Setelah sarapan dengan soto Semarang Mat Tjangkir porsi kecil kami lanjutkan balik ke penginapan sekitaran alun alun Kudus. Simpang Tujuh Residensi namanya. Penginapan murah meriah tetapi bersih dan nyaman. Akses kemana-mana dekat dan berada di pusat kota. Ada alun alunnya dan mesjid Agungnya. Ini yang jadi pertimbangan kami selama ini jika berkunjung ke kota Kudus untuk melihat putri bungsu kami yang mondok di Kota Santri ini.
Alhamdulillah berbincang sebentar dengan resepsionis penginapan, akhirnya kami mendapatkan sebuah motor Mio untuk dirental satu setengah hari hingga Minggu malam. Harganya Rp 150.000. Bagi saya ini cukup fair. Toh motor diantar ke penginapan dan insyaallah esok diambilnya di terminal Jati Kudus saat kami kembali ke Tangerang dengan bus Kalingga Jaya rencananya.
Setelah selesai, sekitar jam 9.30 kami berdua motoran. Menuju Pijar Park yang berjarak sekitar 19 km dari alun alun. Perkiraan waktu tempuh ke sana sekitar 30-40 menit. Jalan kesana akan menanjak karena menuju pinggang gunung Muria. Akan banyak nanti ditemui objek wisata alam maupun wisata sejarah ke arah sana. Karena di ujungnya ada makam Sunan Muria sebagai salah satu wisata tujuan wisata bagi sebagian ummat Islam.
Namun kami fokus pada satu titik saja. Pijar Park. Sebelum sampai di lokasi tujuan saya sempat mampir sebentar mengisi BBM motor secukupnya. Walau di tangki motor masih cukup. Namun untuk keberhati-hatian selama berkendara tak ada salahnya juga kita memastikan ketercukupan bahan bakarnya.
Sengaja ke sana dengan kecepatan sedang sampai lirak lirik alam di sisi kiri dan kanan. Melihat objek wisata yang ada sepanjang jalan sekalian spanduk cagub dan cawagub Jateng yang bertebaran sepanjang jalan. Pasti salah satunya nanti akan menjadi pasangan gubernur dan wakil gubernur. "Pertempuran" menarik di Jateng ini. Antara dua jendral purnawirawan TNI dan Polri. Keren Cadas pokoknya.
Jam setengah 11 siang kami sampai di area parkir motor Pijar Park ini. Oh ya, Pijar itu singkatan loh ya. Pinus Kajar. Pinus adalah pepohonan khas di daerah gunung Muria ini. Kajar adalah nama desanya. So lokasi wisata ini disingkat menjadi Pijar Park.
Ternyata lokasi ini asyik untuk dikunjungi bersama keluarga. Area bermainnya lengkap. Ada Playground, Camping ground nya juga. Bisa juga untuk outbound training, Jeep Trip Adventure ke kawasan gunung Muria dengan paketnya masing-masing, sesuai budget tentunya. Ada villa atau penginapan yang bisa disesuaikan dengan kondisi kantong nya juga. Setara dengan penginapan yang ada di hotel di kota Kudus ataupun Demak dan sekitarnya. So masih masuk akal. Nggak terlalu mahal menurut kami.
Area bermainnya oke punya. Lokasi wisatanya demikian bagus tertata. UMKM yang ada disana melibatkan masyarakat sekitarnya dan harganya itu pun masih terjangkau. Toilet ada di banyak tempat. Sayang mushola yang bagus dalam tahap pembangunan.
Nuansa ECO PARK nya sangat terasa di sini. Udaranya segar meskipun sepanjang jalan terik mentari sangat kami rasakan. Silakan nikmati video klip yang saya serta di area wisata andalan di kabupaten Kudus ini lebih lengkap.
Dan pas adzan Zuhur berkumandang kami laksanakan sholat jamak takdim berjamaah di sini. Menunaikan haknya Allah SWT atas kami yang juga kami rasakan sebagai kebutuhan rohani tentunya. Selepas sholat seperti biasanya ada ketenangan bathin yang mengalir.
Sebelum jam 12.30 sesuai target waktu yang kami rencanakan masih sempat saya menikmati secangkir kopi Muria dan seporsi gethuk goreng yang menarik saat melihat menu yang ada di salah satu kantin yang ada. Ada tiga varian isi gethuk di sini. Ada gula aren, coklat dan gula pasir. Secara kasat mata bentuk gethuk goreng ini mirip dengan sala lauak yang ada di ranah Minang. Tetapi yang ini rasanya lebih manis tentunya.
Terasa enak ketika kami mencoba gethuk goreng coklat akhirnya satu porsi lagi kami pesan dengan isian dalamnya gula aren buat Dhifa, si bungsu kami nantinya.
Dan tepat jam 12.30 kami lanjutkan perjalanan ke area parkir motor. Bersiap siap ke Ma'had Riyadhul Qur'an Kudus menjemput anak kami yang sudah kangen untuk dikunjungi. Minggu lalu sesuai jadwal vidcall dengan Bunda nya sampai terbawa mimpi bahwa dia dikunjungi. Dia pengen pulang, kangen rumah katanya. Bundanya paham dan akhirnya Jumat sore kemarin kami berangkat naik bus Muji Jaya dan sampai di Kudus menjelang subuh tadi pagi.
Dan sesuai jadwal Dhifa bisa dijemput jam satu siang dan diizinkan untuk kami bawa semalam bersama kami menginap melepaskan rindunya. Insyaallah setelah ini dia akan semangat kembali mewujudkan impiannya dan keinginan kami menjadi seorang penghafal Al-Quran nantinya. Semoga asa ini terwujud. Hanya kepada Allah SWT kami serahkan segalanya. Ikhtiar telah kami maksimalkan dan anak kami pun penuh semangat selama mondok di sini. Doakan juga ya....
Kudus, 12 Oktober 2024
20.53 WIB.