Rabu, 27 Januari 2021

Ujian yang Saya tidak mau mengulang seumur hidup

By: Oky Rachmatulloh


Sepertinya baru kemarin ujian kelas enam Gontor ini saya alami. Sebulan yang penuh konsetrasi, sebulan yang penuh perhatian, sebulan yang sulit melupakan. Ujian ini dimulai ketika kami dikarantina. Sebuah proses belajar total melepaskan semua tanggung jawab pesantren kepada adik-adik kelas lima. Kami dikumpulkan di Aula Gontor. Kami boleh teriak-teriak, boleh tegang-tegangan, boleh bertingkah asalkan semuanya dalam rangka belajar. Tidak boleh keluar, kecuali jadwal mandi, makan, dan Sholat. Tidurpun juga harus di Aula gedung pertemuan.


Selesai? Tentu saja belum, itu baru permulaan. Setelah itu ada amaliah, praktek mengajar, lalu dimulailah ujian lisan. Kami dipanggil dua orang-orang. Menghadapi Guru-Guru kami yang rata-rata S-2 dan S-3 lulusan luar negeri  dan didampingi Guru pengajar kami yang S-1. Pertanyaanya semuanya berbahasa Arab dan Inggris. Materinya dari mulai Bahasa Arab dasar, Muthalaah (bacaan arab), Nahwu, Sharf, Mantiq, Balaghah, Reading, Grammar, Compostotion, Dictation, Kepondok modernan, Tarbiyah wa Ta’lim (Pendidikan dan Pengajaran), dan semua materi itu dimulai dari kelas satu sampai kelas enam…!!! 6 tahun kita belajar… semua di ujikan… semua dipersiapkan…


Baiklah, sudah selesai? Sama sekali belum. Tibalah kita pada puncak ujian ini. Ujian tulis yang betul-betul saya tidak akan pernah mau mengulanginya seumur-umur. Semua pelajaran, berbahasa Arab dan Inggris, dan 20% mata pelajaran berbhasa Indonesia. Dan semuanya ESAI…!! Tidak ada yang pilihan Ganda. Jadi harus dihapalkan, harus dimengerti, harus dikonsentrasikan, diluar kepala. Ini yang membuat strees. Ada yang mungkin setiap pagi selalu susu dan telor setengah matang, siang hari redoxon, dan malam hari konsumsi cerebrofit. Itu akhirnya ndak kuat, ada yg muntah. Badannya panas meninggi. Matanya sayu. Tapi  tapi kami memaksa diri untuk ujian, tau alasannya?? Tidak ada istilah ujian susulan di Gontor. Ga ikut ujian ya sudah.. wassalam… ujian lagi tahun depan…


Suasana ujiannya? Kami duduk berdua dengan jarak 1-1,5 M. Diawasi oleh Guru-Guru senior yang semuanya lelaki..!! Dengan resiko berat yang harus kami tanggung…NYONTEK DIUSIR..!!


Kalau melihat betapa stresnya kami, boleh dikatakan kami lebih berhak untuk teriak-teriak sambil naik motor merayakan selesainya ujian kelulusan ini bukan? Kami tentu lebih berhak mencorat-coret baju kami sebagi tanda tuntasnya stress kami selama menempuh ujian bukan? Kami tentu lebih berhak berkeliling pondok dengan knalpot meraung-raung lalu merayakan selesainya ujian “gila” ini dengan penuh kemenangan??


Tapi…kami tidak melakukannya. Kami berjas dan berbaris rapi lalu menghadap kiblat, didepan masjid Gontor, kami bersujud bersama-sama mensyukuri bahwa ujian akhir telah selesai dan sudah kita lewati. Untuk kemudian menyalami teman kami satu per satu, sambil mengucap selamat berjuang… Sebab bisa jadi kita tidak akan pernah bertemu lagi. Karena memang kita akan dipisah jarak dan waktu, sambil beruntai air mata dan senyum kami ucapkan…Terima Kasih Gontorku… Terima kasih…

Minggu, 24 Januari 2021

Empat Hari Swap Positif:

Pengalaman dokter Rahyus Salim 


Sebagai tenaga kesehatan di rumah sakit pusat rujukan terbesar di negeri ini saya patut bangga terutama dalam kebijakannya menerapkan green hospital yang bermakna bahwa nakes dan karyawannya selalu dipantau early detection sehingga seluruh nakes wajib terkonfirmasi swab negatif pada saat berpraktek dan melayani pasien.


Awal tahun baru itu barangkali adalah mimpi buruk bagi saya ketika manajemen rs tempat saya bekerja itu meminta saya cek swab rutin pada jumat 8 januari 2021. Walaupun tidak ada gejala yang berarti kecuali batuk ringan di awal tahun baru saya tidak menyangka bahwa hasil pemeriksaan swab saya ternyata positf dimana terdeteksi RdRp dengan Cq 31,84.


Siapa sih yang tidak lemas mendapat kabar seperti itu. Setelah melapor ke pimpinan kantor saya lalu dicutikan utk isolasi mandiri dan melakukan upaya pemulihan.


Isolasi mandiri bagi saya berarti mencegah orang lain tertular virus dari saya. Yang menjadi pertanyaan buat saya adalah bagaimana melepaskan diri sesegera mungkin dari cengkeraman virus ini.


Saya punya tekad untuk melawan virus itu dan mengusir dia sesegera mungkin enyah dari sistem pernafasan saya. Lalu mulailah saya membuat rencana rencana. 


Selain berdoa dan semakin tawakkal padaNya... sebagai orang yang mengerti bagaimana patofisiologi infeksi virus sars cov2 itu saya mencanangkan program bersih diri dan olah raga yang memicu hyperventilasi.


Upaya pengobatan yang saya kerjakan hanyalah meminum obat standar obat batuk dan obat panas. Dan aktifitas yang wajib saya kerjakan adalah olah raga mandiri berjarak dengan siapapun. Saya melakukan main bola mandiri, mengiring bola dilapangan terbatas dan main badmimton sendiri..


Upaya kebersihan diri saya lakukan 2 sd 3 kali sehari mandi dan mengganti pakaian...


Empat hari berturut turut aktifitas itu saya kerjakan dengan penuh kesadaran dan telaten..


Alhamdulillah pemwriksaan swab hari keempat menunjukkan hasil yg menggembirakan swab NF dan OF saya alhamdulillah terkonfirmasi negatif.


Alhamdulillah ya Allah... engkau kabulkan doa kami...engkau kebalikan kesehatan kami...


Kata kunci 

Olah raga dan jaga kebersihan diri.





Duka dan Kebersamaan Kami

Hari ini, Minggu pagi Allah beri kesempatan untuk takziah ke rumah alm da Zulfikar yang wafat beberapa hari yang lalu di Griya Yasa Pasir Gadung Tangerang. 

Rewrite from:

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10157651489224174&id=750344173

Alhamdulillah kehadiran ini bs mewakili alumni dan pengurus Ika Kimia, bersama para senior/seniorita dr kimia angkatan 90 yg ada di Jabodetabek beserta perwakilan dari kimia angkatan 91 dan 93. Khusus kimia akt 90, mereka sebagai kakak pembina saat Ospek dahulu di awal perkuliahan kami kimia 92. Tentu secara personal saya pribadi punya kedekatan tersendiri dengan mereka mereka ini. Sehingga ajakan untuk hadir takziah tadi malam dari da Abeng, saya sanggupi dan saya share ke grup alumni. 



Dalam kesempatan ini kami juga menyerahkan dana duka yang dihimpun dari alumni kepada kak Ida, istri almarhum. Semoga ini menjadi pengikat hubungan silaturahim kami dan bagi para donatur menjadi ladang amal di sisi Allah swt. 


Selepas takziah, kebersamaan kami masih berlanjut hingga makan siang bersama di RM Cahaya Delima di Citra Raya Cikupa. Di rumah makan yang dahulunya adalah perkongsian milik kakanda Irnaidi Koto kimia 89 dan rekannya. Sayang kami tak bertemu dengan beliau yang ternyata ada kegiatan di Ciputat.


Pecah kongsi dari RM ini membuat beliau mendirikan lagi RM yang sama di daerah Karawaci sebanyak dua tempat. Mantap juga ternyata. Dan ini alamat RM beliau yang baru: 


Rumah makan Padang Sinar Alam Ruko Grande Aryana.

Jl. Raya Parigi No. 8.Sukabakti Karawaci.


#####


Kebersamaan kami di RM Cahaya Delima ini sangat terasa. Sangat terasa ukhuwah di antara kami, yg terdiri dari empat angkatan yang berbeda ditambah sumando dan anak anak alumni 90 yg hadir. 


Sembari makan, banyak hal yg kami diskusikan. 


Oh ya, saya sangat apresiasi masakan di RM ini. Kami datang dengan jumlah yang cukup rame, dua meja panjang yg disusun ternyata masih kurang. Di dua meja tersebut dijejer segala lauk yang ada. Hampir semua menu ada mengundang selera semuanya. Nasi putih di piring terhampar di hadapan kami dan di sela sela lauk yang ada tertata "nasi tambuah" nya. 



Ada jengkol balado, petai goreng tempe, terong balado dicampur teri medan adalah diantara penggugah nafsu. Gulai ayamnya berkuah kental, begitu juga dengan telur bulatnya. Ayam bakar dan ayam goreng pun ada. Ikan bakar, balado, gulai pun ada. Olahan dagingnya pun tersedia seperti rendang, cancang dan dendeng. Sehingga nasi tambuah yg tersedia pun kurang, saking nggak sabar menunggu akhirnya terpaksa ada yang jemput bola. 


Dan diakhir cerita, total yang kita bayar pun sangat sangat wajar untuk kelas RMP seperti ini. Kami pun tercenggang dengan bill yang disodorkan. Kualiatas masakan bintang lima, harga nya sangat miring. 


Saya kasih bintang lima buat RM Cahaya Delima Citra Raya ini. Makan uenak, harga puas. 


Selesai makan kami menunaikan sholat zuhur di Masjid At TAQWA yang tak jauh dari rumah makan ini. Lepas dari sini baru kami kembali ke posko masing masing.


#####


Suasana kebersamaan ini sangat cair meskipun kami berbeda angkatan dan jarang bertemu. Kuncinya adalah kesetaraan namun tetap dalam norma yang ada. So, Lepaskanlah segala jabatan ataupun profesi ketika berkumpul seperti ini. Sehingga takkan ada kekakuan. That's it, guys.

Jumat, 22 Januari 2021

Nasi Bakar

Menjelang mau sholat jumat tadi, HP berdering. 

"Assalammualaikum", sapa dari seberang bertanya. 

"Waalaikumsalam wrwb", jawab saya sambil menerka suara siapa yang akrab ini. Maklum no beliau belum saya saved. 

"Pak Andi ada di rumah?", lanjutnya.

"Ada pak", jawab saya.


"Mau ngantarin nasi bakar buat pak Andi. Ada 5 buah saya siapkan", lanjutnya. 

"Siap pak Ari, saya tunggu" jawab saya. 

Saya langsung ingat siapa pemilik suara ini ketika beliau menyebutkan nasi bakar. Sahabat yang sangat senang guyonan sama saya, tetangga yang baik dan jamaah tetap di masjid Hidayatul Ikhwan. Orang manggil dia pak Ari, tetapi saya lebih sering memanggil dia pak Wakil. ☺


Tak lama berselang dia sudah di depan pagar, dengan tentengan nasi bakar sambil menyapa, "Assalammualaikum pak Andi".

Saya datangi, sambil menjawab, "Waalaikumsalam wrwb".

Nggak sempat masuk karena waktu ke mesjid sudah mepet, saya bayar nasi tersebut sejumlah Rp. 60.000,- sesuai yang disampaikan oleh beliau, sembari mengucapkan terimakasih. 


Setelah itu saya berwudhuk dan ganti pakaian, bersiap ke mesjid, sementara sang Bundo sudah membukakan nasi bakar tersebut untuk Dhifa. Awalnya dia ragu. 

"Kok nasi dibakar?", tanyanya. Sejenak saya jelaskan. "Ini nasinya uenak, ayah pesan khusus dan adek harus cobain, biar tahu rasanya juga".


Tak sempat saya lihat dia makan, saya sudah jalan keluar rumah menuju mesjid.


##


Pas pulang dari mesjid, saya dengar dari sang Bundo ternyata Dhifa kekenyangan. "Kenyang banget", katanya sambil tiduran di kamar sama bundanya. 


Saya pun kemudian mengambil sendok dan sebutir telor asin yang sudah beberapa hari ini tergelatak sendirian di atas meja makan. Tak ada yang menyentuh. Saya pikir ini cocok dengan nasi bakar yang sudah disediakan bundo di ruang tamu tempat Dhifa tadi makan. Dari ruang tamu ini makan bisa sekalian mendengar obrolan sang bundo sama Dhifa. Dan yang bikin saya takjub, ternyata dia kekeyangan karena makan dua porsi nasi bakar tersebut. 


Dia kalo lagi mau makan emang begitu. Kalo lagi nggak mood, sudah juga dipaksa makan. Ini artinya nasi bakar pak Ari ini emang nikmat. Sama persis ketika saya pertama kali memakannya. 

###


Pertama kali makan nasi bakar pak Ari ini pada tanggal 6 November tahun lalu. Saat itu sehabis jumatan juga, saya mendampingi ustadz Komara yang hadir sebagai khotib di masjid kami ini. Saya dampingi beliau, karena waktu itu beliau sebagai ketua Ikatan Keluarga Pondok Modern Gontor Darussalam wilayah Tangerang Raya, yang juga punya program untuk menyalurkan dai dai muda alumni Gontor sebagai khotib/juru dakwah. 


Sebelumnya dengan perubahan status dari musholah menjadi masjid, saya mengusulkan kepada pengurus DKM beliau dkk bisa menjadi khotib jumat. Waktu itu lagi disusun jadwal khotib hingga akhir desember 2021 sejak 4 September 2020 sebagai pertama kalinya sholat jumat kami adakan. 


Di teras masjid itu kami makan siang bersama dengan pengurus DKM dan jamaah yang hadir. Saya waktu itu disuguhi nasi Padang, tetapi menolak karena melihat ada yang berbeda. Yang berbeda ini saya minta karena nasi Padang terlalu "berat" bagi saya. Saya ambil porsi yang agak kecil aja, sekalian pengen mencoba nasi bakar ini. 


Dan saya akui, nasi bakar ini memang nikmat. Dan yang saya takjub dari ujung ke ujung lauknya full. Ada ikannya, ada juga ayam yang disuir suir. Ada cabenya juga. Aroma daun pisang yang dibakar melekat ke nasinya. 


Setelah makan, baru saya tahu ternyata nasi bakar ini adalah donasi sedekah Jumat dari saudaranya Pak Ari. 


Saya tak tahu berapa jumlah donasi mereka saat itu. Tetapi saya pesan ke pak Ari kalo nanti ada lagi donasi, lebihkan saya 5 bungkus, saya beli. Saya pengen Bundo dan Dhifa juga menikmatinya.


Pas tanggal 12 Desember lalu di daerah Damasraya, sekitar jam 11-an saya ditelpon pak Ari, bahwa pesanan nasi bakar buat saya sudah beliau siapkan. Dengan rasa menyesal saya sampaikan bahwa saya dalam perjalanan pulang kampung. Saya sampaikan kepada beliau, permohonan maaf saya tetapi nanti tetap saya bayar, tambahkan saja nasi bakar tersebut buat sedekah jumat.


Masih "tagantuang salero", pikir saya saat itu. 


###


Alhamdulillah, hari ini saya dan keluarga bisa menikmati nasi bakar tersebut. Dan Dhifa ternyata sangat menyukainya. Itu yang lebih penting bagi saya. Bertambah juga "rasa" yang dia dapatkan, selain masakan #DapurBundoNova, masakan bundanya. 


Ciledug, 22/01/2021

17.00

Minggu, 17 Januari 2021

Sekoteng

 Sekoteng 


Inilah salah satu minuman favorit bagi saya ketika pulang ka ranah minang. Setiap pulang, ini nggak pernah ketinggalan. 


Sekoteng namanya. Berbeda dengan yang ada di rantau, yang ini nikmatnya luar biasa. Apalagi ditambahin dengan telor, rasanya semakin mantap saja. 


Terbiasa minum ini sejak menginjakkan kaki di Kota Padang, Kota Tercinta sejak tahun 1992 ketika berubah status dari siswa menjadi mahasiswa. Entah mengapa, antara teh talua dan sekoteng ini bagi saya sama saja. Sama sama ngangenin. 


Dan setiap pulang ke Bukittingi tempat favorit dan paling cocok bagi saya ada di daerah Stasiun di pusat kota Bukittingi atau di simpang Tanjuang Alam. Yang lainnya rasanya kurang, tetapi di dua tempat ini menurut saya yang paling nikmat.



Kadang kalo sudah "taragak bana" dinginnya malam tak jadi masalah, tetap Simpang Tanjuang Alam kawasan terdekat buat menikmatinya. Dengan jaket di badan, ba'da maghrib biasanya naik "honda" sendiri ataupun berdua dengan si bunda tak ada masalah. Habis minum ini sebelum pulang sholat dahulu di masjid besar yang ada di sana. 



Menikmati sekoteng ini, baik di kawasan stasiun ataupun Tanjuang Alam selalu dekat berdampingan dengan sate Danguang Danguang yang terkenal uenak itu. Malam yang dilalui sembari menikmati dua kuliner ini tentu sesuatu hal yang sulit dilupakan. 


Minangkabau alamnya rancak,

kulinernya lamak dan awak taragak.


Ciledug, 17/01/2021

21.31

Sembuh dari Gejala Penciuman Hilang

 *KIAT KESEMBUHAN DARI GEJALA PENCIUMAN HILANG*


Berdasarkan testimoni dan pengalaman yg dialami salah satu walisantri Gontor yg terkena kehilangan rasa dan daya penciuman. 

Setelah sepekan dg usahanya akhirnya Allaah Azza wajala berikan kesembuhan. 


Kiatnya mengambil contoh dari Rasulullah yg juga diterapkan oleh para muslimin dan muslimat di Kota Mekkah, sbb :


❤️ *Ikhtiar Pertama*

Yang kami lakukan ialah, Shalat dua rakaat dan memohon kesehatan kpd Allah. Insyaa Allah sembuh dgn izin dan kasih sayang-Nya.

Kalau belum sembuh.


๐Ÿ’— *Ikhtiar kedua*

Yaitu baca Al Fatihah / surah2 lain, tiupkan pada air dan minum.

Dengan amalan tambahan :

*Jika Badan Panas* maka kami perbanyak baca Shalawat _(karena Shalawat sebagai penyejuk)_. 

*Jika Badan Dingin* maka kami perbanyak baca Ayat Kursi.

*Jika Sakit yg Terlihat* maka kami bacakan Surah Al Fatihah sambil mengusap usap di bagian yg sakit.

*Jika Sakit tak Terlihat* maka kami perbanyak bacaan Surah Al Ikhlas, Al Falaq, An-Naas _(sbg penolak sihir)_.

Dan alhamdulillaah kami akan sehat. Inilah Ruqyah untuk diri sendiri.

Tapi kalau belum sehat juga, lakukan ikhtiar yg ke-tiga.


๐Ÿงก *Ikhtiar ke-tiga*

Yaitu bersedekah, dgn niat mendapatkan pahala kebaikan dan dijadikan jalan penyembuh sakit. Insyaa Allah akan sembuh.

Kalau tidak sembuh juga, kami akan tempuh ikhtiar yg ke-empat.


๐Ÿ’› *Ikhtiar ke-empat*

Yaitu perbanyak Istighfar, utk bertaubat.

Sebab, Nabi Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda, bahwa sakit adalah salah satu sebab diampuninya dosa2.

Kalau belum sembuh juga, baru kami lakukan ikhtiar yg ke-lima.


๐Ÿ’š *Ikhtiar ke-lima*

Yaitu minum Madu dan Habbatussauda .


๐Ÿ’™ *Ikhtiar yang ke-enam*

Yaitu dgn mengambil makanan herbal, spt bawang putih, buah tin, zaitun, kurma, dll, spt disebut dlm Al-Quran.

Dan, Alhamdulillah. Laa hawlaa wa laa quwwataa illaa billaah. 


Jika belum sembuh, baru kami.


๐Ÿ’œ *Ikhtiar ke-tujuh*

Yaitu pergi ke dokter yg shaleh.

Insyaa Allah akan diberi kesembuhan dari Allah.


*Yg saya lakukan adalah :*

๐Ÿ”นSaya karantina mandiri. 

๐Ÿ”นSaya minum obat dr. Dokter. 

๐Ÿ”นMadu 5 sedok makan _(yg biasanya 1 2 sendok sj)_ 3x. Setiap terjaga dari tidur sy minum madu 5 sendok. 

๐Ÿ”นSelalu mengkonsumsi air hangat makanan panas lah pokok nya. 

๐Ÿ”นRebusan Sereh kunyit kasih madu 5 sendok. 

๐Ÿ”นMakan makanan 4 sehat 5 sempurna yg banyak meskipun hambar tak terasa apa saja sy makan. 

๐Ÿ”นIstirahat full gak keluar gak aktifitas sy tidur. 

๐Ÿ”นAir kelapa ijo kasih garam sedikit kasih madu terus dikasih jeruk nipis. 

๐Ÿ”น1 yg paling penting, gak boleh cemas terlalu tinggi bawa bahagia enjoy happy biasa ajah lah pokoknya. 

๐Ÿ”นJangan lupa sholat apapun keadaannya dan selalu baca do'a Al-Ma'surat. 


Semoga pengalaman bunda walisantri Gontor tsb sbg informasi dan dpt bermanfaat... ๐Ÿ™๐Ÿฟ




Senin, 11 Januari 2021

Raun Raun Batigo Baranak

 Raun Raun Bertiga Beranak. 


Selepas mengantarkan pesanan Ufia pelanggan, jam delapan lewat Nova sudah stand by menanti saya. Dhifa yang awalnya mau ditinggal di rumah, ternyata bergegas mengganti baju dan memasang jilbabnya mendengar saya akan mengantarkan bundanya pagi ini. 


Dalam hitungan beberapa menit kami sudah siap. Dan ini adalah jalan jalan perdana kami bertiga sejak hari minggu lalu, yang berkutat dan bertahap membersihkan rumah. Banyak pakaian dan buku yang terendam yang mesti disortir ulang. Selain urusan ke sekolah, aktifitas kami hanya seputaran rumah saja. 


Bertiga kami menggunakan revo membawa qurma sukari pesanan teman Nova di salah satu rumah sakit di dekat Fresh Market Graha Raya Bintaro. Melaju kami di jalanan utama beberapa ruas jalan utama, namun kadang memintas lewat "jalan tikus" agar bisa sampai lebih cepat. 


Sampai di depan gerbang rumah sakit tersebut, saya tak masuk ke halamannya. Selain menghindari biaya parkir, toh kami tak berlama lama juga di sana. Hal ini disebabkan bertemu dengan teman Nova juga di waktu kerjanya, bukan di saat istirahat. 


Saya dan Dhifa parkir di sisi jalan, Nova ke dalam mengantarkan qurma. Motor saya matikan dan parkir menepi agar tak menghalangi orang yang lewat di jalan yang tak begitu lebar, karena melihat di seberang jalan ada jajajan pagi. Saya beli beberapa potong kue buat kudapan Dhifa nanti. 


Buku buku dalam satu tas kecil, selalu  disiapkan Dhifa bila dia ikut dengan bundanya. Gerakan cepat dalam hal ini. Tinggal copot sana sini sesuai seleranya, pluk masuk semuanya ke dalam tas tenteng yang ada. 


Hobi membaca ini selalu ditemani dengan makanan ringan. Ini semua agar dia tidak rewel saat kami bertemu dan berdiskusi dengan teman sejawat. Bagi dia ini sudah sangat nyaman. Dan kita pun aman. 


Tak lama berselang kami lanjutkan perjalanan menuju SMK Farmasi Tangerang 1 yang tak berapa jauh lagi. Melewati pasar Bengkok dan diujungnya bertemu dengan jalan Raya Ciledug - Cipondoh. Belok ke kanan arah Ciledug, hanya puluhan meter persis di samping rumah Makan Ayam Kampung Pinang motor masuk ke jalan yang seukuran mobil saja dan di ujungnya akan bertemu sekolah Farmasi tersebut. 


Di sini, di setiap sabtu tak ada lagi proses mengajar. Murid murid hanya melalukan aktifitas ekstra kulikuler saja. Banyak pilihannya bagi para murid. Termasuk latihan bagi para pelaksana upacara buat hari senin pagi. Tak ada proses mengajar umumnya di setiap sabtu, tetapi para guru hadir meskipun sebentar. 


Setelah selesai urusan di sini, masih ada dua lagi agenda yang ingin kami tuntaskan menjelang siang. 


Kami menuju Perumahan Pinang Griya yang tak jauh dr sekolah Farmasi ini. Tak sampai lima menit kami sudah berada di gerbang perumahan yang berada pada di kiri jalan. 


Jalan yang menurun kami susuri perlahan sambil memperhatikan rumah rumah yang terdampak banjir kemarin. Banyak perabotan yang masih menumpuk di garasi rumah di kiri dan kanan jalan. 

Panas yang tak begitu terik ini dimanfaatkan sebagian warga untuk menjemur "spring bed" mereka. Pada bagian depan rumah terlihat batas air yang mengenangi kawasan ini. Hampir setinggi motor yang saya kendarai. 


Tak terbayang oleh kami betapa paniknya warga ketika banjir yang datang menjelang subuh waktu itu. Ditengah pulas tidur, air datang dan mengenangi daerah ini tanpa permisi, hampir dua hari.  Betapa susahnya membersihkan rumah pasca banjir yang hampir sebahu orang dewasa tingginya di beberapa tempat. Ini salah satu alasan kami ke sini. Ada sahabat karib kami yang mengalaminya, di sini. 


Sayang, ketika kami sampai di rumah yang dituju, hanya terlihat beberapa ember dan baskom terlihat di garasi rumah. Komunikasi yang dijalin sedari tadi tak berbalas. Kami perhatikan ternyata pagar digembok dari dalam, tak berpenghuni. 


Kami pun balik arah. Satu lagi rumah senior yang ada tak jauh dari sini pun, tak terlihat orangnya. Namun dari fesbuknya kemarin, rumah beliau sudah dibersihkan. Sudah mulai terlihat kinclong dinding dinding yang sempat terendam air kemarin. Beliau tidak mengungsi karena rumahnya bertingkat dua. 


Keluar sari perumahan ini, kami belok kiri menuju rumah sakit Bhakti Asih Ciledug. Lurus menuju perempatan Ciledug yang mulai terasa macet hingga pertigaan perumahan Ciledug Indah, yang juga termasuk kawasan rawan banjir. Selepas pertigaan tersebut jalanan lancar jaya. 


Lampu merah perempatan Ciledug kami belok kiri. Dari kejauhan terlihat bagunan rumah sakit yang sedang berkembang pesat. Ada bagunan baru yang jauh lebih besar dari bagunan awal rumah sakit ini, menandakan bahwa rumah sakit ini mempunyai layanan yang baik sehingga banyak pasiennya meningkat signifikan. 

Kadang terfikir juga oleh saya, "Negara ini tambah sehat, atau tambah sakit?". Hehehe. 


Setelah mengambil tiket masuk, saya langsung menuju parkiran. Nova dan Dhifa yang tadi menunggu di selasar ruang rawat inap, saya samperin. Tujuan kami ke ruang Sakura 2, tempat anak sahabat saya di rawat. Azzam, anak almarhum pak Safrudin dirawat di sini sejak kemarin pagi akibat sakit Thypus yang dialaminya. Dina kakaknya yang mengabari saya tadi pagi ketika kami bertemu. 


Jam masih menunjukan 10.30 tetapi kami seolah mendapat kemudahan masuk sebelum jam bezuk berlaku. Saya pun tak tahu, entah mengapa ketika kami masuk tadi, pintu terbuka dan tanpa ada penjaganya. Ruangan sakura yang berada di lantai dua, dengan mudah kami temui. Ada bu Sri yang menemani Azzam saat kami datang. Alhamdulillah sudah mulai baikan kondisinya menjelang siang ini. Melalui mamanya Azzam bilang malu karena sudah beberapa hari ini belum mandi. Malu, katanya. 


