Senin, 15 Agustus 2022

30 tahun Forsika 92

Forsika 92 itu adalah nama angkatan kami, yang merupakan singkatan dari Forum Silaturahmi Kimia Angkatan 92. Penamaan ini melekat sejak kami mulai kuliah di FMIPA Universitas Andalas, Kampus Limau Manih sejak Agustus 1992.


Penggodokan nama ini dilakukan di awal awal perkuliahan, dengan diskusi yang asyik saat itu bersama 72 anggotanya. Jumlah kami sebagai mahasiswa baru, waktu itu totalnya 72 orang, namun beberapa waktu menyusut karena ada yang pindah, baik pindah fakultas ataupun pindah ke Universitas lainnya. Yang pindah di lingkup Universitas Andalas antara lain ke fakultas kedokteran ada dua orang, ke fakultas ekonomi dua orang. Yang pindah ke Universitas Bung Hatta satu orang, ke Universitas Budi Luhur satu orang, ke Universitas Padjajaran satu orang dan yang tak melanjutkan studi satu orang. Namun alhamdulillah kami juga mendapat satu orang teman pindahan dari Universitas Bengkulu juga. 


Kami bersyukur bahwa kebersamaan itu tetap terawat hingga saat ini. Bukan hal yang mudah melewatinya, bagi sebagian orang ataupun angkatan lain seperti kami ini. Panjang perjalanan yang sudah kami jalani. Panjang nya itu mungkin karena kami dulunya suka jalan jalan juga. Jalan Jalan itu ya JJ juga ya singkatannya? Hahaaaaa... 


Bukan, bukan itu tentunya. Yang membuat bersatu itu mungkin karena merasa senasib sepenanggungan. Marasa anak anak rantau di kota Padang pada umumnya. Digembleng dalam masa ospek yang lumayan juga, baik ditingkat jurusan ataupun ditingkat Fakultas. Satu semester tak terasa, masa masa itu disetiap pekannya. Kami mengalami masa perkuliahan dan praktikum lab yang sama dan lama. 


Sama sama jadi asisten lab ketika sudah merasa senior di kampus. Sama sama "berhondoh-pondoh" ketika ada kesempatan mendapatkan beasiswa. Nah dua point terakhir ini yang membuat kami sering jalan jalan ataupun camping. Boleh dikatakan ketika beasiswa cair ataupun menerima "gaji" sebagai asisten Lab di akhir semester, semuanya, yang punya uang ini, kompak saweran mengeluarkan uang untuk refreshing. Jalan jalan dengan menyewa bus kampus ataupun bis kota ke lokasi lokasi wisata di luar kota Padang, entah itu ke Bukittinggi, Solok dan Batusangkar. Atau seminim minimnya anggaran jalan jalan ke Batu Busuak atau pantai Padang. 


Begitu juga ketika sudah mulai penelitian. Banyak saling bantu, saling menemani teman di kab hingga malam menjelang. Bagi sebagian yang menjadi aktifis kampus, sebagian lain pasti menjadi partai pendukungnya. Aaaah banyak lagi kebersamaan itu.. Walau sudah berlalu, banyak hal hal manis untuk dikenang. Mendaki gunung Marapi dan Gunung Singgalang. Camping bersama saat Periodecal Camp, Kemah Bakti Mahasiswa dengan malam bagamaik nya, lain lagi ceritanya. Lain lagi pesonannya. Intai maintai sesama teman, ataupun kepada adik adik praktikan ataupun adik angkatan, beda lagi nuansanya. Banyak yang tak jadi, lain persoalan. Hahaaaa.... 


Ketika tamat kuliah, satu per satu melanjutkan perjuangan di perantauan. Mulai punya pekerjaaan, namun tiap gajian tetap aja makan makan sekalian traktiran, atau pun sesekali nginap di kawasan Puncak pada jamannya, namun semuanya tetap sebagai teman. Tak kenal dengan istilah pacaran sesama teman, kecuali yang sudah bawaan sejak dari kampusnya, manalah bisa kita tahan. Namun yang begini hanya sepasang saja, alhamdulillah sampai saat ini tetap bertahan. 


Lanjut ada penghasilan, kami pun beberapa kali memberi santunan beasiswa bagi adik angkatan. Beasiswa Forsika namanya. Ada beberapa tahun lamanya. Namun setelah itu beasiswa beralih buat anak anak kami secara internal, di tiap semester nya dan di hari lebaran. 


Dan di dunia kerja, sebagian besar kami adalah orang orang yang betah. Sangat jarang berpindah pekerjaaan. Banyak yang di swasta, banyak juga yang di dunia pendidikan, baik di perguruan tinggi ataupum di sekolahan. Yang mengabdi di kampus ada yang tetap Universitas Andalas, di Universitas Negeri Padang, di Universitas Bengkulu, Universitas Riau, Universitas Jambi dan Universitas Sriwijaya. Hingga saat ini yang sudah bergelar Profesor ada dua orang. Ada rasa bangga bagi kami di angkatan. 


Yang menjadi guru juga banyak, baik di Bukittinggi, di Padang Panjang, di kota Padang, ataupun di Jakarta. Yang menjadi ASN di kantor pemerintahan juga ada. Ada yang kami panggil bu Kakan. Terakhir yang merintis usaha kulineran juga ada... 


Tetapi apapun pekerjaaannya, apapun jabatannya, ketika kumpul bukan itu yang ditanyakan. Bukan itu yang dibangga banggakan. Tetapi canda gurau, gelak tawa hampir tak ada batasannya. Bagarau masih co dulu juo, masih sarupo katika berstatus mahasiswa. Ndak banyak nan berubah. Alhamdulillah... 


Dan saat ini kebersamaan itu sudah memasuki usia 30 tahun. Suatu perjalanan yang panjang tentunya. Masa perkuliahan kami rerata hanya 5-6 tahun, tetapi langgengnya persahabatan itu terasa hingga sekarang, bahkan menurun ke anak anak kami, meskipun belum semuanya. Tetapi  anak anak kami yang di Jabodetabek dan Bandung, sudah saling kenal satu sama lainnya. Begitu juga teman teman yang berdomisili di Padang Sumatra Barat, Pekanbaru Riau dan Batam Kepulauan Riaunya. Alhamdulillah semuanya karena sering berkumpulnya sejak dulunya.


Agenda ulang tahun perak Forsika, lima tahun yang lalu masih saja terbayang keriuhannya. Masih tersimpan rapi di FB kawan kawan sadonyo. Dan tahun ini, InsyaAllah akan kita rayakan kembali di angka 30. 


Tak terasa sudah 30 tahun kita bersama. Akan ada keseruan ketika saat saling sapa, saling jumpa. Ada banyak kebahagiaan tentunya. InsyaAllah, 10-11 September jadwalnya. Kita akan bersua di kampus Limau Manih Universitas Andalaa dan Padang Kota Tercinta. 


Siapkan waktunya. Siapkan keseruannya. 

Taragak Basuo menjadi temanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pijar Park Kudus

Setelah sarapan dengan soto Semarang Mat Tjangkir porsi kecil kami lanjutkan balik ke penginapan sekitaran alun alun Kudus. Simpang Tujuh Re...