Alhamdulillah tadi malam sesuai undangan yang disampaikan bisa hadir lebih awal di Basuo Cafe and Space miliknya da Nuh dan ni Rika Anggraini Zein. Lepas jam kantor saya langsung bablas ke sana, dalam gerimis hujan di beberapa spot tol Bintaro Cibubur. Insyaallah hujan yang penuh keberkahan. Dalam hujan dianjurkan untuk berdoa. Disunnahkan untuk berdoa.
Hampir satu jam perjalanan, saya sampai di sana. Gerimis masih turun halus. Saya disambut 'crew' yang ada di sana, yang mungkin di antara mereka sudah hapal dengan wajah saya. Sejenak saya ke kamar mandi dan keluar dari sana saya diantar ke ruangan kaca tempat kami akan berkumpul. Dipayungi. MasyaAllah.
Menunggu yang lain datang, saya pesan secangkir kopi tanpa gula. Menikmati kesendirian di sudut kota Jakarta, dalam keheningan menjelang malam, sesekali diperlukan. Berkontemplasi. Mengingat betapa waktu memang cepat berlalu. Minggu lalu dimana, sekarang dimana, dan esok mau ke mana. Adakah kebaikan dan kebermanfaatan dalam setiap waktu yang Allah SWT berikan kepada kita? Sebuah pertanyaan yang perlu renungan yang mendalam.
Belum habis setengah cangkir menikmati kopi, adzan Maghrib berkumandang. Mengingatkan diri waktu malam sudah datang. Hak Allah wajib ditunaikan.
Da Nuh pun datang. Kemudian disusul oleh Donal SSi. Bertiga kami ngobrol ringan sambil menikmati minuman yang telah dipesan sebelumya. Tak lama berselang tim formatur yang sengaja datang dari Padang turun dari mobil. Bertiga mereka. Da Niswan, Sutan Rusman dan Edo. Disusul kemudian oleh Hery Yusamandra dan keluarganya dan Dedi Harliyansyah Harliyansyah dengan keluarganya juga. Masing-masing mereka dengan istri dan satu anak bungsunya. Da Jekvy Hendra, ketua DPP terpilih kami akhirnya datang bersama da Amrizal Nur Tanjung . Sebuah keterwakilan dari pengurus DPP IKA FMIPA Unand yang akan dibentuk bersama dengan pengurus IKA FMIPA Unand Jabodetabek. Sebuah koordinasi organisasi pusat dan wilayah. Suatu awalan yang baik tentunya.
Dan sudah menjadi kebiasaan di ranah Minang, barundiang sesudah makan. Alhamdulillah itu juga yang kami lakukan. Hidangan yang sudah disiapkan sebelumnya, siap disantap bersama. Ada sapek kentang balado, gurame bakar, aneka aneka sayuran yang direbus dan sop dagingnya. Makan malam pilihan da Nuh, ala kampung tanpa santan ini, pas banget. Sabana lamak. Dan ini suatu bukti juga bahwa masakan Padang, ada juga tanpa santan. Walaupun tanpa santan, tetapi tetap enak dimakan. Tetap membuat lidah berdecak dan berucap, "Lamak Bana".
Dan sesuai gurauan da Jekvy kepada da Nuh, sehabis makan selama "sharing session" antara sesama pengurus, tamu kami yang dari Padang, dilarang lapar. Harus full servis.
Dan ini dijawab oleh Da Nuh dengan adanya pisang sebagai cemilan segar. Ada lagi singkong crispy bertabur coklat dan martabak Kubang yang siap santap. Belum lagi kopi ataupun jus sesuai selera.
Jadi selama diskusi antara sesama pengurus ini penuh dengan kehangatan. Ada langkah kerja yang akan dilakukan. Ada tahapan sosialisasi dan konsolidasi organisasi. Dan yang terpenting adalah adanya keinginan dari DPP IKA FMIPA yang baru ini untuk mendengar aspirasi dari bawah.
Insyaallah setelah pertemuan tadi malam, akan dilanjutkan lagi dengan pertemuan DPP ini dengan alumni lainnya di hari Minggu, masih di Basuo Cafe and Space.
Mungkin ini sekedar catatan atas apa yang kami diskusikan tadi malam. Notulensi dicatat oleh "Sekjen" Edo, alumni Fisika angkatan 2006. Bagi saya tadi malam adalah pertemuan yang kedua kalinya bersama Edo, yang kebetulan juga duduknya pas di sebelah kiri saya. Edo termasuk salah satu mide formatur, yang juga menjadi pimpinan sidang saat Mubes Alumni FMIPA bulan lalu di Dekanat FMIPA Unand Padang. Notulensi Edo ini yang mungkin akan dishare juga di hari Minggu nanti, insyaallah.
Poris, Tangerang
25 Oktober 2025
07.55 WIB





Tidak ada komentar:
Posting Komentar