Jam 3.30 alarm di HP berdentang dengan lembutnya. Soft tone yang jadi pilihan itu mampu membangunkan diri ini dengan cepat. Di dalam kegelapan kamar yang nyaris tanpa cahaya tangan ini mampu bergerak cepat mematikan alarm tersebut. Namun tentu tidak untuk tidur lagi.
Mother rice yang bergolek di samping segera tak kecup jidatnya. Membangunkan dia perlahan, selembut alunan nada ring tone tadi. Berdua kami singkirkan bedcover yang menutupi tubuh kami ini. Saya segera bangun perlahan menuju kamar mandi. Ada aktivitas pagi yang rutin tak bisa ditunda. Alhamdulillah so far, BAB pagi yang rutin menjelang subuh, bagi saya itu menandakan bahwa kondisi sehat paripurna. Alhamdulillah, dalam kepadatan jadwal sejak hari rabu dan kamis, yang menguras energi dan pikiran tak membuat tubuh ini limbung. Meskipun makan pun ala kadarnya dan konsumsi air dingin lumayan banyak dari biasanya. Ini yang saya syukuri.
Meskipun olah raga jalan pagi tak seefektif dulu, namun aktifitas 'mukim' di mesjid lebih banyak dari biasanya, dengan banyak tilawah dan sholat sunnah nya, menjadi alternatif energi tambahan. Allah SWT yang menjaga segalanya. Ketika makin dekat dengan Nya, Dia tentu akan menjaganya.
Dan pagi ini selesai mandi, kami packing ringan, then saya mengeluarkan mobil dari garasi. Bundo menyusul setelah mengunci rumah dan pagar tentunya. Berdua kami nikmati perjalanan ke Bandara ketika melalui tol Bintaro. Jalanan yang sepi, kami tetap sesantai nya. Tak ada yang perlu diburu. Dan waktu masih cukup buat check-in.
Setengah jam perjalanan sesuai google map akhirnya tertempuh juga. Kami segera menuju area parkir Inan Bandara di dekat terminal Satu Bandara Soekarno Hatta.
Ini adalah pertama kalinya kami manfaatkan dengan beberapa pertimbangan. Yang pertama, kami melakukan traveling kali ini dengan durasi waktu yang pendek. Short time travelling. InsyaAllah hanya empat hari saja. Dengan parkir inap ini tentunya cost trip PP, rumah Bandara relatif murah, jika dibandingkan menggunakan taxi online. Dengan tarif hari pertama Rp. 80.000,- dan hari kedua dst Rp. 60.000,- total biaya untuk inap ini, hanyalah Rp. 260.000,- saja. Sementara tarif dari Bandara ke rumah saja, rerata sekitar Rp. 200.000. Itung itungan padang nya masuk. ðŸ¤ðŸ˜‚.
Yang kedua, lebih praktis dan lebih mudah. Kami bisa berangkat dari rumah bisa diatur sedemikian rupa, tanpa perlu adanya waktu tunggu, baik bagi kami ataupun supir taxi yang akan mengantarkan, baik dr rumah ataupun dari Bandara.
Sehingga dua hal di atas, menjadi diskusi hangat dengan si Bundo sebelumnya mengapa saya cendrung memilih naik kendaraan pribadi dan parkir inap. Sebelumnya bundo sempat protes juga. Alhamdulillah, semuanya menjadi ringkas ketika Bundo paham saat kami sampai di area Parkir Inap ini.
Dari area parkir inap ini, kami di antar oleh petugas yang ada di sana ke terminal tiga, terminal keberangkatan kami. Namun untuk masuk ke area parkir ini kita harus menggunakan e-money. Kartu ini sebagai pass card nya. Jangan lupa ya, pastikan juga saldonya cukup saat keluar nanti.
Di area parkir inap ini kita tak perlu menunggu lama. Mobil yang ada di sini ada tiga unit, dan silih berganti mengantar dan menjemput penumpangnya. Dan itu gratis. Nah ini menjadi service dari apa yang kita bayarkan. Dan ketika kita mau balik ke area parkir inap, tinggal hubungi no yang disediakan. Salah satu nya no yang ada di bawah ini.
Ada tiga area parkir inap di bandara ini dengan tarif flat, seperti yang saya sampaikan di atas. Namun ada juga area Premium nya juga. Yakni ada di masing-masing terminal. Baik terminal 1, 2 dan 3. Ini tarifnya berdasarkan jam jam an nya. Biasa sampai sekitar 150-160 ribu sehari. Akses memang dekat, bisa jalan kaki ke Bandara. Namun ini sesuai namanya ya. Premium Class. So jangan sampai salah pilih di area parkir inap di Bandara Soetta ini.
Ditulis atas Pelita Air
Jumat 30 Juni 2023, 08.17 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar