Sekali lagi dapat kiriman tulisan yang enak dibaca dan sangat bermanfaat untuk di save and share. Sharing dari Abbas pagi ini di WAG WALSANTOR TANGERANG KOTA.
MasyaAllah.
Sesungguhnya barang siapa yang berbuat baik, kebaikan itu adalah untuk dirinya sendiri.
*****
Tema: *TERUSLAH BERBUAT BAIK, MESKI SEMPIT...*
*****************
*Sahabat sholehku, yg semoga senantiasa dirahmati Allah...!
Alkisah, Seorang *wanita kaya raya* berdiri di tepi jalan
akibat mobil kendaraannya rusak tak mampu berjalan.
Berulang kali ia memberi tanda dengan tangannya,
namun tak ada yang berkenan hati menyinggahinya.
Waktu terus berjalan...
Dan rintik hujan mulai menetes jatuh.
Dan hatinya semakin cemas,
karena gelap malam mulai berarak.
Hingga tiba-tiba saja...
Sebuah *mobil tua* berhenti. Tepat di sisi Sang Nyonya nan kaya itu. Di belakang kemudi,
tampaklah sesosok *pemuda berkulit gelap*.
Wanita itu menatapnya, dan menatap mobil tuanya.
Wanita itu ragu, sungguh ragu: apakah ia ikut menumpang, atau tetap menunggu di tepi jalan yang mulai gelap itu?
Nyonya kaya itu bimbang dan ragu,
pasalnya ia mengira segenap manusia
mengetahui kekayaan dan harta bendanya...
Tapi akhirnya,
ia putuskan sudah.
Ia menaiki mobil tua itu, dan menumpanginya.
Dalam perjalanan itu,
Sang Nyonya kaya menanyakan nama dan pekerjaan anak muda itu.
Anak muda yang tampak payah dalam kemiskinannya.
*“Namaku Arman.*
*Dan pekerjaanku adalah sopir taksi,”* jawab anak muda itu.
Wanita itu sedikit lebih tenang sekarang.
Dalam hatinya, ia sedikit mengutuk diri,
agak menyesali *buruk sangkanya* diawal tadi.
Sekarang tampak padanya:
betapa anak muda itu *cukup berakhlaq*,
hingga bahkan *tak melirik sedikit* pun padanya.
Singkat cerita,
mereka pun tiba di kota.
Dalam hatinya,
Sang Nyonya kaya itupun telah berniat
akan memberikan seberapa besar pun upah
yang diminta pemuda itu.
Sang Nyonya pun meminta sopir taksi itu berhenti.
Taksi itupun berhenti.
*“Berapa upahnya, Anak muda?”*
*“Tidak ada, Nyonya...”*
*“Tidak ada??!*
*Mana mungkin? Engkau telah menolongku,*
*dan mengantarku dengan selamat...”*
Arman, anak muda itu tersenyum saja.
*“Upahku adalah Nyonya berjanjilah untuk melakukan kebaikan kepada siapa saja yang Nyonya temui...”*
Arman, sopir taksi itupun berlalu,
meninggalkan Sang Nyonya dalam kebisuannya.
***
Dan dalam keterkejutan jiwanya,
Sang Nyonya kaya itu melangkahkan kakinya.
Di depan sebuah kafe kecil, langkahnya terhenti.
Ia masuk ke dalam, dan kepada seorang *pelayan wanita*
ia memesan *secangkir kopi hangat...*
Sang pelayan pun sejurus kemudian datang.
Menyajikan secawan kopi panas untuk Sang Nyonya itu.
Sang Nyonya memandang pelayan wanita itu.
Tampak *lelah dan payah* sekali wajahnya.
*Perutnya tampak besar dan buncit.*
*“Anda tampak sangat lelah. Kenapa?”* tanyanya.
Pelayan itu tersenyum susah-payah.
*“Waktu persalinan sudah menjelang, Nyonya...”*
*“Mengapa tidak rehat dan cuti saja?”*
*“Saya harus menabung untuk biaya persalinan bayiku, Nyonya...”*
Sang Nyonya itu mengangguk pelan.
Secangkir kopi panas itupun selesai.
Sang Nyonya membayar kopinya.
