Sekoteng
Inilah salah satu minuman favorit bagi saya ketika pulang ka ranah minang. Setiap pulang, ini nggak pernah ketinggalan.
Sekoteng namanya. Berbeda dengan yang ada di rantau, yang ini nikmatnya luar biasa. Apalagi ditambahin dengan telor, rasanya semakin mantap saja.
Terbiasa minum ini sejak menginjakkan kaki di Kota Padang, Kota Tercinta sejak tahun 1992 ketika berubah status dari siswa menjadi mahasiswa. Entah mengapa, antara teh talua dan sekoteng ini bagi saya sama saja. Sama sama ngangenin.
Dan setiap pulang ke Bukittingi tempat favorit dan paling cocok bagi saya ada di daerah Stasiun di pusat kota Bukittingi atau di simpang Tanjuang Alam. Yang lainnya rasanya kurang, tetapi di dua tempat ini menurut saya yang paling nikmat.
Kadang kalo sudah "taragak bana" dinginnya malam tak jadi masalah, tetap Simpang Tanjuang Alam kawasan terdekat buat menikmatinya. Dengan jaket di badan, ba'da maghrib biasanya naik "honda" sendiri ataupun berdua dengan si bunda tak ada masalah. Habis minum ini sebelum pulang sholat dahulu di masjid besar yang ada di sana.
Menikmati sekoteng ini, baik di kawasan stasiun ataupun Tanjuang Alam selalu dekat berdampingan dengan sate Danguang Danguang yang terkenal uenak itu. Malam yang dilalui sembari menikmati dua kuliner ini tentu sesuatu hal yang sulit dilupakan.
Minangkabau alamnya rancak,
kulinernya lamak dan awak taragak.
Ciledug, 17/01/2021
21.31
Tidak ada komentar:
Posting Komentar