Surat Cinta untuk Dhila (part 3)
Nak kanduang sibiran tulang,
Ubek jariah palarai damam
Pailah nak, pailah sayang
Dakilah bukik nan tinggi
Turuni lurah nan dalam
Kelok baliku usah hiraukan
Tinggakan ayah mandeh jo untuangnyo
Bia diluluah aia mato
Raso kaputuih hati jo jantuang
Malapeh anak pai bajalan
Walau tagamang raso ka ilangan
Walau umuanyo alun satahun jaguang
Darah nan alun satampuak pinang
Aka singkek pangana pendek
Tapi, ditunjuak aja indak maupek
#####
Nak kanduang artinya anak kandung. Sibiran tulang adalah kiasan yang bermakna anak, atau boleh juga bermakna jantung hati, orang yang sangat disayangi.
Ubek jariah palarai damam adalah kiasan yang sering didengar dan diperdengarkan oleh "urang awak" baik di ranah Minang, Sumatra Barat atau yang diperantauan. Kiasan yang sarat dengan makna kasih sayang yang sangat mendalam.
Ubek berarti obat dan Jariah berarti jerih. Ubek jariah artinya imbalan. Damam artinya demam. Jadi, palarai damam dapat bermakna penawar demam.
Bila orangtua yang mempunyai anak banyak, kesusahan dalam membesarkan anak-anaknya mulai dari kecil. Begitu repot dalam mengasuh dan merawat anak-anaknya masih kecil. Kemudian membiayai pendidikan anak sampai anak menjadi sarjana serta menutupi segala kebutuhan hidup anak.
Ketika anak sudah berhasil dalam pendidikan dan mendapatkan pekerjaaan layak. Sang orangtua akan bangga dan bahagia. Keberhasilan anak tersebut dikatakan sebagai ubek jariah palarai damam.
Orangtua dengan penuh kesusahan mencari penghidupan demi anak-anaknya tetap bertahan hidup dan pendidikannya lancar. Anak pun tahu diuntung dan berkelakuan baik, rajin beribadah serta berprestasi dalam belajarnya. Anak yang seperti ini sering dikatakan ubek jariah palarai damam.
#####
Walaupun Kakak baru satu setengah tahun di Pakistan, tapi SK yang kirimkan kepada Bunda, sudah sangat membanggakan ayah dan bunda. Dengan amanah yang Kakak emban bersama teman teman, HUT RI yang ke 78 di Pakistan dapat dilaksanakan dengan baik. Bahkan hari ini Kakak kirimkan photo bersama Pak Dubes dan istri beliau beserta sebagian rekan rekan kakak.
Alhamdulillah, ayah bersyukur. Setiap akan menghadapi ujian, setiap ada event ataupun agenda, Kakak selalu meminta doa kepada Ayah dan Bunda. Suatu bukti bahwa ayah dan Bunda selalu ada di hati Kakak. Kakak tidak hanya berkabar ketika doku menipis. Ayah dan Bunda bersyukur, Kak. Karena semuanya atas izin Allah semata.
Kakak dengan sabar dan penuh pengertian ketika ayah dan Bunda menahan diri untuk tidak pulang. Ayah dan Bunda ingin Kakak bisa memanfaatkan waktu sebesar-besarnya di sana. Untuk belajar. Belajar akan banyak hal tentang hidup dan kehidupan di negeri orang. Dengan ketidakpulangan Kakak summer holidays ini, akak telah memberikan persembahan terbaik bagi ayah dan Bunda. Suatu capaian yang mungkin bagi sebagian orang biasa biasa saja, tapi bagi kami yang sempat menjadi "aktivis lokal" ketika mahasiswa dulu, apa yang kakak lakukan jauh melebihi kami.
So manfaatkanlah waktu akak sebesar-besarnya di sana.Galilah ilmu sedalam-dalamnya, seluas-luasnya, namun aktivitas sosial kakak selama masih berstatus mahasiswa manfaatkanlah sebesar-besarnya. Karena masa masa kuliah itu hanya sebentar saja. InsyaAllah dengan "social activity" ini akan banyak manfaat kelak ketika Akak tamat nantinya. Apalagi bidang study kakak sangat berhubungan erat dengan dunia diplomatik. Alhamdulillah, bolak balik ke KBRI, dekat dengan pejabat dan staffnya InsyaAllah akan bermanfaat di kemudian hari.
Tetaplah humble ya Kak. Biarlah impian akak tergantung tinggi di langit, tetapi kaki dan hati Kakak tetaplah membumi. Selalulah bersujud dan bersyukur.
Tetaplah dalam track yang telah kakak tempuh. Tetaplah menjadi kebanggaan dan contoh bagi Imam dan Dhifa.
Salam sayang, salam bangga dari ayah Bunda atas prestasi yang akak toreh selama ini. Jangan berpuas diri, "asah selalu gergaji" nya Kak.
Puri Bintaro Hijau
22 Agustus 2023, 21.23 WIB
Semoga sukses dan lulus tepat waktu
BalasHapus