Selasa, 27 April 2021

Surat Cinta Sang Prajurit

 ~ SURAT CINTA SANG PRAJURIT ~

    ( Sangat terharu .....😭😭 )


Judul : Eternal Patrol, Eternal Love

Penulis : Langit Rindu


"Dek, tolong siapin perlengkapan seperti biasa, dong. Besok ada latihan," pinta Mas Dwi padaku selepas makan sahur. 


"Oke, kali ini berapa lama?" tanyaku.


"Latihannya hari Rabu, dini hari ngeluncurin torpedo, dilanjutkan menembakkan peluru perang. Pagi kemungkinan udah nggak di air lagi. Cuma, ada banyak yang harus dipersiapkan, jadi besok Mas udah harus berangkat." 


"Bali lagi, ya?"


"Iya, Sayang. Kenapa memangnya?" 


"Nggak, banyak bule pakai baju kurang bahan. Kasihan Masku yang lagi shaum ini. Mesti ekstra jaga pandangan."


Dia tertawa sehingga matanya menyipit. Tawa yang menjadi canduku sejak awal bertemu. 


"Mas kan nggak main ke pantai, mainnya sama peralatan tempur di dalam kapal, di kedalaman yang nggak mungkin ada bule berenang. Palingan juga duyung. Tapi, kalau pun ada duyung, pasti nggak secantik kamu."


Entah kenapa aku masih saja malu saat Mas Dwi mulai bersikap dan berkata manis. 


"Tuh, pipinya merah. Padahal udah hampir sepuluh tahun menikah," godanya lagi sambil menunjuk pipiku yang terasa hangat.


"Ish, udah ah. Kira-kira, Mas bisa pulang nggak pas anniversary kita? Udah mau sepuluh tahun, aku belum pernah dikasih kue." Aku pura-pura menggerutu untuk mengalihkan pembicaraan. Sungguh aku masih belum imun dengan segala sikap manisnya. 


"Your wish is my command, Sayang," sahutnya sambil menundukkan punggungnya di hadapanku seolah-olah sedang berhadapan dengan seorang putri seperti di film-film Disney.


Sisa hari kami habiskan berdua dengan Mas Dwi yang menempeliku ke mana pun aku bergerak, kecuali ke toilet. Kebetulan dua anak kami sejak kemarin menginap di rumah nenek mereka. 


Kami ke minimarket di depan gang dengan menggunakan sepeda motor, membeli barang belanjaan pengisi kulkas dan camilan. Mas Dwi kemudian memintaku untuk memasak tumis kangkung dan ayam kecap, menu kesukaannya. Aku memasak dengan gugup karena ia duduk di meja dapur, tak melakukan apa pun selain memperhatikanku. 


"Ini enak banget. Terima kasih, Dek, selama ini udah jadi istri yang baik dan sempurna buat Mas."


"Aku yang terima kasih karena Mas mau bersabar denganku. Mas itu suami terbaik di dunia yang khusus diciptakan untukku," pujiku tulus. 


***

"Mas berangkat, Dek. Hati-hati di rumah. Semoga Allah melindungimu dan anak-anak kita," pamitnya selepas salat Subuh. Sempat tadarus dan menyimak hafalan anak-anak juga sebelum bersiap-siap.


"Mas juga hati-hati, ya. Semoga Allah menjaga Mas juga di mana pun berada. Aku udah masukin sambel kacang dan tempe buat makan sahur dan buka puasa. Kalau memungkinkan untuk menghubungi, jangan lupa kabari ya, Mas?"


Mas Dwi mengangguk, kemudian memeluk erat dan mencium ubun-ubunku seraya melafalkan doa lirih. Aku telah terbiasa mengantarnya berangkat dinas, tetapi kali ini rasanya sungguh berat. Saat mobil yang menjemputnya telah hilang dari pandangan, seketika hatiku merasa kosong. 


Beberapa kali Mas Dwi menghubungi sampai Rabu dini hari sebelum masuk kapal selam. 


"Mas sudah mau nyelam, Dek. Doakan ya. Oiya, sambel kacangnya udah habis waktu buka puasa semalam. Mas bagi sama kawan-kawan. Besok Mas sahur apa, ya?" katanya di telepon.


"Makan makanan kapal." Aku tertawa di antara kantuk, sebelum kembali bicara. "Ntar kalau Mas pulang, boleh request mau dimasakin apa aja."


Hening dari seberang sana, aku sampai mengecek apakah sambungannya terputus, ternyata tidak. 


"Mas ... Mas Dwi. Ngelamun, ya?" tanyaku.


"Eh, iya. Kangen banget," keluhnya. "Sayang, jaga anak-anak baik-baik, ya? Kamu pasti bisa."


"Kok Mas ngomongnya gitu?" protesku. "Kayak mau ke mana aja." 


"Nggak apa-apa, tiba-tiba kepikiran aja. Udah dulu, ya. Sebentar lagi dipanggil, nih. Uhibbuki fillah, ya zaujati."


Sebelum sempat aku membalas ucapannya, sambungan pun terputus. 


Aku juga, mencintaimu karena Allah, Mas. 


Setelah telepon itu, entah kenapa hatiku gelisah dan memutuskan untuk tidak melakukan apa pun. Sore harinya, kegelisahanku sempurna menciptakan tangis. Kapal selam mereka hilang kontak.


Kuambil wudu dengan harapan sedikit meredakan kusutnya pikiran. Setelah itu, menunaikan salat dua rakaat dan menumpahkan segala resah ke sisi langit. Sadar betul, tidak ada yang lebih kuasa dan tempat memohon pertolongan selain Allah. 


Waktu berjalan lambat. Kala statusnya masih dinyatakan hilang pertama kali, harapanku masih meninggi. Setidaknya, menurut keterangan mereka membawa cukup logistik dan persediaan oksigen masih mencukupi hingga 72 jam. 


Hari pertama berlalu, aku berbuka dan sahur ditemani derai air mata dan selaksa doa. Tidak ada informasi yang menumbuhkan positif vibes. 


Hari kedua, informasi menyatakan kapal mereka ada di kedalaman kurang lebih 850m di bawah laut. Allahu Rabbi ... tak dapat kubayangkan lelakiku dan rekan-rekannya berjuang di tengah tekanan udara yang begitu besar. Baja saja akan remuk di kedalaman itu, apalagi tubuh manusia.


Hatiku semakin hancur kala informasi mengenai munculnya kepingan dan barang-barang yang diyakini bagian dari kapal selam yang mereka naiki. Mataku menyorot pada sebuah gulungan di layar televisi. Tidak salah lagi, itu sajadah waterproof yang kubeli setahun yang lalu untuk Mas Dwi. 


Ya Allah ... inikah saatnya untuk merelakan?


Saat aku tenggelam dalam kesedihan, terdengar bel pintu berbunyi. Seorang laki-laki membawa buket bunga mawar beserta kotak kue.


"Dengan Ibu Zea Fridayanti?" tanyanya. 


"Iya."


"Ini ada paket untuk Ibu, mohon ditanda tangan." 


"Terima kasih," ucapku setelah menandatangani bukti terima. 


Untuk pertama kalinya di anniversary kami, Mas Dwi memberiku bunga sekaligus kue. Sepertinya ia menyiapkan semuanya sebelum berangkat.


Ya Allah ... andai aku diperkenankan memilih, aku memilih tidak mendapat kue anniversary selamanya asal lelakiku masih ada di sisiku. 


Sepucuk surat yang menyertai buket bunga itu berisi tulisan khas Mas Dwi.  


"Assalamualaikum, Sayang. Sudah lihat kue dan bunganya? Suka? Apa kabarmu? Pasti sedang cantik. Kapan, sih, kamu jeleknya?  Izinkan aku bernostalgia pada pertemuan pertama kita."


Aku menarik napas sebelum meneruskan membaca. Harusnya wajahku bersemu malu, nyatanya hanya ada perih, sesak, seperti ribuan jarum menghujam dada.


"Kamu tahu, Sayang. Saat Mas diajak pamanmu ke rumahnya, pertama kalinya Mas melihat gadis cantik dengan seragam SMA dan membuatnya menangis di pertemuan pertama. Mas menyindirnya yang memperlihatkan rambut indahnya. Pulang dari sana, pamanmu menghajar Mas karena membuat keponakannya menangis. Akan tetapi, seminggu setelahnya pamanmu justru berterima kasih karena kamu akhirnya menutup aurat dengan sempurna."


Aku tersenyum mengingat pertemuan pertama kami itu. Lelaki yang menyita atensi sejak awal sosoknya tertangkap oleh mataku. Namun, kekaguman itu berubah menjadi kekesalan saat ia menyindir rambutku yang digerai asal tanpa kerudung. Sindiran yang merasuk di hati dan dengannya Allah menuntunku untuk mengenakan kerudung.


"Dua tahun tidak bertemu, pada akhirnya Mas menemukanmu dengan  metamorfosa sempurna. Kamu menjelma menjadi gadis salihah. Mas yang sudah di ambang 30 tahun dengan tak tahu dirinya melamarmu, siap dengan penolakan. Tapi kami adalah prajurit, pantang mundur sebelum berperang." 


