Alhamdulillah, siang ini berkesempatan 'lunch' di RM Putra Minang yang baru saja dibuka di kawasan Bintaro Jaya Sektor 7 di seberang sekolah Penabur. Rumah Makan yang ke 65 dari Putra Minang Grup.
Berhubung saat pembukaan dan syukuran waktu itu tak bisa hadir, karena sesuatu dan lain hal, entah kenapa tergerak saja hati ini untuk makan siang di sini.
Pagi tadi di kantor jadwal saya melakukan Medical Check Up, yang diharuskan untuk tidak makan sejak tadi malam hingga pagi tadi. Selepas pengambilan darah dan urine, hanya sepotong roti dan segelas teh manis pengganjal perut hingga rehat siang tadi. Lumayan terasa lapar ketika mobil dicuci di 'car wash', yang jaraknya tak jauh dari kantor. Setelah mobil bersih, segera saja teringat janji untuk mampir ke sini.
Alhamdulillah, atas takdir Allah bisa bertemu langsung dengan Mak Etek H. Japar, orang kedua dalam Putra Minang Grup ini. Beliau bersama Mak Dang H. Mahyudin, uda beliau yang merintis usaha grup ini. Tangan dingin mereka berdua yang terus melahirkan rumah rumah baru Putra Minang Grup setiap tahunnya. Setidaknya setiap tahun ada tambahan minimal 5 rumah makan.
Dan Rumah Makan yang saya liput saat ini dikelola oleh Indra Indra Kasman, yang juga owner Putra Minang Sektor IX. Indra ini adalah adik dari H. Rizal Sikumbang owner Putra Minang Graha Bougenville yang no 63 dalam grup rumah makan yang berasal dari daerah Pariaman. Dan grup rumah makan ini memang dikelola secara kekeluargaan, tidak ada 'franchise' nya sama sekali. Sebuah grup usaha yang benar benar dibangun untuk membuka lapangan usaha bagi saudara, sanak famili yang ada di ranah maupun di rantau. Ini adalah suatu terobosan usaha dari "urang awak" yang rasa rasanya belum ada dilakukan untuk sebuah usaha rumah makan yang ada selama ini.
Jangan ditanya kontribusi grup rumah makan ini buat sanak saudara mereka yang ada di kampung halaman. Ada masjid yang dibangun, ada guru ngaji yang mereka bayarkan gajinya setiap bulannya, anak anak mengaji tak ada bayaran sama sekali, sosial kemasyakatan ya g mereka berikan terhadap pembangunan kampung, jangan ditanyakan lagi. Santunan untuk yatim piatu dan dhuafa, serta qurban secara kolektif mereka lakukan baik di rantau maupun di ranah tetap terjaga.
Luar biasa.
InsyaAllah kalau usaha seperti ini di'copypaste' di tiap nagari, Sumbar akan melakukan akselerasi pembangunan yang sangat cepat karena dana dari para perantau sangat membantu bagi pembangunan di nagari nagari yang ada di seluruh ranah Minang.
Sudah saatnya unit usaha yang dilakukan oleh RM Putra Minang ini dibukukan. Dituliskan sebagai buku bacaan wajib bagi para pelaku usaha urang awak yang ada diperantauan.
Usaha usaha seperti ini harus ditumbuh-kembangkan. Kalo perlu PEMDA yang ada di ranah Minang bisa mendorong hal hal seperti ini bagi anak anak nagari.
Seandainya bisa menjadi sebuah buku, tentu ini akan menjadi warisan yang sangat bernilai, yang menjadi kebanggaan keluarga besar Putra Minang Grup.
Sebuah tulisan selepas "makan gadang". :)
Bintaro 23 Februari 2021
14.26 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar