Malam yang kebetulan cerah hari ini. Ada banyak bintang yang menemani sang rembulan yang sangat kontras dengan malam malam sebelumnya. Hujan yang berkepanjangan di saat malam digantikan dengan pesona langit yang selalu dirindukan.
Dan malam ini sekoteng menemani di simpang Tanjung Alam setelah sholat isya berjamaah di Masjid Nurul Huda. Sengaja judul ditegaskan dengan Sekoteng Padang, karena memang berbeda dengan sekoteng yang ada di perantauan. Umumnya dalam sekoteng itu adalah kacang hijau, kacang tanah, pacar cina, dan potongan roti tawar. Namun di ranah minang biasanya ditambahkan dengan susu kental manis dan/atau kuning telor. Sehingga beda dalam pembuatan, beda dari cita rasa dan beda dalam penyajian. Dan ini adalah salah satu favorit minuman saya bila pulang ke kampung halaman.
Saya mengenal minuman ini sejak tahun 1992 ketika mulai kuliah di Kimia FMIPA Unand. Sampai sekarang minuman ini selalu jadi pilihan diantara banyaknya kulineran yang ada.
Dan malam ini bukan saya saja menikmati sekoteng di simpang Tanjung Alam ini. Banyak pembeli yang minum di tempat ataupun yang bawa pulang.
Selain sekoteng ada pilihan lainnya di sini, yakni teh telor, tomat top dan bandrek. Pilihan saya biasanya teh telor atau sekoteng. Segelas sekoteng telor malam ini harganya Rp. 12.000,-.
Selamat menikmati malam. Selamat menikmati liburan akhir tahun. Dan selamat menikmati malam yang penuh bintang gemintang, yang beberapa hari ini hilang dari peredaran di Kota Rang Agam ini. Selamat merenungi perjalanan hingga tutup tahun 2023.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar