Minggu, 12 April 2020

Di Ujung Penantian by Prominent Girl GP3


Dear... Bapak, Ibu

Senja hadir dalam mega merahnya langit
menghadirkan suasana hati yang berdamai dengan kalam-Nya.
Desahan angin kali ini tak terasa
Mungkin saja ikut bernafas dalam ringkuhan tasbih kepada Pemilik Kerajaan
Dan langkah ini pun masih terus berjalan dengan teguhnya
Siap untuk menyongsong hari baru
dengan sejuta harapan yang ada

Lengkap sudah di tahun terakhir, di tahun ke-6 ini
Semuanya telah terekam dan akan menjadi saksi bisu perjalananku yang sulit untuk diceritakan oleh lisan
Beribu miliu peraturan kupelajari
Suatu keterpaksaan yang sudah seharusnya membuatku menjadi suatu kebiasaan normalitas pada umumnya
Sehingga kini bibit yang dulu ditanam
Kini menjadi tumbuhan yang sempurna
Sehingga ia dapat bermanfaat bagi orang di sekitarnya kelak

Bapak, Ibu.....
Anakmu yang sedari dulu kau antar
sampai dapat menginjakkan kaki di bumi Darussalam ini
Tahun 2014 yang ku ingat kala itu
hingga kini tahun 2020 tepatnya
Sampai sudah aku pada masanya
dan akan ada di mana hari itu pasti akan tiba
Tepat nantinya jatuh pada 7 Ramadhan
Saat di mana karpet merah yang terjulur panjang
Menyusuri langkah ini pada tujuannya
Lalu di sampingnya terdapat para malaikat-malaikat tak bersayap kami
Yang senantiasa menjadi tempat pelukan haru atas kesaksian dalam 7 Ramadhan nanti

Namun apa boleh buat?
Ketika hari-hari yang kita (Prominent Generation) tunggu selama 6 tahun lamanya
Akan berselimut duka
Mengapa?
Karena yang selayaknya ada dan hadir untuk kami kala itu
Terpaksa mereka tak dapat menyaksikan langsung proses para buah hati yang dinantinya itu sebentar lagi akan turun dengan membawa bingkisan kecil
Suatu memori serta medali yang terkalung pada leher kami

Apalah daya?
Berhubung dengan cobaan yang sedang menampar dahsyatnya dunia ini (covid-19)

Mungkin hanya ada kawan seperjuangan
Serta para guru
Dan sejumlah Kyai
Yang akan menemani proses kami
Dalam mencapai puncak tersebut
Namun tak apa
Itu semua akan menjadi saksi bisu perjuangan kami
Dan cukup Allah yang mengetahui setiap proses yang kita alami
Sama perihalnya pada motto kami " wa kaffa billaahi syahiida"
Kami adalah pemuda yang bercita-cita tinggi
Berkemauan kuat
Berkeras hati
Pantang surut walau setapak
Laut yang lebar pun ia renangi
Gunung yang tinggi ia daki
Seketika kata di hati telah terbetik
"kami mau ini" maka ia akan berjalan terus...
Dan terus maju menepati janji
Susah
Payah
Rintangan
Halangan
Itulah keyakinan dengan yang meyakinkan
Mewujudkan cita-cita kepada kenyataan Yang berwujud dan berujung pada kesuksesan

Dalam ringkuhan sujud aku mengadu
Atas perlakuan dunia semu
Tahun berlalu
Bulan berlalu
Bahkan hari demi hari pun akan berlalu dengan semestinya
Menempuh ribuan sulitnya proses dalam menuju jalan sukses
6 tahun lamanya akan menjadi saksi bisu
Sebagaimana diri ini menyempurnakan raganya
Menyelubung arti kemuliaan
Sampai pada akhirnya nanti
Masa akan mengantarkanku pada titik akhir perjuangan
Serta kisah ini 7 Ramadhan

Do'akan aku Bapak, Ibu
Di 7 Ramadhan nanti
Semoga aku pulang dengan membawa kabar
bahagia dan kesuksesanku
Aamiin

By: Asy-Syifa Vania P.
Gontor Putri 3
Karangbanyu, Widodaren, Ngawi, Indonesia.

Seizin pak Mulyono ayah Vania

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pijar Park Kudus

Setelah sarapan dengan soto Semarang Mat Tjangkir porsi kecil kami lanjutkan balik ke penginapan sekitaran alun alun Kudus. Simpang Tujuh Re...