Minggu, 11 Februari 2024

Jangan Pindahkan Ibukota Kami

Dukuh Atas. Kawasan ini jauh berubah. Dulu daerah ini penuh dengan angkot, bajaj, kopaja dan metromini. Crowded nya minta ampun karena adanya stasiun KA di sini. 


Namun semuanya berubah sejak ditata oleh Gubernur DKI, pak Anies Baswedan. Integrated moda transportasi membuat semuanya nyaman dan aman bagi siapapun. Kehidupan perekonomian bagi kaum papa, tak terganggu sama sekali. Malah mereka seperti difasilitasi. Begitu juga dengan kaum pejalan kaki. Jalannya lapang, tak berdesak-desakan. Berganti moda transportasi pun dengan biaya yang sangat terjangkau. Segala fasilitas kota besar dunia pun ada di sini. Polusi udara pun terkendali. Jauh berubah dibandingkan era sebelumnya. 


Dukuh atas hanyalah sebagian kecil perubahan total dari kota Jakarta. Banyak kawasan lainnya dengan kondisi serupa, mengalami metamarfosa. Tertata begitu rupa, cantik elok rupa, aman dan nyaman bagi warganya, membuat bangga setiap orang yang datang berlibur ke ibukota. Jakarta begitu kerennya. Ramah bagi siapa saja. 



Indahnya Jakarta sangat terasa. Biarlah Jakarta tetap menjadi ibukota negara. Sejarah panjangnya janganlah dilupakan. Tak merasa berdosakah kita dengan bapak Soekarno Hatta, sang proklamator tercinta. Kemerdekaan bangsa ini berawal dari kota ini. 


Jakarta tetaplah menjadi Ibukota negara kita. Jangan rubah sejarahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pijar Park Kudus

Setelah sarapan dengan soto Semarang Mat Tjangkir porsi kecil kami lanjutkan balik ke penginapan sekitaran alun alun Kudus. Simpang Tujuh Re...