Minggu, 21 Juni 2020

Kontribusi Pondok Modern Darussalam Gontor Untuk Indonesia


Inovasi di tengah "badai", adalah kesan dan potret akhir dari opini tulisan ini. Badai dalam bentuk wabah covid 19 yang melanda dunia bermula dari wuhan Cina akhirnya juga melanda Indonesia, ini badai Global dan sekaligus badai dan ujian bangsa Indonesia.

Pondok Modern Darussalam Gontor mampu melalui "Badai" ini dengan baik dan sukses.
Kita lalui dengan baik, sebab seluruh Program PM Darussalam Gontor tetap berjalan, program wisuda kelas 6 tetap berjalan sukses dan penerimaan calon santri/wati tetap berjalan sesuai waktunya hanya walau sedikit bergeser.
PM Darussalam Gontor juga sukses melalui "badai", terbukti dengan meningkatnya penerimaan calon santri/wati.

Ada inovasi, ada improvisasi yang di lakukan PM Darussalam Gontor untuk beradabtasi terhadap "badai" wabah covid 19. Inovasi teknologi berjalan dengan baik, penerimaan calon santri/wati yang semula manual berubah mengunakan jalur online, tahapan ini ada Ust.Jumhur dan team IT Gontor yang handal.
Improvisasi alumni dalam hal ini ada peran besar IKPM, pengurus IKPM dan PPAT/Panitia Perpulangan Akhir Tahun bekerja keras untuk memulang para Santri/wati ke daerah asal masing-masing dan harus menjamin keselamatan para santi/wati. Di sini kita pernah mendengar dan menyaksikan rombongan bis dari Pondok sampai ke ujung pulau sumatera yang di kawal polisi secara estafet. Pun kita menyaksikan bagaimana kerja keras IKPM Surabaya mencater pesawat khusus Santri/wati baik ke pulau Sulawesi maupun keluar negeri, itu info yang saya dapatkan dari Rois Marhalati, ustadz Munif Attamimi.

"Badai" juga melanda kita, salah satu Pimpinan Pondok Modern Gontor Darussalam K.H Syamsul Hadi meninggalkan kita untuk selama nya. Berita ini seakan melengkapi "Badai", khusus nya bagi ayahanda K.H Hasan Abdullah Sahal. Saya pribadi pernah membersamai dan menyupiri Alm K.H Syamsul Hadi waktu beliau Safari dan silaturahim Tembilahan Kab.Inhil Riau.
Sepulang dari Tembilahan kami langsung ke Muara sabak Kab.TanjabTim Jambi, guna pelatakan batu pertama berdirinya PM Gontor 12 (Sekarang PM Gontor 10). 

Dalam sejarahnya, PM Darussalam Gontor selalu dan akan terus memberikan kontribusi untuk bangsa Indonesia. Baik di era Penjajahan Belanda, keganasan PKI, sampai saat ini pun PM Darussalam Gontor tetap menjadi magnet bagi pemerintah walau tidak secara langsung, lewat peran alumni alumni dimana pun mereka berada.

Proses perpulangan Santri/wati kembali ke Kampung Damai dan juga penerimaan capel/calon pelajar 2020 berjalan sukses dan lancar jaya. Badai yang sama masih belum berakhir, protokol kesehatan yang di tetapkan oleh Pemerintah menjadi tantangan bagi IKPM.
Sekali lagi IKPM berbagai cabang yang tersebar di seluruh Indonesia dan Luar negeri, membersamai ustadz, santri/wati dan calon santri/wati. Para Gubernur dan Bupati memberikan kemudahan khusus pada fasilitas daerah dan uji Rapid test. Gubernur Riau Bapak Syamsuar selain GubRi juga pernah menjadi wali santri PM Darussalam Gontor memberikan layanan terbaik untuk Putra Daerah Riau yang kembali ke Kampung Damai, disini peran IKPM Riau yg di komandoi Ust.Fajriansyah berperan besar. Hal yang sama juga terjadi di IKPM kab.Indragiri Hilir Riau, Bupati Kab.Indragiri Hilir Bapak H.M Wardan juga membantu dengan maksimal.

Bertemu nya antara inovasi dan improvisasi akan melahirkan kontribusi luas, kolaborasi antara IKPM dan Pemerintah Daerah adalah wujud dari PM Modern Darussalam Gontor berkontribusi untuk bangsa Indonesia.

Tangisan, lelehan air mata dan Doa yang tak terputus para wali santri melepas putra putri ke Kampung Damai adalah Energi Dahsyat.
Perjuangan di Tengah Badai dan krisis akan menghadirkan santri/wati yang kuat, teguh dan memiliki tekad baja. Semangat para calon santri/wati menimba Ilmu, tekad Thalabul ilmu anak anak kita membawa aura positif yang kemudian akan menjadi atmosfir nan Hebat bagi keberlangsungan pendidikan di masa akan datang.

Tidak ada kenikmatan tanpa adanya kerja keras, 
Tidak ada kesuksesan tanpa adanya keyakinan, kemauan, kesungguhan dan tekad yang bulat.

Pondok harus di bela, di perjuangkan.
Inilah tekad dan semangat saya, saya pernah alami hal yang sama saat jadi calon santri dan santri di Kampung Damai.
Saya juga merasakan hal yang sama, saat melepas anak anak kita belajar di Kampung Damai.
Menangislah, bersedihlah saat kita melepaskan anak anak kita hari ini agar kita di kemudian hari bisa tersenyum indah, berbangga hati bahwa kita tidak salah mempercayakan anak anak kita di lembaga Pendidikan PM Darussalam Gontor.

Rinal Abdullah 

Santri Perdana Gontor 2 Siman Madusari Ponorogo Jawa Timur.

1 komentar:

Pijar Park Kudus

Setelah sarapan dengan soto Semarang Mat Tjangkir porsi kecil kami lanjutkan balik ke penginapan sekitaran alun alun Kudus. Simpang Tujuh Re...