Usia kami memang terpaut hampir sepuluh tahun. Namun, pesona seorang Dwi Naresta tidak ingin kulewatkan begitu saja.


"Mas sudah siap ditolak, tapi Allah Maha Baik. Kamu menerima, apa jangan-jangan kamu memang udah suka, ya, sama Mas?"


Tepat. Aku memang menyukainya sejak awal bertemu. Kekesalan atas sindirannya tak mampu mengalahkan rasa suka yang mulai tumbuh. Dua tahun memendam rasa tanpa pernah bertemu lagi, lalu ia datang menawarkan bahagia, kenapa mesti ditolak?


"To be my wife, thank you so much."


And I'm blessed to have you as my husband, Mas.


"Terima kasih untuk semua ekspresi cintamu selama ini. Mas berharap kita akan senantiasa saling mencintai di bumi, kemudian mati dan hidup lagi untuk bersama kembali di surga."


Terima kasih juga untuk seluruh cintamu yang melengkapiku, Mas. Insyaallah ... insyaallah kita akan berkumpul kembali di surga. 


"Didik anak-anak agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang baik seperti Mama mereka, ya. Mas ridho padamu. Miss you and love you to the sky sampai under the sea haha."


Aku tak mampu tertawa membacanya, Mas. Sebab tahu, setelah ini aku tak akan mendengarkan gombalanmu lagi. 


Selamat jalan, cintaku. Purna sudah tugasmu mengabdi. Sebegitunya engkau mencintai laut, sampai-sampai menemui takdir kematian juga di sana. 


Aku tak tahu sedang apa engkau kala Malaikat Izrail mendatangimu. Sedang sahur? Salat Subuh? Salat Duha? Sedang menikmati lapar puasa? Atau saat berbuka?


Satu yang kuyakini, engkau kini tengah bahagia. Sebab cita-citamu ialah syahid. Engkau kini syuhada, dipanggil oleh Allah dengan cara yang indah karena ini bulan mulia. Sebagaimana rekan-rekanmu yang lain. 


Hanya sepuluh tahun Allah beri waktu membersamaimu di dunia. Janji, ya. Setelah ini kita akan bersama lagi, tidak hanya untuk sepuluh tahun. Tunggu aku di pintu surga, Kapten!


Garut, 26 April 2021


#Copas

#SuratCintaSangPatriot

#TUNAISUDAHJANJIBAKTI

#SETIASAMPAIAKHIRHAYAT❤⚓⚓


Selasa, 20 April 2021

Hikmah: Legenda Raja dan Batu


Alkisah di sebuah kerajaan hiduplah seorang raja yg bijaksana. Pada suatu malam, sang raja pergi ke sebuah jalan yg sering dilalui rakyatnya. 

Kemudian ia meletakkan sebuah batu yg sangat besar tepat di tengah² jalan tersebut.


Ketika pagi hari, orang² kebingungan mengapa tetiba ada batu besar di tengah jalan. 


Sungguh batu itu sangat mengganggu sekali, sehingga mereka mengumpat dan memaki hal tersebut.


Sebagian dari mereka mengeluh dan menghela napas panjang karena perjalanan menjadi terusik olehnya. 

Sebagian lagi mengucap sumpah serapah kepada siapapun yg telah mendatangkan masalah ini kepada mereka.


Setelah berlangsung cukup lama, suatu hari seorang lelaki berjalan melintasi jalan tersebut. 

Ia terheran melihat batu besar yg menghalangi seperti itu namun mengapa tak ada orang yg tergerak untuk menyingkirkannya.

Maka sang lelaki mendorong batu tersebut sekuat tenaganya agar bergeser ke tepi jalan. 

Memang cukup berat dan melelahkan, pantas saja orang² tidak ada yg mau melakukannya. Namun pada akhirnya ia berhasil menyelesaikan pekerjaan tersebut meski kelelahan.


Tanpa disangka, rupanya di bawah batu besar itu ada satu kantong uang emas. 

Sang lelaki merasa gembira memperolehnya !!


Rupanya raja memang sengaja meletakkan hadiah tersebut, sebagai kejutan bagi siapa saja yg tergerak menyingkirkan batu itu.


Demikianlah legenda tentang raja dan batu yg kerap kali diceritakan dari generasi ke generasi. 

Betapa banyak kebenaran yg disampaikan dalam kisah tersebut. Bahwa sebagian besar manusia hanya mengeluh saja ketika mereka melihat masalah.