Sang pelayan membawa uang itu
ke kasir untuk mengambilkan kembaliannya,
karena uang besar itu setara dengan 10 cangkir kopi.
Tapi kursi Nyonya kaya itu telah kosong
saat Sang Pelayan ingin menyerahkan kembaliannya.
Matanya mengedar ke segenap penjuru,
tapi Nyonya itu benar-benar telah pergi.
Tapi di meja itu, ia menemukan secarik kertas:
*“Kembalian kopiku itu kuhadiahkan untukmu...”*
Betapa gembira hati Pelayan itu!
Ia membalik kertas itu untuk kembali menemukan
sebaris kalimat lain:
*“Dan di bawah meja ini,*
*saya juga menitipkan hadiah untuk calon bayimu...”*
Hampir saja ia berteriak histeris,
karena yang di bawah meja itu adalah
sejumlah *uang yang setara dengan gajinya selama 6 bulan!*
Air matanya tak mungkin lagi dibendung.
Ia bergegas pergi. Meminta izin dari kerjanya.
Ia pergi mendahului angin...
Suaminya harus tahu kegembiraan ini.
Suami yang jiwanya galau sepanjang hari
memikirkan kelahiran bayinya...
Ia masuk menerobos pintu rumahnya.
Memanggil-manggil sang suami yang terkejut
dan terheran atas kepulangannya di waktu tak biasa.
*“Apakah sudah waktunya melahirkan?”*
pikir Sang Suami.
Tapi istrinya memeluknya erat.
Suaranya berbaur bahagia dan haru.
*“Bersyukurlah, Arman...*
*Akhirnya Tuhan memberikan jalan keluarnya!”*
Dan Arman, supir taksi budiman itu
terdiam tanpa kata mendengar tutur kisah sang istri,
dan melihat *“hadiah kebaikan”* yang dibawanya.
*Sahabat sholeh,*
Jangan pernah melupakan:
*_Kebaikan itu pasti akan kembali kepadamu, suatu waktu nanti..._*
Berbuat baiklah, dan selalu ingat:
*_“Tidak ada balasan untuk kebaikan kecuali kebaikan belaka.” (Lihat Qs.17:7)_*
*_Jadi katakan, apa kebaikanmu hari ini?_*
3.Āli 'Imrān : 133
وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa,
3.Āli 'Imrān : 134
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
*(yaitu) orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit,* dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan.
*MAN YARHAM MAN FIL-ARDHI, YURHAM MAA FISSAMAAI* Siapa yg suka mengasihani yg di bumi, maka akan dikasihi oleh yg dilangit, Allah SWT.
*MAN YAZRA' YAHSUD* Siapa yg menanam (kebaikan) pasti akan mengetam.
*FAMAM YA'MAL MITSQALA DZARROTIN, KHOEROYYAROH* Siapa yg melakukan sesuatu kebaikan walau sebesar biji sawi maka pahala baginya...
Semoga kita semua termasuk orang orang yang senantiasa mengamalkan perintah Rasulullah saw *KHAERUNNAASI ANFA'UHUM LINNAASI* sebaik baik manusia ialah yg bermanfaat bagi sesama manusia
*KHAERUNNAASI MAN THAALA UMRUHU WA HASUNA AMALUHU* Sebaik baik manusia ialah yg panjang umur nya dan baik amal perbuatan nya.
*Salam bahagia,
Tetap semangat dan Istiqomah* Monggo di SHARE.....!!!!!
****************
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Pijar Park Kudus
Setelah sarapan dengan soto Semarang Mat Tjangkir porsi kecil kami lanjutkan balik ke penginapan sekitaran alun alun Kudus. Simpang Tujuh Re...
-
Pagi ini kami menata semuanya dengan sangat baiknya. Management Waktu sangatlah terorganisir dengan baik. Berbenah di rumah sebelum berangka...
-
Mandi Pagi Setelah menempuh perjalanan lebih kurang 1300 an km dari Tangerang menuju Kapau Bukittinggi, pagi ini baru sempat mengantarkan T...
-
Alhamdulillah, pagi ini kami kembali ke rantau setelah dua Minggu berada di kampung halaman. Dua Minggu berkesan. Memberi kesempatan kepada ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar