Kamis, 19 Desember 2024

Sejenak di Pasar Ateh Bukittinggi

Menjelang Zuhur Nova minta diantar ke rumah sahabatnya di Induring Kapau. Ada bahan yang mau dijahit. Bahan dari salah satu komunitas yang dia ikuti. Sahabat sekolah yang bisa diandalkan dalam hal jahit menjahit kebutuhan pribadi selama ini. Sudah lebih dari tiga tahun selalu kami ke sini jika pulang kampung untuk menjalin hubungan baik. Semacam simbiosis mutualisme tentunya.


Dan saya sholat zuhurnya pun di masjid rancak yang ada dipinggir jalan Kapau ini. Adzan berkumandang, Terios kami pun sudah terparkir di sana. Nova menuju rumah sahabatnya saya pun menuju rumah Allah untuk menunaikan ibadah. Ibadah yang sealu saya usahakan bisa dilaksanakan di mesjid dimana pun berada, sebisanya.


Alhamdulillah selepas sholat Sunnah, dan berdoa, menjelang iqomah saya disamperin oleh Alex Youhendri. Kaget juga, ternyata ada yang mengenali saya di sini. Alex juga termasuk salah satu sahabat Nova juga, yang bekerja di Damkar Kabupaten Agam. 


Selesai sholat kami pun lanjutkan percakapan yang tertunda, sembari menuju rumah si Met, tempat Nova tadi menjahitkan bahan pakaiannya tadi, yang ternyata juga searah menuju rumahnya Alex. Bersyukur dalam sekali jalan kami bisa bersilaturahmi.


Tak lama dari sana kami pun ke Pasa Ateh (red, Pasar Atas). Di simpang Aslam Mart kami kembali parkir sejenak, Nova menuju ATM BNI yang ada di bagian luar Mart yang hampir selalu kami kunjungi jika pulang kampung. Aslam Mart ini cukup banyak pelanggan nya. Dan Mart ini tak ada kaitannya dengan mart mart lainnya yang menjamur di pulau Jawa dan sebagian pulau Sumatra. Pengecualian operasional mart mart tersebut hanya ada di Sumatera Barat, dimana mereka dilarang sama sekali membuka a outlet outlet nya. Sumbar emang keren dalam hal ini.


Selepas itu Terios pun meluncur ke Pasa Ateh. Langsung mencari lokasi parkir yang aman dari potensi hujan dan kehujanan, kami pun keluar dari gedung tersebut dan berpisah. Nova tak ingin ditemani dalam hal yang satu ini. Ada kebebasan yang harus saya berikan untuk mencari apa yang dia butuhkan untuk dirinya dan anak gadisnya. 


Dan saya pun merasa nyaman untuk berada di mesjid  Raya ini. Namun sebelum ke Mesjid saya menikmati segelas air tebu plus daun kacang. Salah satu minuman favorit bisa ke sini. Minuman berkhasiat tentunya. 



Di mesjid ini saya bisa nyaman. Bisa menulis dan bisa juga memikirkan hal hal lainnya yang akan dilakukan selama libur akhir tahun ini bersama keluarga. Dan hari keluar satu tulisan untuk kita nikmati bersama. Senikmat air tebu kacang yang masih terasa di kerongkongan.


Pasa Ateh 

19/12/2024 13.50 WIB

Sehari menjelang milad pernikahan

SilaturaHMI dengan Ajo Duta Mardin

Alhamdulillah siang menjelang sore tadi bisa bertemu dan bersilaturahmi dengan salah seorang tokoh di milis rantau net, di kediamannya di da...