Alih² mereka tertantang untuk mencari solusinya, justru yg dilakukan sebatas mengumpat dan menyalahkan orang lain. 

Mereka hanya menghindar dari masalah, bukannya menyelesaikan. Seperti peribahasa Arab berkata,


"Lebih baik menyalakan lilin, daripada mengutuk kegelapan."


Sangat sedikit sekali orang yang berani menghadapi masalah dan merasa perlu turut andil menanganinya meski hal itu bukan kesalahannya. 

Bagi orang-orang yang seperti ini, bersiaplah akan mendapat kejutan tak terduga sebagai hasil dari ikhtiar & ketulusannya. 


✍🏻 Ust. Arafat

Reposted by : @KajianAnNaffii

Senin, 19 April 2021

Hikmah: The Law of Attraction

 KEJUJURUAN YANG BERBUAH INDAH

(Cerita yang lagi Viral...)


30 tahun yang lalu, seorang istri pengusaha sukses di Washington tak sengaja kehilangan tasnya di dalam rumah sakit di malam musim dingin.


Sang pengusaha tampak sangat gelisah, lalu berusaha mencarinya pada malam itu juga.


Karena di dalam tasnya tidak hanya berisi 100 ribu dolar AS atau sekitar Rp. 1.4 miliar, tapi juga ada informasi pasar modal yang sangat rahasia.


Ketika *Mr. Anderson,* si pengusaha tersebut, tiba di rumah sakit, dia melihat seorang bocah perempuan kurus sedang berjongkok.


Bocah itu tampak menggigil di sudut koridor rumah sakit yang sunyi sambil mendekap sebuah tas.


Si pengusaha langsung mengenali itu adalah tas isterinya yang jatuh.


Ternyata bocah bernama *Seada* ini, ke rumah sakit menemani ibunya yang sakit keras.


Ibu dan anak yang miskin ini, telah menjual semua barang-barang yang bisa dijual.


Uang yang terkumpul juga hanya cukup untuk biaya pengobatan semalam.


Apabila tidak ada uang, maka besok akan didepak dari rumah sakit.


Malam itu, Seada yang tak berdaya mondar-mandir gelisah di koridor rumah sakit.


Dia menatap ke atas dan memohon kepadaNya, agar dipertemukan dengan seseorang yang baik hati untuk menyelamatkan ibunya.


Tiba-tiba, tas yang terselip disisi tubuh seorang wanita yang turun terburu-buru dari lantai atas jatuh tanpa disadarinya ketika melewati koridor rumah sakit.


Mungkin ia merasa masih ada sesuatu di bawah ketiaknya, sampai-sampai tidak sadar tasnya jatuh.


Saat itu hanya ada Seada sendiri di koridor.


Dia berjalan mengambil tas itu, kemudian bergegas berlari ke pintu untuk menyerahkannya kepada wanita itu.


Sayangnya wanita itu telah naik ke mobilnya dan berlalu dari hadapannya.


Seada kembali ke kamar pasien tempat ibunya dirawat.


Ketika dia membuka tas itu, ibu dan anak ini pun tercengang melihat tumpukan uang tunai di dalamnya.


Detik itu juga, sempat terlintas dalam benak mereka kalau uang itu mungkin bisa digunakan untuk menyembuhkan sakit ibunya.


Namun, ibu Seada menyuruh putrinya mengembalikan tas itu ke koridor, menunggu pemiliknya datang mengambilnya.


Orang yang kehilangan uang itu pasti sangat cemas.


_“Sebaiknya yang harus kita lakukan dalam hidup ini adalah membantu orang lain, kita pun akan ikut cemas dengan apa yang dicemaskan orang lain, dan hal yang paling tidak patut kita lakukan adalah mengambil harta yang tak jelas asal usulnya,”_ kata ibu Seada.


Mr. Anderson pun mendapatkan kembali tasnya. Dia terharu dengan sifat dan perilaku bocah itu.


Mr. Anderson pun membantu biaya perawatan ibu bocah itu.


Sayangnya meskipun Mr. Anderson sudah berusaha semaksimal mungkin, ibu Seada tak terselamatkan, ia meninggal dunia...


Dia meninggalkan anak perempuannya menjadi sebatang kara di dunia.


Mr. Anderson kemudian mengadopsi Seada, merawat dan menyekolahkannya.


Setelah mendapatkan tasnya, Mr. Anderson bukan saja mendapatkan kembali 100.000 dollar AS miliknya, tapi yang terpenting adalah informasi pasar modal yang hilang itu akhirnya didapatkan kembali.


Itu membuat bisnis pengusaha itu naik melonjak drastis dan menjadi milyuner.


Seada yang telah diadopsi oleh Mr. Anderson sejak ibunya meninggal ketika itu, telah menamatkan kuliahnya dan membantu bisnis sang milyuner.


Meski Mr. Anderson belum memberikan tugas sebenarnya, namun dalam praktik jangka panjangnya, kecerdasan dan pengalaman Mr. Anderson telah memengaruhi Seada secara tidak langsung.


Hal itu menjadikan Seada sebagai sosok pribadi yang matang.


Saat memasuki usia senjanya, Mr. Anderson selalu meminta pendapat Seada mengenai pandangannya.


Detik-detik menjelang masa kritisnya, Mr. Anderson meninggalkan sebuah surat wasiat yang mengejutkan. 


Begini bunyi surat itu.


_“Aku sudah kaya sebelum mengenal ibu Seada. Namun, ketika aku berdiri di depan ibu dan anak yang miskin dan sedang sakit yang tidak tergoda dengan setumpuk uang yang dipungutnya itu, apalagi saat itu mereka sedang sangat membutuhkan uang, aku merasa mereka bahkan jauh lebih kaya dari aku, karena mereka memegang teguh prinsip hidup yang mulia. Itu adalah prinsip yang sangat minim dimiliki pengusaha.”_


_“Harta yang aku dapatkan semuanya ini hampir berasal dari berbagai trik dan intrik. Adalah mereka yang membuat aku sadar bahwa modal hidup terbesar dalam hidup seseorang adalah perilaku.”_


_“Aku mengadopsi Seada bukan untuk balas budi, juga bukan karena simpati. Tapi aku  mengundang sesosok tauladan. Dengan adanya dia di sisiku, aku bisa mengingat hal mana yang pantas atau tidak dilakukan dalam bisnis. Inilah alasan pokok aku belakangan yang membuat usahaku terus berkembang makmur, dan aku menjadi milyuner."_


_"Setelah kematianku, seluruh harta dan aset aku wariskan pada Seada sebagai penerusnya. Ini bukan hadiah, tapi demi agar usahaku bisa lebih gemilang. Aku yakin putraku yang pintar bisa mengerti dengan pertimbangan matang aku selaku ayahnya.”_


Ketika putra Mr. Anderson pulang dari luar negeri, dia membaca dengan seksama surat wasiat ayahnya.


Dia segera tanpa ragu sedikit pun menandatangani persetujuan tentang surat warisan terkait harta termaksud.


_“Saya setuju Seada mewarisi seluruh aset ayah saya. Saya hanya meminta kesediaan Seada menjadi isteri saya...”_ katanya.


Melihat putra Mr. Anderson menandatangani surat persetujuan warisan tersebut, Seada merenung sejenak, lalu membubuhkan tandatangan.


_“Saya terima seluruh harta maupun aset dari Mr. Anderson, – Termasuk putranya...”_


*******


Sekarang, apakah anda telah mendapatkan hikmah dari kisah sederhana di atas ?


Jika Anda bersikap dingin pada orang lain, maka orang lain juga akan bersikap seperti itu.


Jika Anda sering mengkritik orang lain, Anda juga akan mendapatkan banyak kritik.


Jika Anda selalu memasang muka cemberut, orang lain juga akan membalasnya seperti itu.


Semua yang Anda berikan, akan kembali kepada Anda.


Selama Anda selalu bersikap baik, Anda telah menang.


Singkatnya seperti yang dikatakan ahli hikmah, 

_“Apabila anda membenci atau berperilaku buruk/jahat pada orang lain, maka dengan sendirinya anda juga akan mendapatkan balasan yang sama bahkan mungkin lebih dari itu.”_


Sama seperti pribahasa yang berbunyi, 

_“Apa yang kamu tanam itulah yang kamu tuai.”_


Inilah yang dikenal sebagai *The Law of Attraction.*

Hukum Tarik-menarik, _Sunnatullah_, yang berlaku di alam semesta. 


Segala sesuatu yang anda lakukan pada orang lain, sejatinya itulah yang Anda lakukan pada diri anda sendiri.


Jadi jika Anda ingin mendapatkan sesuatu, maka anda harus membiarkan orang lain mendapatkannya dulu.


Jika Anda ingin berteman dengan seorang teman yang tulus, Anda harus bersikap tulus dulu padanya.


Jika anda ingin bahagia, maka bawalah kebahagiaan pada orang lain.


Hal terbaik yang bisa kita lakukan untuk diri sendiri adalah, berbuat lebih banyak sesuatu yang baik untuk orang lain.


