Senin, 15 Maret 2021

Teh Talua

Di sini, di ketupat sayur Padang Ajo Martias Skb yang terletak di pasar Saraswati Ciledug Kota Tangerang ini adalah salah satu tempat favorit saya untuk minum teh telur.


Jika kondisi tubuh memungkinkan setiap belanja ke pasar untuk kebutuhan #dapurbundonova selalu saya sempatkan minun "teh talua" di sini. Teh talua nya uenak dan artistik banget.


Dan ternyata dua anak laki laki Ajo Martias ini punya keunikan masing masing dalam menyajikan teh talua. Tetapi kalo boleh memilih saya lebih suka yang buatan si adek dalam hal olahan teh talua mereka. 


Apa sebabnya? Mungkin karena sudah terbiasa dengan racikannya ya, selama ini. Teh talua si Adek jauh lebih terasa tapai yang ditambahkan. Teh talau tapai, namanya sangat mantap. Rasanya ini yang saya suka. 


Namun bukan berarti olahan si abang tidak enak juga ya... Tetap uenak, tetapi kalo si abangnya yang membuatkan, tapainya agak dikurangi sedikit, tetapi ditambahi lagi dengan kopi. Dan ini saya coba tadi pagi. Saya baru sadar setelah selesai minum, saya bayar apa yang saya makan lalu saya tanya langsung yang bersangkutan. Dan ternyata memang mereka berdua ada cara yang berbeda dalam menyajikannya. Dua dua nya uenak. Saya acungi jempol buat mereka berdua.


Mungkin karena si Adeknya tadi tidak ada di tempat, Abangnya lah yang membuatkan teh telor saya pagi tadi. Dan saya akhirnya bersyukur karena akhirnya saya tahu olahan mereka masing masing. "Lakek Tangan" mereka beda, tetapi sama sama uenaknya. Khusus bagi yang candu kopi mungkin olahan si Abang lebih disukai, tetapi bagi yang suka teh talua tapai, olahan si Adek yang lebih cocok.


Pernah saya usulkan kepada mereka untuk membuka "kedai" khusus teh talua, seperti yang dulu pernah ada di sekitar jalan Tegal Rotan Bintaro, tetapi saat ini sudah "di-upgrade" menjadi Warkop Minang di lokasi yang berbeda. Saya pikir andai mereka mau membuka kedai ini, buat sore hingga malam hari, saya yakin kedai mereka ini akan laris. Racikan teh talua mereka ini beda. Uenak, pasti lah. Sayang belum terealisir, mungkin karena kondisi saat ini juga ya.. Susah akibat covid dan pemberlakuan PSBB bisa sewaktu waktu. 


Sambil minum teh talua di sini, umumnya saya ditemani oleh sala lauak. Kudapan khas rang piaman. Biasanya hingga empat sala lauak habis saya makan selama menikmati teh talua ini. 


Kadang kadang saja, saya makan lontong gulai iga di sini. Bagi saya ini termasuk makan berat. Hehehe. Gulai paku dan cubadak buat lontong nya juga enak. Pas di lidah. 


Kuliner minang lainnya juga ada di sini. So jangan ragu ntuk mampir sekedar pelepas rindu kuliner minang. Harganya juga terjangkau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pijar Park Kudus

Setelah sarapan dengan soto Semarang Mat Tjangkir porsi kecil kami lanjutkan balik ke penginapan sekitaran alun alun Kudus. Simpang Tujuh Re...