Alhamdulillah pagi ini selesai juga memaksakan diri untuk olah raga. Olahraga itu kalo tak dipaksa, malas jadinya. Badan melar, apalagi ketika tak ada rutinitas kantor sebagaimana biasanya. Libur kalo tak dimanage dengan baik, akan baik untuk penambahan berat badan. Ya kan?
Dan pagi ini, selepas mengantarkan si Bundo ke sekolahnya, saya segera mencari lokasi parkir yang asyik untuk memulai olahraga yang sudah lama saya tinggalkan. Saya memilih parkiran di jejeran ruko di Graha Raya, yang ada kulinerannya. Dulu di de Lapau, namun sejak tutup saya memilih yang dekat Kolam Renang Graha Raya.
Jam 8 saya parkirkan motor Revo tahun 2009 dengan aman, saya langsuang jalan kaki. Seputaran, sepanjang jalan raya Graha Raya itu, lebih kurang 6.2km tertempuh selama 2 jam 26 menit. Jalan ini saya paksakan agak cepat, biar peredaran darah ini bisa lebih kencang dari biasanya.
Pegal di kaki saya abaikan, kebas di tangan pun begitu juga. Ayunan langkah tak berkurang, bahkan ketika lelah malah saya paksakan lebih cepat. Begitu juga dengan kebas di ujung ujung jari, saya ayunkan tangan ke atas ke bawah dengan sekencang kencangnya.
Badan ini tak boleh terlalu dimanjakan. Harus bergerak. Bergerak itu tanda hidup. Sebagaimana yang sampaikan kemarin ketika makan siang bersama dengan om Susilo AmellNf. Tanda kita hidup itu, ya bergerak. Bergerak dari satu tempat ke tempat lain.Namun bergerak ataupun pergerakan itu harus jelas, harus ada manfaat yang dirasakan, baik untuk diri sendiri ataupun untuk orang lain. Begitulah seharusnya.
Dan diakhir pergerakan itu kita harus rehat sejenak. Introspeksi diri ataupun pemulihan stamina untuk memulai aktivitas selanjutnya.
Begitupun badan ini. Setelah hampir satu jam setengah berjalan, rehat sejenak memulihkan stamina dan mengisi kembali energi yang terkuras tadi dengan semangkok soto nasi. Sembari rehat dan menikmati sarapan pagi, tulisan ini tersajikan kepada sahabat semuanya.
Graha Raya, 22 Juli 2023
09.53 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar