Jumat, 19 Juli 2019

Lintas Sumatra : Mudik Baralek akhir Juni 2019 (Part 1)

Alhamdulillah, sabtu lebih kurang jam 20.00 sampai di rumah. Seharian tadi kami, saya dan Dhifa, mengikuti Family Gathering British School Jakarta di Jungle Land Sentul City Bogor, Sabtu 29 Juni 2019. Sementara bundanya ada kegiatan Wisuda SMK Farmasi Tangerang 1 di Puspem Kota Tangerang dan berlanjut kondangan di sekitaran daan Mogot, dan juga baru pulang ke rumah selepas maghrib. Jadi dalam waktu yang hampir bersamaan sampai di rumah, sementara rencana pulang mudik masih kami diskusikan. Masih berbalut capek di badan, sembari tiduran saya ambil keputusan untuk pulang malam ini.

Nova pun tersentak. Kaget!!!
Tetapi segera bertindak, packing packing dan mengurus segala bekal buat di jalan nanti. Seadanya. Secepatmya.

Alhamdulillah menjelang jam 21.00 semuanya beres. Saya pun mandi segera, biar segar dalam perjalanan. Makan pun tak perlu, takut ngantuk di jalan. Setelah Cek n ricek segalanya, jam 21.30 mesin mobil pun dihidupkan, perlahan bergerak meninggalkan garasi.

Parkir sejenak, mengunci pintu dan pagar dan terakhir disamperin oleh papi. Ada setoran atas pesanan rendang, udang dan cumi balado hari kamis nan lalu. Sekalian pamit dan titip kunci pada tetangga, akhirnya kami pun jalan menuju Graha Raya, Alam Sutera, dan masuk ke Tol Merak Banten. Lancar dalam perjalanan, jarak tersebut ditempuh selama dua jam. Sebelumnya di SPBU Alam Sutera, Terios kami isi dengan pertalite sejumlah 300.000,- rupiah.

Masuk dalam antrian dermaga, ternyata kami datang lebih awal. Menunggu masuk ke kapal lebih kurang setengah jam. Setelah tengah malam berlalu, kapal pun mulai bergerak menuju Bakauheni. Dalam pada itu, kami gelar makan malam itu di dek lesehan kapal. Makan dengan dendeng balado dan telur rebus, malam itu sengaja saya lebihkan, biar bisa tidur lebih cepat.

Kapal tak terisi setengah nya. Penumpang pun tak banyak, tetapi kapal ini lumayan besar. Menyebabkan perjalanan agak terasa lama. Lumayan bisa tidur hampir dua jam, menjelang jam 04 kapal pun bersandar di dermaga Bakauheni. Terios kami pun keluar perlahan, menuruni kapal menjajakan kaki di tanah Sumatera. Malam cerah menjelang subuh, udara lumayan dingin, angin malam sumatra  menyapa kami dengan lembutnya.

Menikmati perjalanan dengan kecepatan sedang, menuju tol sumatra dengan sabarnya, Terios pun mulai menanjak. Gate tol pun terlewati, siap berpacu dengan kecepatan stabil. Berlanjut terus hingga akhirnya kami mampir di rest area km terakhir exit toll Terbanggi Besar menunaikan sholat subuh di sana. Sembari menunggu selesainya sholat subuh istri, saya pun memesan teh manis hangat dan tawar penghangat perut, sementara si kecil masih terbuai mimpi.

Jam 05.30 kami pun melanjutkan perjalanan setelah tadi sempat ngobrol dengan pengendara Pajero Sport yang berniat ke Medan via jalintim. Dari pemilik warung, dapat info bahwa tol fungsional yang dulu sempat dibuka saat lebaran, ternyata tidak dibuka. Ada sas sus sebelumnya bahwa tol Terbanggi Besar hingga Kayu Agung digunakan lagi secara fungsional lantaran jembatan di mesuji putus. Tetapi sas sus nya tak benar.

Alhamdulillah lancar dalam perjalanan menjelang jam 9 lebih kurang kami melewati Bukit Kemuning. Tadinya sempat terfikir untuk berbelok ke kiri, melewati Liwa hingga menyusuri jalan lintas barat sumatra. Sesuatu asa yang belum terpenuhi selama ini.

Mengingat diburu waktu karena ingin hadir di milad Ama 1 Juli nanti, kami tetapkan untuk kembali menempuh jalan lintas tengah. Menuju martapura, baturaja, tanjung enim, muara enim, lahat, tebing tinggi hingga ke lubuk Linggau. Perkiraan sekitar jam 21.00 nanti akan sampai di kota ini. Normalnya jarak tempuh dari rumah ke sini 24 jam.

Di Baturaja, kami melakukan pengisian pertalite lagi sejumlah 280.000,- rupiah. Makan siang dan rehat kami di RM Kartika Jaya. Di sini adalah rumah makan yang berkesan bagi kami ketika mudik desember 2013. Berkesan karena di sini kami bisa tidur pelepas kantuk selama dalam perjalanan, makanannya pun oke punya, dan yang terakhir rumah makan ini persis di sisi sungai yang sangat besar. Waktu itu pak Dadang yang membantu kami mengendarai terios ini. Kali ke dua pak Dadang bersama kami melintasi sumatra, mengantarkan kami berlibur di kampung halaman, Sumbar dan Riau. Yang pertama bulan Juli saat kami melaksanakan umroh.

Dari atas rumah makan Kartika Jaya ini akan terhampar sungai, berair deras dan perbukitan di kedua sisinya. Alam yang sangat indah dan belaian anginnya yang bisa meninabobokan kita, baik yang sedang makan maupun tiduran. Ada barang dua jam kami rehat di sini. Memang suasana yang sangat didamba bila perut kosong lewat kawasan ini.

Ada barang satu setengah jam kami rehat di sini. Perjalanan dilanjutkan memasuki kota Tanjung Enim, Muara Enim, Lahat. Memasuki Tebing Tinggi sudah menjelang maghrib.  Banyak bus bus dari Jawa yg menemani perjalanan kami saat itu. Ada NPM, ALS, ANS, Transport dan Gumarang Jaya, selain kendaraan pribadi yang "berkonde" menuju kampung halaman mengisi liburan sekolah.

Menjelang jam 20.30 kami sampai di kota Lubuk Linggau. Makan malam kami ingin yang panas, karena perut terasa agak dingin juga waktu itu. Kami singgah di salah satu warung di sisi jalan raya. Ada soto ayam, tek wan dan mpek mpek dagangannya. Soto adalah pilihan buat istri dan anak kami Dhifa.

Dari obrolan dengan pemilik warung yang sangat akrab ini kami dapatkan penginapan terdekat dengan tarif yang sangat murah. Penginapan Angeli namanya, dapat harga kamar 135.000 rupiah per malam. Ber AC dan dapat sarapan pula. Sangat murah dan sangat pas lah untuk sekedar tidur malam saja.

Segera sampai di penginapan kami teringat akan penggalan cerita dengan pemilik warung bahwa mereka terbiasa membuat dan mengirim mpek mpek bagi para pemesannya. Teringat akan banyaknya tamu nanti di Kapau, istripun pesan 100 buah mpek mpek dan tek wan seharga 50 ribu. Oh ya satu mpek mpek 1.500 ribu. Dan dijanjikan bisa diambil jam 9.00 pagi. Lumayan lah buat sekedar oleh oleh dari rantau. Khas Palembang pula.

Selepas obrolan itu kami pun tidur. Berharap esok tenaga pulih kembali dan siap melanjutkan perjalanan.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Car Free Day 15/09/2024

 Car Free Day  Minggu 15 September 2024 Sabtu siang Akbar, sepupunya Imam datang ke rumah. Dari kampus Untirta Sindang Sari Serang Banten be...