Sering kali, saat kita membantu orang lain, tidak berarti kita akan kehilangan.


Tetapi justru karena Anda telah membantu orang lain, sehingga dengan demikian akan mendapatkan persahabatan dan teman.


Membantu orang lain sama dengan memberi sebuah jalan pada kita sendiri.


Dalam hidup itu seharusnya kurangi sifat egois, lebih peduli pada orang lain, maka dunia kita akan penuh dengan cahaya dan pesona...


_"Sebaik-baik manusia adalah, yang bermanfaat untuk manusia lainnya."_

(HR. Muslim).



Selamat beraktivitas dibulan yang penuh berkah ini, saudara-riku tercinta...

😊🙏❤💕

Kamis, 15 April 2021

Puasa Ular dan Puasa Ulat

 💗ِسْمِ اللّٰـهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ


📎 PUASA ULAR & PUASA ULAT 


 PUASA ULAR : 

Agar ular mampu menjaga kelangsungan hidupnya, salah satu cara yang harus dilakukannya adalah ia harus mengganti kulitnya secara berkala.


Dan untuk mengganti kulit tersebut sang ular tidak serta merta bisa langsung menanggalkan kulit lamanya. Namun ia harus BERPUASA dalam kurun waktu tertentu terlebih dahulu, Setelah PUASANYA SELESAI maka kulit luar akan terlepas dan muncullah kulit yang baru.


Sebuah Ibroh dari puasanya ular :


1. WAJAH ular sebelum dan sesudah puasa tetap SAMA.

2. NAMA ular sebelum dan sesudah puasa tetap sama yakni ULAR.

3. MAKANAN ular sebelum dan sesudah puasa tetap SAMA.

4. CARA BERGERAK sebelum dan sesudah puasa tetap SAMA.

5. TABIAT dan SIFAT sebelum dan sesudah puasa tetap SAMA.


🔰 Puasa Ulat :

Ulat termasuk hewan yang rakus, Karena hampir sepanjang waktunya dihabiskan untuk makan. Tapi begitu sudah bosan menjadi ulat, ia akan melakukan perubahan dengan cara berpuasa untuk menjadi kupu-kupu, Dan puasa yang ia kerjakan benar-benar sangat berkualitas, mulai dari mengasingkan diri, menjauhkan dari tempat makanan, membungkus badannya dengan kepompong, sehingga ia benar-bener berpuasa bukan sekedar menahan lapar dan haus saja tetapi mulut, mata dan anggota tubuh lainnya jg berpuasa dan berusaha menghindari segala bentuk hawa nafsu yang dapat mengganggu puasanya.


Dan setelah berminggu-minggu berpuasa, maka keluarlah dari kepompong seekor makhluk baru yang sangat indah bernama KUPU-KUPU.


Sebuah Ibroh dari puasanya ulat :


1. WAJAH ulat sesudah puasa berubah INDAH MEMPESONA.

2. NAMA ulat sesudah puasa berubah menjadi KUPU-KUPU.

3. MAKANAN ulat sesudah puasa berubah MENGISAP MADU.

4. CARA BERGERAK ketika masih jadi ulat menjalar, setelah puasa berubah TERBANG di awang-awang.

5. TABIAT dan SIFAT berubah total. Ketika masih jadi ulat menjadi perusak alam pemakan daun. Begitu menjadi kupu-kupu menghidupkan dan membantu kelangsungan kehidupan tumbuhan dengan cara membantu PENYERBUKAN BUNGA.


🔴 KESIMPULAN 


Demikianlah sesungguhnya hakikat dari puasa kita harus bisa berubah menjadi lebih baik, sebab puasa bukanlah hanya sekedar menahan lapar dan haus saja, namun kita jg harus menahan dan meninggalkan kebiasaan-kebiasaan yg tidak baik, sehingga kedepan kita bisa menjadi lebih baik lagi dari pada hari ini.


Puasa adalah sarana pendidikan untuk melatih diri agar kita bisa bersabar dan mampu meninggalkan hal-hal yang tidak baik,


Dengan puasa menjadikan pribadi lebih bertaqwa, lebih semangat melakukan amal shalih, dan mampu mengendalikan diri dari segala bentuk hawa nafsu yang mendatangkan dosa.


Semoga dengan puasa ini kita semua mampu menjalankan puasa sebagaimana seekor ulat, sehingga ketika ramadhan usai ada perubahan yg lebih baik dalam diri kita.

Aamiin



#Copas

#Indahnya_Berbagi

#MuhasabaDiri

Kamis, 08 April 2021

Hikmah: Istananya Sang Pemaaf

 Assalamualaikum wrwb, 

ayah bunda dan sahabat semuanya,


Amalan hati yang nilainya tinggi di hadapan Allah adalah meminta maaf, memberi maaf, dan saling memaafkan.


ISTANANYA SANG PEMAAF

----------

Pada suatu hari, Rasulullah SAW sedang berkumpul dgn para sahabatnya.

Di tengah perbincangan dengan para sahabat, tiba-tiba Rasulullah SAW tertawa ringan sampai terlihat gigi depannya. 


Sayyidina Umar r.a. yang berada di situ, bertanya :

"apa yang membuatmu tertawa wahai Rasulullah ?"


Rasulullah SAW menjawab :

"Aku diberitahu Malaikat, bahwa pada hari kiamat nanti, ada dua orang yang duduk bersimpuh sambil menundukkan kepala di hadapan Allah SWT."


"Salah seorang mengadu kepada Allah sambil berkata : 


‘Ya Rabb, ambilkan kebaikan dari orang ini untukku karena dulu ia pernah berbuat zalim kepadaku."


Allah SWT berfirman :

"Bagaimana mungkin Aku mengambil kebaikan saudaramu ini, karena tidak ada kebaikan di dalam dirinya sedikitpun..?"


Orang itu berkata :

"Ya Rabb, kalau begitu, biarlah dosa-dosaku dipikul olehnya"


Sampai disini, mata Rasulullah SAW berkaca-kaca. 

Rasulullah SAW tidak mampu menahan tetesan airmatanya. 


Beliau menangis...


Lalu, beliau Rasulullah berkata :

"Hari itu adalah hari yang begitu mencekam, dimana setiap manusia ingin agar ada orang lain yang memikul dosa-dosa nya."


Rasulullah SAW  melanjutkan kisahnya.


Lalu Allah berkata kepada orang yang mengadu tadi :


"Sekarang angkat kepalamu.."


Orang itu mengangkat kepalanya, lalu ia berkata :


"Ya Rabb, aku melihat di depan ku ada istana-istana yang terbuat dari emas, dengan puri dan singgasananya yang terbuat dari emas & perak bertatahkan intan berlian..! "


"Istana-istana itu untuk Nabi yang mana, ya Rabb ?"


"Untuk orang shiddiq yang mana, ya Rabb ?"


"Untuk Syuhada yang mana, ya Rabb ?"


Allah SWT berfirman :

" Istana itu diberikan kepada orang yang mampu membayar harganya."


Orang itu berkata :


"Siapakah yang  mampu membayar harganya, ya Rabb ?"


Allah berfirman :


"Engkaupun mampu membayar harganya."


Orang itu terheran-heran, sambil berkata :


"Dengan cara apa aku membayarnya, ya Rabb ?"


Allah berfirman:


'CARAnya, engkau MAAFkan saudaramu yang duduk di sebelahmu, yang kau adukan kezalimannya kepada-Ku’.


Orang itu berkata :


"Ya Rabb, kini aku memaafkannya."


Allah berfirman :


'Kalau begitu, gandeng tangan saudaramu itu, dan ajak ia masuk surga bersamamu..."


Setelah menceritakan kisah itu, Rasulullah Saw berkata:


"Bertakwalah kalian kepada Allah dan hendaknya kalian SALING BERDAMAI dan MEMAAFkan, sesungguhnya Allah mendamaikan persoalan yang terjadi diantara kaum muslimin."


(Kisah di atas terdapat dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam al-Hakim, dengan sanad yang shahih.)


Saudaraku tercinta.

Amalan hati yang nilainya tinggi di hadapan Allah adalah meminta maaf, memberi maaf, dan saling memaafkan...


Untuk itu:

 "Maafkan diriku ya sahabat²ku dan saudaraku sekiranya pernah menyakitimu. Semoga kita bersama-sama masuk syurga..."


آمِيّنْ  آمِيّنْ  آمِيّنْ  يَا رَبَّ العَـــالَمِيْن


"mohon maaf atas segala khilaf Dan salah, baik yang sengaja maupun yang tidak, ya... "


Dan mari kita saling menyambungkan tali silaturahim, semoga kita mampu mengorbankan segala ego kita untuk bisa memaafkan dengan ikhlas kesalahan saudara kita lainnya.


Salam ukhuwah

Salam Kompak Selalu


Dari kami:

Aryandi dan


#dapurbundonova

Senin, 05 April 2021

Hikmah: Gerakan Menenggok Tetangga

 *GERAKAN MENENGOK TETANGGA*

"Mbaa.. bisa telp balik..? Aku ga ada pulsa."


Begitu bunyi SMS yang terkirim kemaren 13 Maret jam 10 pagi dan baru terbaca hari ini 15 Maret, terlihat ada pesan masuk dari temenku sebut aja namanya mba 'Santi.'


Aku Memang jarang banget liat SMS, karena semua orang sudah beralih ke WA

Kecuali kalau ada SMS banking aja baru aku liat...


Tanpa berpikir panjang aku telpon mba Santi,

Ok.. mba Santi mau ke rumahku katanya sore ini.


Mba Santi ini temenku kursus bareng bahasa inggris, kita gak temenan di sosial media tapi kita sesekali ngobrol di WA seringnya pakai bahasa inggris, tujuannya biar makin lancar.


Terakhir kontak Desember tahun lalu ketemu di Malioboro pas car free day.


Dan Akhirnya mba Santi datang ke rumahku pake motor ditemani anaknya yang berumur 7 th.


Singkat cerita mba Santi mau jual piring keramik satu lusin komplit dengan gelasnya.


"Mba kalau boleh tau kenapa jual piring dan gelas ini," tanyaku agak heran.


Dia diam, tersenyum sesekali menghela nafasnya. Terlihat dari raut wajahnya terasa berat mau jawab pertanyaanku.


Mba.. ga usah dijawab gpp..

Maaf kalau pertanyaanku salah, gak ada maksud apapun.


Suasana mulai hening. Mba santi sejenak hendak berbicara, dia mulai menunduk. Anaknya ikut diam sambil meluk ibunya..


"Aku butuh uang," begitu jawabnya sambil berkaca kaca.


"semenjak korona suamiku sudah diberhentikan dari tempat kerjanya 2 bulan yang lalu, usaha laundry-ku juga tutup sama sekali ga ada yang mau nyuci.."


"Semenjak suami diberhentikan kita makan dari tabungan tapi sekarang tabungan sudah habis.. 2 minggu lalu sempat gadai BPKB motor 1 jt, kemaren aku jual kebaya laku 100 rb. Aku bingung mau jual apalagi lalu aku liat di lemari ada gelas dan piring keramik ini aku inget kalau kamu suka sama beginian jadi aku beranikan diri buat ngejual ke kamu..."


"Aku mau jual 150 rb semuanya (gelas 1 lusin lengkap dengan teapot-nya plus piring 1 lusin)

Sekarang aku cuma pegang uang 225 rb lagi buat pegangan seminggu kedepan dan kalau gelas piring ini laku aku mau berusaha mempertahankan sampe lebaran karena setelah lebaran insyaallah suami ikut kerja bangunan di proyek..."


Dada ini mulai sesak rasanya pengen numpahin tangis...


Mba Santi jual piring sama gelasnya buat nyambung hidup..!!?


Ya Tuhan... aku ngerasa gagal jadi temen.


Rasanya mau meluk temenku ini, mau minta maaf atas kegagalanku menjadi temen yang baik.


Ada yang tertawa karena bahagia.

Ada yang tertawa biar dikira bahagia.

Bahagia itu misteri yang perlu di selidiki secara seksama dan di diskusikan secara mendalam..


Sungguh malang jiwa yg mencari-cari alasan untuk berbahagia padahal Tuhan mencurahkan kasih sayangnya setiap saat tanpa jeda...


Bagaimana aku menjalani kebahagaian yang semu ini, kalau masih ada teman tertekan tak bahagia..


Aku gagal, merasa gagal menjadi teman yang baik.


Kusodorkan uang 500 rb bersama beras yg kuambil di dapur 5 kilo. Mba Santi terlihat bingung dan kaget tapi langsung aku tepis expresinya dengan tanganku.


"Mba Santi sekarang boleh pulang lalu beli keperluan untuk makan hari ini.. Salam untuk suami," begitu kataku.


Seketika mba Santi pecah dalam tangisnya...


Teruntuk siapapun yang membaca tulisan ini, mungkin sudah saatnya membuat

*GERAKAN MENENGOK TETANGGA*


ini adalah gerakan bersama untuk menengok tetangga kita di samping kanan, kiri, depan, belakang rumah kita.. 


Untuk apa gerakan ini..?!


Untuk melihat adakah tetangga kita yang sedang kesulitan tapi tak memiliki keberanian untuk meminta dan bicara.


========

😭😭😭😭😭😭

Pijar Park Kudus

Setelah sarapan dengan soto Semarang Mat Tjangkir porsi kecil kami lanjutkan balik ke penginapan sekitaran alun alun Kudus. Simpang Tujuh Re...