By pak Joneez
Mari kita ambil hikmahnya yudisium kali ini tanpa walisantri. Bagaimana syahdunya suasana tanpa walisantri yg biasanya sangat ramai dan umumnya menyisakan sampah yg ditinggal begitu saja.
Begitu sakralnya yudisium kali ino tanpa barisan mobil yg menumpuk dr GP1 sampai GP2 bahkan sampai masjid Annur.
Dan saat ini semua sama, tidak ada tangisan santri yatim ataupun piatu, yang tak dihadiri lengkap oleh kedua orang tuanya, ketika mereka menyaksikan temannya yang dihadiri orangtua nya masing masing bahkan ada yang nenek dan kakeknya datang.
Sekarang kondisi mereka sama. Tidak ada yang melihat mobil mewah di parkiran, sedangkan mereka pulang dengan bus umum.
Sekarang semua sama, sesuai ajaran agama kita.
Semua sama hanya iman yg membedakan. Juga para santri, mereka semua sama. Hanya hasil kerja keras mereka yang membedakan.
Sedih saya saat yudisium tahun lalu melihat sedihnya Miska dan bundanya ketika berkata, "Saat inilah yang ditunggu papanya, melihat buah hatinya yg terakhir yudisium".
Tapi bahagianya saya saat itu karena ikut menemani para walisantri penerima beasiswa menunggu nama putrinya dipanggil saat yudisium guardian generation. Terlihat rasa haru dan bahagia ada yg membantu putrinya lulus sampai pengabdian. Mereka berdua menjatuhkan air mata yang beda arti.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Pijar Park Kudus
Setelah sarapan dengan soto Semarang Mat Tjangkir porsi kecil kami lanjutkan balik ke penginapan sekitaran alun alun Kudus. Simpang Tujuh Re...
-
Pagi ini kami menata semuanya dengan sangat baiknya. Management Waktu sangatlah terorganisir dengan baik. Berbenah di rumah sebelum berangka...
-
Mandi Pagi Setelah menempuh perjalanan lebih kurang 1300 an km dari Tangerang menuju Kapau Bukittinggi, pagi ini baru sempat mengantarkan T...
-
Alhamdulillah, pagi ini kami kembali ke rantau setelah dua Minggu berada di kampung halaman. Dua Minggu berkesan. Memberi kesempatan kepada ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar