Senin, 05 April 2021

Hikmah: Gerakan Menenggok Tetangga

 *GERAKAN MENENGOK TETANGGA*

"Mbaa.. bisa telp balik..? Aku ga ada pulsa."


Begitu bunyi SMS yang terkirim kemaren 13 Maret jam 10 pagi dan baru terbaca hari ini 15 Maret, terlihat ada pesan masuk dari temenku sebut aja namanya mba 'Santi.'


Aku Memang jarang banget liat SMS, karena semua orang sudah beralih ke WA

Kecuali kalau ada SMS banking aja baru aku liat...


Tanpa berpikir panjang aku telpon mba Santi,

Ok.. mba Santi mau ke rumahku katanya sore ini.


Mba Santi ini temenku kursus bareng bahasa inggris, kita gak temenan di sosial media tapi kita sesekali ngobrol di WA seringnya pakai bahasa inggris, tujuannya biar makin lancar.


Terakhir kontak Desember tahun lalu ketemu di Malioboro pas car free day.


Dan Akhirnya mba Santi datang ke rumahku pake motor ditemani anaknya yang berumur 7 th.


Singkat cerita mba Santi mau jual piring keramik satu lusin komplit dengan gelasnya.


"Mba kalau boleh tau kenapa jual piring dan gelas ini," tanyaku agak heran.


Dia diam, tersenyum sesekali menghela nafasnya. Terlihat dari raut wajahnya terasa berat mau jawab pertanyaanku.


Mba.. ga usah dijawab gpp..

Maaf kalau pertanyaanku salah, gak ada maksud apapun.


Suasana mulai hening. Mba santi sejenak hendak berbicara, dia mulai menunduk. Anaknya ikut diam sambil meluk ibunya..


"Aku butuh uang," begitu jawabnya sambil berkaca kaca.


"semenjak korona suamiku sudah diberhentikan dari tempat kerjanya 2 bulan yang lalu, usaha laundry-ku juga tutup sama sekali ga ada yang mau nyuci.."


"Semenjak suami diberhentikan kita makan dari tabungan tapi sekarang tabungan sudah habis.. 2 minggu lalu sempat gadai BPKB motor 1 jt, kemaren aku jual kebaya laku 100 rb. Aku bingung mau jual apalagi lalu aku liat di lemari ada gelas dan piring keramik ini aku inget kalau kamu suka sama beginian jadi aku beranikan diri buat ngejual ke kamu..."


"Aku mau jual 150 rb semuanya (gelas 1 lusin lengkap dengan teapot-nya plus piring 1 lusin)

Sekarang aku cuma pegang uang 225 rb lagi buat pegangan seminggu kedepan dan kalau gelas piring ini laku aku mau berusaha mempertahankan sampe lebaran karena setelah lebaran insyaallah suami ikut kerja bangunan di proyek..."


Dada ini mulai sesak rasanya pengen numpahin tangis...


Mba Santi jual piring sama gelasnya buat nyambung hidup..!!?


Ya Tuhan... aku ngerasa gagal jadi temen.


Rasanya mau meluk temenku ini, mau minta maaf atas kegagalanku menjadi temen yang baik.


Ada yang tertawa karena bahagia.

Ada yang tertawa biar dikira bahagia.

Bahagia itu misteri yang perlu di selidiki secara seksama dan di diskusikan secara mendalam..


Sungguh malang jiwa yg mencari-cari alasan untuk berbahagia padahal Tuhan mencurahkan kasih sayangnya setiap saat tanpa jeda...


Bagaimana aku menjalani kebahagaian yang semu ini, kalau masih ada teman tertekan tak bahagia..


Aku gagal, merasa gagal menjadi teman yang baik.


Kusodorkan uang 500 rb bersama beras yg kuambil di dapur 5 kilo. Mba Santi terlihat bingung dan kaget tapi langsung aku tepis expresinya dengan tanganku.


"Mba Santi sekarang boleh pulang lalu beli keperluan untuk makan hari ini.. Salam untuk suami," begitu kataku.


Seketika mba Santi pecah dalam tangisnya...


Teruntuk siapapun yang membaca tulisan ini, mungkin sudah saatnya membuat

*GERAKAN MENENGOK TETANGGA*


ini adalah gerakan bersama untuk menengok tetangga kita di samping kanan, kiri, depan, belakang rumah kita.. 


Untuk apa gerakan ini..?!


Untuk melihat adakah tetangga kita yang sedang kesulitan tapi tak memiliki keberanian untuk meminta dan bicara.


========

😭😭😭😭😭😭

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pijar Park Kudus

Setelah sarapan dengan soto Semarang Mat Tjangkir porsi kecil kami lanjutkan balik ke penginapan sekitaran alun alun Kudus. Simpang Tujuh Re...