Selasa, 23 Juni 2020

Mujahiddah Rimbo

Hampir 55 jam total perjalanan yang telah mereka lakukan mulai dari Gontor Putri 1 di Ngawi hingga akhirnya sampai menjelang jam 03 dini hari ini Gontor Putri 7 Rimbo Panjang di Bumi Lancang Kuning, termasuk mampir di Gontor Putri 8 Lampung. Di Lampung mereka melakukan silaturahim dengan pimpinan pondok setempat  dan mendapatkan jamuan di sana. 

Sebuah perjalanan dengan jumlah 96 ustadzah muda yang akan melakukan pengabdian setelah Yudisium baik dari GONTOR Putri 1, 2, 3 dan 5 maupun dari sarjana putri Universitas Darussalam Mantingan. Perjalanan yang panjang dengan tiga buah bus pariwisata dari Ngawi Jawa Timur hingga ke Pekanbaru Riau. 

Sebuah pengalaman yg sangat berat dan berarti dlm hidup mereka, telah mereka jalani. 

InsyaAllah ini pulalah yang akan menjadi pondasi kuat dan kokoh dlm perjalanan hidup anak anak kita kelak ketika melangkah lebih jauh lagi, terbang lebih tinggi, menggapai cita cita mereka, pasca pengabdiannya nanti. 



InsyaAllah sukses mereka senantisa dalam ridho Allah semata. InsyaAllah lelah mereka menjadi Lillah.

Mari senantiasa kita bermunajat pada Allah Swt untuk kesuksesan para Mujahiddah Rimbo kita dalam menyelesaikan setahun masa pengabdian mereka ini dengan mumtaz, insyaAllah.  

Proud of you Fadhilah Azzahra dkk.

#####
Untuk pejuang tangguh tak banyak rehat. Tak ada waktu yang sia sia. Tak ada waktu tak bermanfaat. 

InsyaAllah pagi nanti mereka akan memulai mengoreksi jawaban para capel yang ada di GP 7.

Pejuang memang tak kenal lelah. Bagi mereka lelah adalah Lillah. 

Saya hanya bisa mengucapkan: Masya Allah
Mereka memang pantas menyandang titel mujahiddah.

22/06/2020
Ciledug menjelang subuh




Minggu, 21 Juni 2020

Kontribusi Pondok Modern Darussalam Gontor Untuk Indonesia


Inovasi di tengah "badai", adalah kesan dan potret akhir dari opini tulisan ini. Badai dalam bentuk wabah covid 19 yang melanda dunia bermula dari wuhan Cina akhirnya juga melanda Indonesia, ini badai Global dan sekaligus badai dan ujian bangsa Indonesia.

Pondok Modern Darussalam Gontor mampu melalui "Badai" ini dengan baik dan sukses.
Kita lalui dengan baik, sebab seluruh Program PM Darussalam Gontor tetap berjalan, program wisuda kelas 6 tetap berjalan sukses dan penerimaan calon santri/wati tetap berjalan sesuai waktunya hanya walau sedikit bergeser.
PM Darussalam Gontor juga sukses melalui "badai", terbukti dengan meningkatnya penerimaan calon santri/wati.

Ada inovasi, ada improvisasi yang di lakukan PM Darussalam Gontor untuk beradabtasi terhadap "badai" wabah covid 19. Inovasi teknologi berjalan dengan baik, penerimaan calon santri/wati yang semula manual berubah mengunakan jalur online, tahapan ini ada Ust.Jumhur dan team IT Gontor yang handal.
Improvisasi alumni dalam hal ini ada peran besar IKPM, pengurus IKPM dan PPAT/Panitia Perpulangan Akhir Tahun bekerja keras untuk memulang para Santri/wati ke daerah asal masing-masing dan harus menjamin keselamatan para santi/wati. Di sini kita pernah mendengar dan menyaksikan rombongan bis dari Pondok sampai ke ujung pulau sumatera yang di kawal polisi secara estafet. Pun kita menyaksikan bagaimana kerja keras IKPM Surabaya mencater pesawat khusus Santri/wati baik ke pulau Sulawesi maupun keluar negeri, itu info yang saya dapatkan dari Rois Marhalati, ustadz Munif Attamimi.

"Badai" juga melanda kita, salah satu Pimpinan Pondok Modern Gontor Darussalam K.H Syamsul Hadi meninggalkan kita untuk selama nya. Berita ini seakan melengkapi "Badai", khusus nya bagi ayahanda K.H Hasan Abdullah Sahal. Saya pribadi pernah membersamai dan menyupiri Alm K.H Syamsul Hadi waktu beliau Safari dan silaturahim Tembilahan Kab.Inhil Riau.
Sepulang dari Tembilahan kami langsung ke Muara sabak Kab.TanjabTim Jambi, guna pelatakan batu pertama berdirinya PM Gontor 12 (Sekarang PM Gontor 10). 

Dalam sejarahnya, PM Darussalam Gontor selalu dan akan terus memberikan kontribusi untuk bangsa Indonesia. Baik di era Penjajahan Belanda, keganasan PKI, sampai saat ini pun PM Darussalam Gontor tetap menjadi magnet bagi pemerintah walau tidak secara langsung, lewat peran alumni alumni dimana pun mereka berada.

Proses perpulangan Santri/wati kembali ke Kampung Damai dan juga penerimaan capel/calon pelajar 2020 berjalan sukses dan lancar jaya. Badai yang sama masih belum berakhir, protokol kesehatan yang di tetapkan oleh Pemerintah menjadi tantangan bagi IKPM.
Sekali lagi IKPM berbagai cabang yang tersebar di seluruh Indonesia dan Luar negeri, membersamai ustadz, santri/wati dan calon santri/wati. Para Gubernur dan Bupati memberikan kemudahan khusus pada fasilitas daerah dan uji Rapid test. Gubernur Riau Bapak Syamsuar selain GubRi juga pernah menjadi wali santri PM Darussalam Gontor memberikan layanan terbaik untuk Putra Daerah Riau yang kembali ke Kampung Damai, disini peran IKPM Riau yg di komandoi Ust.Fajriansyah berperan besar. Hal yang sama juga terjadi di IKPM kab.Indragiri Hilir Riau, Bupati Kab.Indragiri Hilir Bapak H.M Wardan juga membantu dengan maksimal.

Bertemu nya antara inovasi dan improvisasi akan melahirkan kontribusi luas, kolaborasi antara IKPM dan Pemerintah Daerah adalah wujud dari PM Modern Darussalam Gontor berkontribusi untuk bangsa Indonesia.

Tangisan, lelehan air mata dan Doa yang tak terputus para wali santri melepas putra putri ke Kampung Damai adalah Energi Dahsyat.
Perjuangan di Tengah Badai dan krisis akan menghadirkan santri/wati yang kuat, teguh dan memiliki tekad baja. Semangat para calon santri/wati menimba Ilmu, tekad Thalabul ilmu anak anak kita membawa aura positif yang kemudian akan menjadi atmosfir nan Hebat bagi keberlangsungan pendidikan di masa akan datang.

Tidak ada kenikmatan tanpa adanya kerja keras, 
Tidak ada kesuksesan tanpa adanya keyakinan, kemauan, kesungguhan dan tekad yang bulat.

Pondok harus di bela, di perjuangkan.
Inilah tekad dan semangat saya, saya pernah alami hal yang sama saat jadi calon santri dan santri di Kampung Damai.
Saya juga merasakan hal yang sama, saat melepas anak anak kita belajar di Kampung Damai.
Menangislah, bersedihlah saat kita melepaskan anak anak kita hari ini agar kita di kemudian hari bisa tersenyum indah, berbangga hati bahwa kita tidak salah mempercayakan anak anak kita di lembaga Pendidikan PM Darussalam Gontor.

Rinal Abdullah 

Santri Perdana Gontor 2 Siman Madusari Ponorogo Jawa Timur.

Selasa, 16 Juni 2020

Back to Gontor


Selasa sore, 16/06/2020 melepas dengan penuh suka cita si sulung kami, kakak Fadhilah Azzahra untuk kembali ke Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 3 Ngawi, bersama para ustadzah muda (Prominent Generation) dan santri putri kelas 5  dari seluruh GP 1, 2, 3 dan 5 se-Tangerang Raya. Acara "back to campus" ini dikoordinir oleh IKPM Tangerang di Bintaro Jaya sektor 9 Tangsel, yang "dikomandani" oleh ustadz Komara dan ustadz Saiful Ahmad bersama tim yang sangat solid yang terdiri dari walisantri dan alumni Gontor. Sebelum ke Bintaro, rombongan ini sudah dilepas oleh perwakilan pemda Tangerang Kota di Masjid Al Azhom, Cikokol Tangerang.  

InsyaAllah sesampai di pondok dini hari nanti, mereka akan menjalani pemeriksaan lebih lanjut, baik kesehatan maupun sterilisasi barang bawaan sesuai protap pencegahan Covid. 

InsyaAllah, kakak Dhila beserta teman temannya yang akan melaksanakan "pengabdian dalam" yakni pengabdian di seluruh Gontor Putri baik di Jawa maupun di luar Jawa, akan mengikuti pembekalan selama tiga hari di Gontor Putri 3 Widodaren ini. Selanjutnya setelah pembekalan ini, bagi yang pengabdian di luar Jawa akan diberangkatkan oleh GONTOR secara kolektif hingga ke pondok tujuan. Yang di Jawa akan mengabdi di GP 1, 2, 3 dan 5.

Alhamdulillah sulung kami akan melaksanakan pengabdiannya nanti di Gontor Putri 7 Pekanbaru Riau selama setahun ke depan. Berdasarkan data tahun lalu, kalo tak salah, ada 90 orang ustadzah muda yang mengabdi di GP 7 Pekanbaru ini. Tetapi sekarang ini saya belum dapat info berapa angka pastinya. Tahun lalu mereka menikmati perjalanan darat dari Ngawi menuju Riau selama kurang lebih 3 hari dua malam. Tahun ini, saya juga masih belum tahu. Apapun jalannya, insyaAllah mereka tetap akan menikmatinya. Saya sangat yakin. 

Ke Riau ini adalah pilihan kakak sendiri. Tetapi semuanya tentu diambil dengan pertimbangan yang matang. Meminta pendapat kepada kami selaku orang tua serta diskusi dengan ustadzah pengasuhannya. Semoga semuanya kelak akan dimudahkan dan diridhoi Allah Swt dalam penyelesaian masa pengabdian ini dengan mumtaz. 

Masih panjang jalan yang harus ditempuh, tetapi setidaknya selama menjadi santri sudah banyak pengalaman yang sangat luar biasa yang kami lihat, kami saksikan dan kami dengar. Harapan kami tentu selama pengabdian di pondok nanti, sulung kami bisa memberikan hal yang terbaik di sana Mengajar dengan sepenuh hati, dengan dedikasi dan semangat yang tinggi serta memberi hal terbaik yang kakak miliki. 
InsyaAlllah kelak sukses akan mengiringi langkah kakimu, anakku. 






Selamat menikmati "petualangan" yang baru. InsyaAllah restu ayah bunda akan selalu menyertai setiap langkahmu. Dan jangan lupa, tetaplah Allah tempat dirimu mengadu, kapan pun itu. Dekatlah dengan-Nya, kapan saja, dimana saja. Mintalah pada-Nya sebanyak banyaknya yang engkau mau,  sedetail detailnya, anakku. Hanya DIA saja yang senang jika terus diminta. 
Percayalah, nak. 

Ciledug, 16/06/2020
20.48


Rabu, 10 Juni 2020

Sudah Ikhlaskah Kita?

Sudah Ikhlaskah kita?

By : Oky Rachmatulloh

Seorang wali santri mengeluhkan fikirannya tentang kenapa puteranya ditempatkan bukan di Gontor 1 tapi berada di Gontor 5? Ada lagi yg mengeluh sekarang puteranya ditempatkan di Gontor 3 setelah setahun kemarin berada di Gontor 1?  Yang lain mengeluh, anaknya dia yakin termasuk yg pandai dalam pelajaran,  tapi kenapa penempatannya di Gontor 6 sekarang?  Seakan-akan dipindahkannya puteranya ke Gontor cabang adalah aib.  Seakan penempatan puteranya di Gontor cabang menandakan puteranya layak "dibuang" dan tidak layak di Gontor pusat. Gontor cabang sama sekali tidak punya sesuatu apapun yg bisa dibanggakan sebagaimana yg di Gontor pusat,  sehingga perpindahan atau penempatan ke Gontor cabang adalah sesuatu yg layak untuk disesali. 

Bapak ibu wali santri sekalian, dulu Gontor cabang itu dibentuk salah satu tujuannya adalah memberikan peluang amal Soleh jariyah kepada para wakif ke Gontor. Ini berbanding lurus dengan semakin banyaknya santri yg ingin mendaftar ke Gontor. Teringat zaman saya dulu,  setiap tahun yg diterima di Gontor cuma 600 santri saja, sedangkan yang lain terpaksa harus ditolak.  Bisa dibayangkan kalau 3700 calon pelajar nanti cuma berkurang 600 orang, ada 3100 santri dengan harapan tinggi dari seluruh Indonesia yang terbuang begitu saja? Maka itulah di bentuk kantong kantong  penempatan agar lebih banyak lagi yg bisa menerima ilmu dan keberkahan Gontor. 

Alasan yang kedua adalah apa yang diungkapkan Kyai Syukri dulu, agar lulusan Gontor tidak usah mencari tempat pengabdian di luar Gontor.  Cukup yg di Gontor cabang saja. Yang di luar Gontor diminimalkan, meskipun tentu masih ada. Ini untuk meminimailisir adanya alumni yg hanya dipakai tenaganya saja,  tanpa diberi hak sebagaimana mestinya. Maka dibuatlah Gontor-gontor cabang itu. 

Jadi dibuatnya Gontor-gontor cabang itu sama sekali tidak bermaksud untuk membuang santri-santri yg dalam pandangan kita kurang,  tapi ketika santri dalam pandangan Guru dan Kyai di rasa akan kesulitan jika di tempatkan di Gontor pusat, maka penempatan terbaik buat mereka adalah di Gontor cabang.  Maka hal ini bukanlah aib,  tapi adalah kebijakan yg dalam pandangan Kyai akan lebih mengoptimalkan kemandirian, bekerjasama dengan orang lain dan mengoptimlakn hal lain yg itu belum tentu ada di Gontor pusat. 

Coba saja kita lihat,  di Gontor 2 ada lapangan yg super luas dan itu bisa dioptimlakan untuk kegiatan santri. Di Gontor tiga ada ternak sapi perah, juga industri minuman dalam kemasan, sesuatu yg tidak ada di Gontor pusat. Di Gontor lima lebih dekat dengan pantai sehingga ketika saya kesana,  kurang lebih sebulan sekali para santri diajak tadabur alam ke pantai. Sekali lagi, sesuatu yg belum tentu ada di Gontor pusat.
 
Gontor 6? Siapa santri yg heboh bikin video zigi-zaga kemarin? Anak-anak Gontor 6 bukan?  Atau siapa yg kreatif bikin video balap motor dengan bangku kelas yg diturunkan dari jalan atas ke bawah? Sesuatu yg sama sekali tidak akan kita temukan di Gontor pusat. 

Ada sesuatu bapak ibu sekalian, yg kita akan temukan di pondok Gontor cabang itu apabila kita ikhlas menerimanya sebagai sebuah kebijakan Kyai yg kita cari keberkahan dan keilmuwannya. Anak kita bukan di buang, tapi ditempatkan sesuai dengan kemampuannya, ini karena kerahiman pak Kyai, anak-anak kita diterima dan diberi kesempatan belajar di pesantren ini. Semuanya sama,  sistemnya sama. Guru-gurunya juga semua alumni Gontor. Buku-bukunya juga sama,  buku-buku Gontor. Pelajarannya juga semua sama, pelajaran Gontor. Cuma fasilitas yg membedakan dan bisa jadi jika kita bisa mensyukurinya dan melepas dengan ikhlas, maka kita akan menemukan sesuatu yg baru, yang tidak ada di Gontor pusat. 

Di Gontor itu, satu hal yg di tekankan dalam panca jiwa yg pertama adalah Jiwa Keikhlasan.  Guru dan Kyai yg ikhlas mengajar, santri yg tunduk tawadluk Ikhlas dalam diajar. Dan tentu saja, wali santri yg dengan ikhlas berdoa kepada puteranya dan juga Gontor dan kyainya untuk terus maju, dimanapun sang santri ditempatkan.

Kamis, 04 Juni 2020

Mengantar Mereka Silaturahim

Rabu pagi, 3 Juni kami berempat sengaja berolahraga jalan pagi bersama, sementara Dhifa di rumah belajar online.  Sengaja, karena anak anak sudah lama juga di rumah. Makannya banyak, geraknya kurang. Sementara sebentar lagi akan kembali ke pondok di Ponorogo dan si kakak ke Ngawi sebelum lanjut pengabdian di Gontor Putri 7 di Pekanbaru Riau. 

Tentu menikmati kebersamaan sembari berolahraga sesuatu banget. Sekalian mereka kita ajak mampir ke sekolah SDIT Amalina Pondok Aren Tangerang Selatan, dimana hari Rabu ini sudah mulai melaksanakan awal pembelajaran online sesudah libur lebaran. Bertemu dengan para guru dan suasana sekolah yang tentu sudah sangat berbeda ketika mereka ada di sana dahulu. 

Berjalan kaki dari rumah, kemudian kami mampir sebentar di bubur ayam yang ada di depan pasar Arinda, atas permintaan mereka berdua. "Malapeh taragak".
Kakak Dhila dan Imam saja yang makan di sana, sementara saya hanya mencicipi sate telur sepotong. Bunda mereka hanya menonton saja karena lagi puasa. 

Tak lama di sini, segera kami lanjutkan ke SD Amalina ini. Sesuatu yang nggak pernah melakukan sebelumnya, yakni berjalan kaki seperti ini. Dulu mereka pulang pergi dan diantar ke sini, dan Imam beberapa kali di kelas 5 dan 6 pernah bersepeda, tetapi jalan kaki belum pernah sama sekali. 

Di gapura sekolah, kami bertemu dengan pak Marwan. Seorang sekuriti sekolah yang sangat dekat dengan anak anak. Dulu ketika kami lupa jemput, atau karena mereka pulang lebih awal, pak Marwan ini beberapa kali pernah mengantarkan kakak atau abang Imam pulang ke rumah dengan motornya. Alhamdulillah, anak anak masih ingat pak Marwan inj, begitu juga sebaliknya. 

Bagi si Kakak yang sudah dua tahun lebih tak ke sini, terpana dengan perkembangan Amalina ini. Sangat berbeda. 

Kami masuk ke dalam, menyapa guru yang hadir. Ada bu Laila guru matematika mereka, bu Melli dan pak Zainal yang pernah sebagai walikelas mereka. Pak Herry yang membimbing Imam selama aktif di kepramukaan selama dua tahun, yang hampir selalu memberi trophi buat sekolah setiap event yang mereka ikuti. 

Dan terakhir dan terutama sekali lepas kangen dengan bu Lia, kepala sekolah mereka. Seorang guru kepala yang orangnya kecil tetapi mempunyai wawasan dan pemikiran yang sangat luar biasa besar. Beliau sangat futuristik. Di tangan beliau SDIT Amalina mengalami perkembangan yang sangat pesat. Bisa bekerja sama dengan sekolah sekolah terbaik, di dalam maupun di luar negeri. 

Sayang sekali kami tak sempat berphoto bersama dengan para guru ini. Waktu yang sempit ini bisa maksimal bersilaturahmi, terutama bundanya yang senantiasa meminta restu dan doa buat kesuksesan anak anak kami ini kelak. 

Boleh dikatakan Kakak Fadhilah Azzahra kami ini adalah pembuka bagi alumni SDIT Amalina yang melanjutkan study-nya di Gontor Putri dan Imam adalah pembuka di Gontor Putra. Suatu kebanggaan bagi kami dan juga bagi sekolah. 

Secara akademik, lulusan SD Amalina sangat kompetitif dan sanggup bersaing dengan alumni sekolah lain untuk masuk ke Pondok Modern Darussalam GONTOR ini. InsyaAllah, setiap tahunnya ada alumni ini di GONTOR. 

Setelah pamit, para guru guru ini langsung mengadakan acara Halal bilhalal online bersama murid muridnya. Kami hanya melihat dari jauh, sementara kakak dan Imam asyik berkodak ria di halaman sekolah mereka. 

Kami meninggalkan sekolah ini dengan penuh senyuman. Keraguan mereka di awal masuk gerbang sekolah ini terjawab sudah dengan penuh kebahagiaan. Bahagia mereka masih bisa bertemu dengan guru mereka dan bahagia para guru ini masih ingat dengan mereka. Masih ingat bagaimana tingkah polah serta perubahan fisik anak anak didik mereka hingga saat ini. Bahkan anak anak kami ini sudah lebih tinggi dari gurunya, tetapi hormat dan santun mereka terhadap guru tetap terjaga, insyaAllah.













Senin, 01 Juni 2020

Hikmah: Tentang SEMUT

==Inspiring Story==

Ada 6 hal yg patut kita pelajari dari semut :

1. SEMUT TIDAK PERNAH PUTUS ASA
Coba _bentangkan_ tangan untuk menutup jalan yg di lalui semut.
Semut tak akan putus asa, apalagi berhenti, semut akan terus mencari rute lain.

Sudahkah kita Memaksimalkan
_Kerja_ & Tak Pernah Putus Asa dalam menjalani hidup ini?

2. SEMUT RAJIN LUAR BIASA
Pernahkah melihat semut tiduran & santai santai?
Semut selalu aktif _bekerja_ mengangkut makanan.

Bekerja merupakan bagian penting dari hidup semut.
Semut tidak pernah merasa bosan dgn apa yg dia lakukan setiap hari, sebab semut Mempunyai TUJUAN & ARAH HIDUP.

Apakah kita sudah mempunyai arah & tujuan di dalam hidup kita sekarang ?

3. SEMUT ITU KUAT
Semut sanggup mengangkat beban yg jauh lebih besar dari tubuhnya.
Semut Tak Pernah Mengeluh, apalagi menyerah.

Mampukah kita _menghadapi_ masalah hidup & Tetap Optimis seperti semut ?

4. SEMUT BERJIWA SOSIAL
Apa yg di lakukan semut ketika makanan yg hendak di angkut terlalu berat?

Semut tidak mempunyai sifat egois,
mereka akan _tolong menolong_ & mengangkatnya ber-sama².

Apakah kita egois atau Berjiwa
Sosial seperti semut?

5. SEMUT CEPAT MELIHAT PELUANG
Semut cepat hadir ketika dia mengetahui ada peluang untuk mendapatkan makanan (Gula).

Semut tak akan menyia”kannya sebab semut tau peluang hanya datang sekali saja.

Apakah kita termasuk orang yg bisa _menggunakan_ peluang dgn baik ?

Kita bisa mencontoh sifat semut & mengembangkan menjadi kebiasaan yg POSITIF untuk hidup yg lebih baik.

6. SEMUT SUKA MENYAPA
Semut selalu bersapa saat berpapasan, Begitu juga dgn kita.
Belajar untuk selalu menyapa orang² yg ada di sekitar kita.

Apa kita termasuk orang sombong atau selalu *menyapa* orang² di sekitar kita ?
Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak: 
biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya, 
ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen.

Untuk menyetop penularan ~covid-19~

JANGAN LUPA untuk:

1. _TETAP DIRUMAH
2. _SERING CUCI TANGAN
3. _JAGA JARAK
4. _OLAH RAGA
5. _MINUM YANG BANYAK
6. _HIDUP SEHAT

===
Have a blessed day

Pijar Park Kudus

Setelah sarapan dengan soto Semarang Mat Tjangkir porsi kecil kami lanjutkan balik ke penginapan sekitaran alun alun Kudus. Simpang Tujuh Re...