Tambunsu itu enaknya jelas. "Tambunsu itu lamak bana", kata orang Minang. Dan menurut saya, tambunsu itu kaya protein dan sangat boleh jadi sehat dan menyehatkan.
Begini penjelasannya.
1. Usus
Usus itu kalau dibersihkan dengan benar, lemak yang menempel di sepanjang bagian dalam usus akan hilang atau berkurang banyak. Begitu juga selama perebusan hingga matang, lemak yang ada di bagian luar usus akan larut dalam air panas tersebut. Pematangan atau perebusan usus ini dilakukan dalam waktu yang cukup lama hingga kulit usus terasa lunak. Lemak yang lepas selama perebusan tersebut akan terkumpul atau terlihat ketika air rebusan itu sudah dingin, setelah usus dikeluarkan dari panci.
Dengan demikian lemak yang dikatakan sebagai penyebab kolesterol juga akan berkurang.
Jika dibandingkan usus ayam, yang sering dikonsumsi oleh sebagian orang di tanah Jawa ini, baik digoreng ataupun dijadikan sate usus, kolesterolnya jauh lebih tinggi daripada kolesterol pada usus sapi/kerbau.
Usus itu juga mengandung senyawa Purin, sama halnya dengan purin yang ada di sayur bayam. Purin ini jika dikonsumsi berlebihan bisa menjadi sumber penyakit asam urat. Namun pada tambunsu, usus yang dikonsumsi relatif sedikit karena hanya lapisan tipis pembungkus "selongsongan" telor sehingga dapat dikatakan senyawa purinnya juga sedikit.
Tetapi jangan lupa bahwa pada usus ini juga mengandung zat Calcium, Besi, Fosfor dan zat lainnya serta mengandung vitamin A, D, E dan K yang sangat tinggi.
2. Telor
Kalau dari sisi telor sebagai isian usus yang dikhawatirkan, bukankah kita sudah terbiasa mengkonsumsi telor sedari kecil?
Putih telor itu kaya dengan protein. Protein sangat dibutuhkan tubuh. Nah pada tambunsu ini, putih telor sangat dibutuhkan.
Kuning telor memang mengandung kolesterol itu, tetapi bukankah kita sudah terbiasa mengkonsumsi kuning telor sedari kecil? Dan bersyukur bahwa kita aman - aman saja hingga saat ini.
Bahkan kuning telor menjadi penambah stamina bagi kita. Buktinya kalau kita di ranah minang, ada minuman teh yang terkenal. Namanya Teh Telor. Yang diambil hanya kuningnya saja, sedangkan putih telornya dibuang. Di Jawa, ada minuman STMJ. Prosesnya pun sama, kuningnya diambil, putih telornya dibuang. Bahkan dalam donat, bolu, ataupun bakery, dan lain sebagainya, juga menggunakan kuning telor saja, putihnya tetap dibuang.
Asumsi saya bisa jadi kolesterol ini adalah kolesterol baik. Namun bagi orang orang tertentu yang alergi akan telor, ataupun kuning telor memang perlu menghindarinya. Hanya karena sudah jelas penyebabnya dan mau tak mau memang harus dihindari.
3. Santan
Santan mengandung kolesterol? Belum tentu juga jelek, kecuali kalau dipanaskan berulang ulang kali. Umumnya kalau gulai tambunsu, hanya dua tiga kali pemanasan. Kalo tidak habis, biasanya sudah kering. Kalo tambunsu kering tersebut, dibersihkan dari sisa gulainya, bisa digoreng balado. Enak. 🙂
Oh ya, bukankah VCO sebagai sumber HDL, yg kita konsumsi juga dari santan? Harganya lumayan loh.
Bahkan dalam penelitian Prof. dr. Nur Indrawaty Liputo M.Sc, Phd bahkan menjelaskan bahwasanya santan itu menyehatkan. Silakan baca keterangan di link berikut ini:
###
Jadi yang sebenarnya mengkhawatirkan itu bukan pada gulai Tambunsunya, tetapi menurut saya adalah karbohidrat yang mengiringi ketika makan gulai tambunsu tersebut.
Orang kadang suka kalap kalau sudah makanan khas minangkabau, terkhusus "samba" khas Kapau ini. Batambuah tambuah makan kalo sudah bertemu dengan gulai tambunsu ini. Sama halnya dengan kuliner minangkabau lainnya. Nafsu makan akan meningkat, apalagi kalo dihidang dengan nasi panas "manggabubu".
Bahkan kalo di rumah makan, belum habis nasi yang di piring, biasanya sudah bilang, "Da, tambuah ciek lai da". ðŸ¤
###
Begitulah analisa saya terhadap kuliner Kapau yang terkenal ini, yang menjadi icon akan suatu Rumah Makan ataupun Kadai Nasi Kapau, yang kadang dikhawatirkan orang. Padahal bagi yang pernah makan tambunsu ini, susah untuk menahan selera kalo sudah melihat montoknya usus yang berisi telor ini.
Tambunsu itu enaknya jelas. Tambunsu itu lamak bana sesungguhnya.
Selamat menikmati tulisan ini, semoga bisa menimbulkan selera makan. Dan bagi sahabat yang ada di Jabodetabek, jika membutuhkan Tambunsu yang "full isi telor", tanpa campur sama sekali dengan tahu ataupun tepung, bisa meghubungi saja. Japri saja..
Mohon maaf kalo ada yang kurang dalam penjelasan saya ini. Andai ada kekeliruan, mohon disempurnakan, dengan menyertakan literatur yang sesuai, bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
#DapurBundoNova
#Tambunsu
#TambunsuKapau
#KulinerKapauOnline
Tidak ada komentar:
Posting Komentar