Tak lama berselang, Dina dan suaminya pun datang. Sekalian gantian jaga, Dina pun membawa makan siang buat keluarga. Setelah ngobrol panjang lebar, kamipun pamit. Tak lupa Nova menyelipkan sesuatu buat mbak Sri, mamanya Azzam. Menjelang jam bezuk mulai, kami pun meninggalkan ruangan ini. 


Parkiran yang penuh, baik untuk motor maupun mobil membuat saya agak bersabar mengeluarkan motor yang terselib. Namun petugas parkir yang banyak dari biasanya sangat membantu memudahkan motor saya untuk keluar. 




Keluar dari rumah sakit, kami berniat langsung pulang ke rumah. Namun karena sudah menjelang siang, dan Nova yang tadi belum sempat masak seperti biasanya, kami pun mampir di RM Nasi Kapau Salero Uda. Rumah makan yang tak begitu mahal, ada tarif menu yang jelas dan yang penting masakannya uenak tenan. Kami mampir dahulu di sini. Posisi nya tepat di pertigaan lampu merah portal Ciledug Mencong. 





Setelah makan, rehat dan sholat zuhur kami di masjid Al Barkah, sebelum pulang ke rumah.


Ciledug Tangerang 

11 Januari 2020

Sabtu, 09 Januari 2021

Hikmah: Lockdown Terlama

Lockdown terlama

Noah’s Arc (Bahtera Nuh)


Nuh ter “lockdown” di dalam bahtera selama lebih dari 8 bulan. Bersama keluarga dan binatang-binatang. 


Hujan 40 hari 40 malam, air menggenang selama 150 hari, nuh menunggu selama 40 hari lagi, belum kering. Nuh menunggu 7 hari plus tujuh hari lagi. Total : 244 hari ( 8 bulan lebih). 


Nuh bosan? Pasti

Nuh takut? Pasti lah di luar banjir besar. 


Tapi.....

Dia tidak mengeluh dan sabar, karena dia tahu. Terkuncinya dia di dalam bahtera selama itu ialah karena Tuhan mau menyelamatkannya dari badai besar. Tuhan melindunginya bersama keluarganya di dalam bahtera itu. Jika saja dia tidak taat, dia sudah binasa dengan semua orang dimuka bumi. 

Ketaatan dan kepercayaannya akan perlindungan Tuhan sudah menyelamatkan Nuh dan keluarganya.


Lalu Tuhan membuat pelangi sebagai janji tidak akan memusnahkan umat manusia lagi.

1. Sama seperti kita sekarang, Tuhan mau kita diam #dirumahaja supaya kita aman dari wabah besar ini.

2. Tuhan mau kita percaya bahwa Dia melindungi kita, asal kita taat. 

3. Jangan mengeluh tetapi harus bersyukur karena kita aman di dalam rumah.

4. Janji Tuhan tidak pernah Ia ingkari, pandemic ini besar tapi yakin Ia tidak akan memusnahkan umat manusia lagi seperti peristiwa air bah.

5. Tuhan selalu menyertai kita 


Tetaplah ber-Iman dan ber-Imun

Salam Sehat ๐Ÿค



Kamis, 07 Januari 2021

Sedekah Subuh

 *DAHSATNYA INFAQ / BERSEDEKAH SUBUH*


Mari masukan uang se ikhlasnya ke kas amal masjid *setiap* setelah sholat subuh berjamaah secara *istiqomah* makin besar kita ber infaq / sedekah inshaa Allah makin besar juga manfaatnya.


Assalamu'alaikum, 

Semoga tulisan ini menginspirasi kita semua :


Jika seseorang itu memberi *sedekah*, dan dia tahu bahwa *sedekah* nya itu sampai kpd Allah SWT dahulu sebelum orang yang disedekahinya, maka dia akan mendapat kegembiraan dalam pemberiannya.


Adakah kamu tahu antara kebaikan² *sedekah* itu ?


_Perhatikan nomor 17 hingga 19_


Rujukan dari hadits²...


1. *Sedekah* adalah salah satu pintu untuk menuju ke Syurga Allah SWT,


2. *Sedekah* ialah perbuatan yang paling mulia antara semua perbuatan kebaikan dan sedekah yang paling baik adalah dgn memberi makanan kepada orang,


3. *Sedekah* akan dihisab pada hari Kiamat dan sedekah akan Inn Syaa Allah menjauhi api neraka jahanam,


4. *Sedekah* mampu memadamkan kemurkaan Allah SWT dan mampu memadamkan kepanasan di dalam kubur,


5. Perkara yang paling memberi keuntungan kepada orang² yang telah meninggal dunia adalah *sedekah* dan Allah SWT akan sentiasa memanjangkan pahala dari *sedekah* tersebut,


6. *Sedekah* mampu mensucikan ruh dan menambah pahala kebaikan,


7. *Sedekah* adalah salah satu cara untuk mendapat kebahagiaan di hari Kiamat dihadapan Allah SWT,


8. *Sedekah* boleh menyelamatkan diri dari celaka di hari Kiamat dan tidak akan membuat kita sengsara disebabkan masa lampau kita,


9. *Sedekah* mampu menghapuskan dan diampunkan dari dosa² yang telah dibuat,


10. *Sedekah* adalah kepastian untuk meninggal dunia dalam keimanan serta ketakwaan terhadap Allah SWT dan malaikat akan mendoakan kebaikan kepada kita,


11. Orang² yang memberi *sedekah* ialah orang² yang baik dan siapapun yang terlibat dalam melakukan kebaikan tersebut akan diberi ganjaran oleh Allah SWT, 


12. Orang yang memberi *sedekah* dijanjikan akan mendapat ganjaran yang hebat dari Allah SWT In Syaa Allah, 


13. Orang yang memberi *sedekah* adalah tergolong dari golongan orang² yang disayang oleh masyarakat


14. Memberi *sedekah* adalah perbuatan yang mulia,


15. *Sedekah* mampu melepaskan kita drpd kesusahan dan doa² akan dimakbulkan Allah SWT In Syaa Allah,


16. *Sedekah* mampu menghapuskan kesulitan hidup dan ditutup 70 pintu kecelakaan di dunia,


*17. Sedekah* mampu memanjangkan umur seseorang dan bisa memberi kejayaan hidup,


18. *Sedekah* adalah obat,


*19. Sedekah* mampu menolong anda dari kecurian, kematian yang dahsyat dan hina, kebakaran dan lemas &


20. *Sedekah* ialah ganjaran yang baik meskipun anda memberi kepada binatang² atau burung².


