Kamis, 03 September 2020

Taburlah Kebaikan di Jalan Allah

Selasa malam, saya berkesempatan hadir dalam rapat DKM Mushola Hidayatul Ikhwan bersama dengan para pengurus RW dan RT serta tokoh masyarakat lainnya. Pokok bahasan adalah menyikapi keinginan jamaah/warga untuk mengubah mushola menjadi masjid sehingga jamaah bisa melaksanakan sholat jumat secara berkala dan berkelanjutan. Kesepakatan diambil secara bulat setelah mempertimbangkan segala hal. 


Di dalam forum tersebut saya menawarkan diri untuk menghimpun donatur buat khotib di dua kali pertemuan awal. Dengan harapan bahwa tromol jumat yang ada nanti bisa digunakan buat melengkapi kebutuhan masjid dan biaya khotib di minggu selanjutnya. 


Hari Rabu pagi, tim sudah menyusun daftar khotib jumat hingga Desember 2021. Sesuatu banget menurut saya semangat pengurus DKM dkk yang terlibat. 


Sampai saat ini sudah hampir terisi 70 persen slot khotib jumat. Saya bersyukur juga bahwa tawaran saya untuk mengajakserta Ustadz Alumni GONTOR yang ada di Tangerang Raya disetujui. Kebetulan saya kenal akrab dengan ketua IKPM tersebut dan juga membaca ada keinginan IKPM bahwa ustadz ustadz Gontor harus diberdayakan sebagai juru dakwah di Tangerang Raya. 


Atas izin Allah semuanya berjalan lancar. Ada kemudahan bagi kami dalam mengisi khotib jumat ini. InsyaAllah IKPM pun berkenan mencarikan ustadz pengganti bila ada yang berhalangan nantinya. Sinergi dan kolaborasi untuk kebaikan, apalagi untuk tegaknya Syariah Allah, selalu ada jalan keluarnya. 


####


Kamis siang, selepas dari urusan kantor, saya baru ingat akan janji untuk mencarikan donatur buat khotib jumat. Di WAG jamaah Hidayatul Ikhwan, saya langsung share keinginan saya. Saya yakin ada donatur donatur yang akan tergerak hatinya. Alhamdulillah selama ini, selalu ada kemudahan dalam menghimpun dana buat mushola kami ini. 


MasyaAllah, apa yang saya lakukan setelah menyampaikan permohonan donasi buat khotib jumat esok, balasan yang Allah berikan sangatlah cepat. Saya ceritakan begini, supaya ada hikmah buat kita semuanya. 


Baru saja saya menyampaikan donasi perdana, sejumlah 300.000 dari jamaah kita, telpon saya berdering. Dari salah seorang sahabat saya, owner RM Putra Minang. 


"Da, bisa antarkan Ufia buat hari sabtu nanti?" tanya beliau. 

"Berapa banyak Ji", tanya saya. 

"Masing masing 10 dus ya da", jawabnya. 

"Ukuran berapa Ji?", tanya saya memastikan. 

"Kalo uda ada yang gelas, botol mini dan yang 600, silakan semuanya da?", mintanya. 

"InsyaAllah, ada semuanya Ji", jawab saya. 


MasyaAllah, semuanya berkat izin Allah. Saya yakin, begini cara Allah membalas kebaikan yang saya lakukan. Cara Allah, kadang kadang di luar pemikiran kita. Apalagi ini untuk memakmurkan masjid Allah, demi memudahkan DKM dalam mewujudkan keinginan jamaah melaksanakan sholat jumat di tengah pandemi Covid ini. 


Keterkejutan saya masih berlanjut, ada lagi telpon yang masuk untuk pesanan kuliner buat menantunya di Pondok Gede. 


Tak lama sesudah itu, telpon lagi dari seorang jamaah, "Pak Andi, besok untuk khotib jumat uangnya dari saya ya. Saya amplopin langsung. Tapi jangan dituliskan di list donatur", mintanya. 


"Emang kenapa nggak boleh saya tuliskan di grup? Kan buat transparansi laporan?", pancing saya. 

"Hehehe, pokoknya begitu deh pak Andi", elaknya. 

Saya pun tersenyum. Alhamdulillah, banyak cara orang untuk berbuat untuk kebaikan, termasuk bagaimana menyampaikannya. Tetapi yang jelas, maksudnya, keinginannya tersampaikan. 


Tak lama berselang, di WA pun ada bukti yang transfer yang masuk, ada juga mau kasih cash. MasyaAllah. 


Kadang dalam hal hal seperti ini, di luar logika kita. Rencana penggalangan dana untuk khotib ini hanya dua kali pertemuan di awal, ternyata mencukupi untuk sebulan alias untuk empat kali pertemuan. 


Biarlah tromol jumat besok untuk pembangunan dan dana cadangan buat khotib di waktu lainnya. 


Matematika Allah di luar logika kita. Begitu pula imbalan yang Allah berikan kepada saya, yang hanya sebagai "tukang sorak" saja, Allah bukakan juga pintu rezeki.


Kadang ini yang membuat saya sadar bahwa jangan hitung hitungan dengan Allah, apalagi untuk memakmurkan masjidnya. 


Sebagai penutup, esok adalah hari Jumat. Jumat perdana bagi kami di Masjid Hidayatul Ikhwan, *_mari siapkan infak terbaik dari kita semuanya_*. Niatkan, niatkan karena Allah lalu berharap dan berdoa bahwa Allah akan mengganti lebih banyak dan lebih berkah atas apa yang kita infakkan. 


Semoga esok Jumat yang penuh barokah bagi kita, keluarga kita dan lingkungan kita. Aamiin 3x ya Rab.


PBH Parung Serab Ciledug 

10.34

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Car Free Day 15/09/2024

 Car Free Day  Minggu 15 September 2024 Sabtu siang Akbar, sepupunya Imam datang ke rumah. Dari kampus Untirta Sindang Sari Serang Banten be...