Yang terakhir sekali.....


_*Sedekah* yang paling baik adalah jika anda membagikan pesan yang baik ini kepada orang lain dan diniatkan sebagai sedekah..._


karena itu hanya dengan cara men-share tulisan ini kita akan mendapat bagian pahala *sedekah*,

Jika yg membaca tulisan ini tergerak hatinya untuk ber- *sedekah*...


Mari share sebanyak-banyaknya kpd grup keluarga, sanak famili, teman kerja, teman sekolah, tetangga dll


Selasa, 05 Januari 2021

From Padang With Love

Sore ini menikmati sang mentari pulang ke peraduan bersama sang Bundo. Banyak yang telah berubah sepanjang pantai Padang ini. Di sekitaran pantai Purus banyak orang yang menikmati suasana sore. Banyak warung yang tertata apik baik di pinggir pantai beralas pasir maupun di pinggir trotoar jalan. Jalan sepanjang pantai ini pun yang mulus dan bersih.

Sengaja kami menunggu mentari balik ke peraduan di sini, di mesjid Al Hakim yang baru saja menjadi salah satu icon baru kota Padang. Kabarnya mesjid ini dibangun oleh pendiri dan pemilik Wardah Kosmetik, urang awak yang juga alumni ITB Bandung.

Padang Kota Tercinta tahun ini memiliki satu lagi mesjid terindah di pinggir laut setelah Masjid Raya Sumatra Barat yang berada di jalan Khatib Sulaiman. Dua mesjid ini melambangkan bahwa masyarakat Sumatera Barat adalah masyarakat yang agamis. Masyarakat yang memegang teguh falsafah "Adat basandi syarak, syara' basandi kitabullah" dan "Syara' mangato, adat mamakai".


Menunggu waktu mentari turun di ufuk barat, sembari menunggu waktu maghrib masuk, di mesjid nan indah ini adalah suatu keberuntungan bagi kami. Sebuah kesempatan yang harus dimanfaat bagi para perantau untuk menikmati indahnya pantai Padang, seperti kami ini. Rekreasi dapat, ibadah tetap terjaga. Subhanallah. 


#####

Padang, April 2001 yang mempertemukan kami secara pisik. Mempertemukan saya secara personal dengan keluarga besar Nova pada saat wisuda apotekernya di Aula Fakultas Ekonomi Kampus Unand Jati. Dari sinilah semuanya bermula. 

14 Mai sang buah hati sudah diantarkan mamanya ke Jakarta. Pas sebulan setelah wisuda itu. Di Jakarta ini mulai serius membicarakan kapan waktu terbaik bagi kami untuk menikah. Entah keberanian darimana, saya pun tak paham. Yang jelas hati ini tentu sudah ada yang menggerakkannya. Tetapi niat untuk pacaran setelah menikah memang kami tekadkan. 

Hanya seminggu mama di jakarta saat itu dan dapat kesimpulan bersama bahwa dalam liburan Summer School nanti, saya akan pulang kampung. Dan pada tanggal 1 Agustus 2001, duduak niniak mamak di kedua belah pihak di Kapau. Dan disepakati bahwa kami akan menikah pada 20 Desember 2001. Pas pulang dari Kapau saat itu saya mendapatkan kado dari mama. Kado ultah ternyata, kemeja lengan panjang warna biru muda, kesukaaan saya.

Alhamdulillah, kami nikah pada hari Kamis, 20 Desember dan resepsinya dua hari, yakni Jumat 21 Desember "alek urang kampuang" dan Sabtu 22 Desember "undangan". 


#####

Sudah menjadi takdir ALLAH yang indah, bahwa hampir setiap Desember sejak 2013 kami bersengaja pulang kampung dengan mengendarai kendaraan. Selama dua kali pulang kampung tahun 2013, saya dibantu oleh pak Dadang sebagai supir kami. Namun sejak 2014 setiap pulang kampung saya seringnya sebagai solo driver. Pernah juga dibantu oleh Hafidz, adik sepupu Nova dan oleh Fatur ponakan saya.

Moment pulang kampung setiap Desember adalah momen momen mengenang kembali saat bertemu di Padang, saat Wisuda dan saat menikah di Kapau. 

Dari Padang semuanya bermula, karena sama sama alumni Universitas Andalas, sama aktifis di HMI Cabang Padang, baik dari tingkat komisariat hingga pernah menjadi staff Ketua Bidang di kepengurusan HMI Cabang Padang, berbeda periode. 

From Padang With Love akan selalu memaknai perjalanan cinta kasih kami yang hingga saat ini telah dikarunia dua pasang putra dan putri. Sayang si bungsu kami, M. Fatih Abdurrahman, hanya berusia seminggu. Kami yakin dan berharap semoga si bungsu ini adalah investasi akhirat bagi kami semuanya. InsyaAllah. 

Sementara si sulung kak Dhila sekarang sudah pengabdian di Gontor Putri 7 Pekanbaru, Imam kelas 3 di Gontor Dua Ponorogo dan Dhifa kelas 5 yang selalu ikut kemana mana bersama kami saat ini. 


Padang,  21 Desember 2020

18.15 WIB

disempurnakan di Bintaro 05/01/2021 

10.52 WIB

Bisnis Kuliner Kapau Online: #DapurBundoNova

#DapurBundoNova

Alhamdulillah, dua pesanan pembuka awal tahun ini membuat #DapurBundoNova mulai menggeliat hari ini. Tidak hanya menggeliat bagi kami semata, tetapi juga berbagi rezeki dengan sesama. 


Empat bulan menggeliat sejak Agustus 2020, sebelum kami mudik tanggal 10 Desember, secara tak sengaja ikut menggerakkannya ekonomi masyarakat yang di sekitar kami. Mulai dari yang terdekat dengan rumah ada tukang santan di dua tempat, tukang sayur di tiga tempat, tukang ikan satu tempat, dan di pasar Ciledug dan pasar Arinda.

 

Banyak kenalan baru dengan para pedagang, dimana saya menjadi pelanggan mereka, saudara mereka ataupun sahabat mereka. Berteman akrab dengan mereka, bahkan pesanan pun bisa dilakukan dengan WA. 


Selain itu saya juga bersahabat dengan para kurir yang siap antar, ada dari tetangga dekat rumah adapun sahabat dari paket kiriman baik Paxel, JNE, TIKI maupun Lion Parcel. Setiap usaha buat yang kami rintis ini, ada porsi rezeki mereka masng masing. Inilah yang disampaikan bundo, bahwa berkah itu bukan milik kami saja, tetapi bagi orang lain juga, termasuk customer kami yang setia. Mikro ekonominya tercipta secara tak sengaja.


Semoga di awal tahun ini, kualitas cita rasa dari #DapurBundoNova bisa kami jaga, variasi makanan pun mulai banyak juga. Promosi dari mulut ke mulut dan testimoni dari pelanggan, tak kalah membantu berkembangnya bisnis kuliner kami ini. 


Semoga di tahun ini kami tetap bisa memberikan persembahan terbaik kuliner kami, #DapurBundoNova untuk santapan keluarga sahabat semuanya.

Olahan kami #LamaknyoTaraso, insyaAllah.


PBH 1 Januari 2021

14.28

Senin, 04 Januari 2021

Paxel, Gulai Tambunsu dan Sambalado Tanak

Testimoni: Gulai Tunjang dan Sambalado Tanak

Pengiriman masakan #DapurBundoNova hari Minggu kemarin, 03/01/2021 ada tiga paket menggunakan jasa PAXEL. Dua diantaranya sangat menarik untuk saya kupas, saya sampaikan disini sebagai testimoni. Sementara yang satunya lagi, paket tambunsu bumbu 2kg ke daerah Bekasi diterima sore sebelum jam 16.00 WIB, buat customer kami yang repeat order.  


Yang pertama paket ke Cikarang. Total beratnya lebih dari 5kg dengan biayanya Rp. 25.000, yang menurut saya sudah sangat terjangkau. Sejatinya paket ini terkirim jam 12.00-14.00 karena keterlambatan system aplikasi shipmentnya. Seharusnya dibuat sebelum jam 10.00 sehingga bisa dikirim jam 10.00-12.00 dan perkiraan sampai malam, antara jam 20.00-22.00. 


Tetapi karena ada catatan dari kurir, akhirnya paket tersebut dikirim sebelum jam 12 siang. Alhamdulillah, jam 18.30 sudah diterima oleh customer. Pas banget sebelum makan malam keluarga. 


Di balik itu semua, hal yang sangat membahagiakan kami adalah Gulai Tunjang yang dipesan ternyata diterima dalam kondisi baik

Ada enam potong gulai tunjang dengan nangka sebagai sayurnya. Ini adalah untuk pertama kalinya kami mengirim "gulai" menggunakan jasa pengiriman, biasanya menggunakan kurir langsung. Takut saja, nanti gulainya basi. Dulu pernah kami mengirim gulai tambunsu ke Cikarang ini menggunakan jasa ojek, namun ongkirnya mahal. Lebih mahal dari gulai tambunsunya.  Untung waktu itu customer kami, tidak ada masalah dengan tarif tersebut.


Kesimpulan pertamanya: pengiriman paket gulai dengan Paxel "sameday", di Jabodetabek insyaAllah aman dengan biaya relatif murah. Paxel telah memberi solusi. 


Yang kedua adalah pengiriman ke Sidoarjo Jatim. Pesanan sahabat kami, Om Rismon Guchi. Paketnya lebih dari 3kg dengan biayanya Rp. 35.000. Ini jauh lebih murah ketika kami mengirimkan paket buat Bunda Novyreal Vyantisah, ke Sidoarja juga. Sayang waktu itu kami hanya mengetahui Lion Parcel, belum kenal sama Paxel, yang ternyata point centernya dekat dari rumah. Waktu pengirimannya sama, sehari sampai. Sahari sampai tidak sama dengan "sameday" ya. Dan dengan Paxel harga jauh lebih irit. 


Hal yang menggembirakan kami ialah adanya Sambalado Tanak dalam pesanan tersebut. Alhamdulillah, ternyata kondisinya tak berubah. Masih tetap uenak sesuai kabar dari Om Rismon ini, yang saya sertakan sebagai bukti testimoni.


Kesimpulan kedua saya, selain harga kirim yang terjangkau untuk wilayah Jatim, rasa Sambalado Tanak kami tetap woke. 


Alhamdulillah, masakan #DapurBundoNova aman dalam perjalanan dan #LamaknyoTaraso tetap terjaga. Kami senantiasa memberikan yang terbaik dengan harga ongkir yang terjangkau.


Terimakasih Paxel yang telah membantu pengiriman paket kami ini. Tentu juga, tanpa menafikkan paket pengiriman lainnya yang pernah kami gunakan. 


PBH

Senin, 04/01/2021

21.10

Pijar Park Kudus

Setelah sarapan dengan soto Semarang Mat Tjangkir porsi kecil kami lanjutkan balik ke penginapan sekitaran alun alun Kudus. Simpang Tujuh Re...