Minggu, 01 Januari 2023

Setahun Bersama Sembodo (Part 6)

Setelah pengisian solar dan sholat subuh tadi, saya benar benar menikmati perjalanan pagi ini. Menikmati fajar menjelang di bumi Sriwijaya ini. Jalanan yang sepi, relatif lurus membuat supir sangat enjoy, seenjoy saya menulis part ke 5.


Mentari perlahan menyapa selepas Betung menuju terminal Alang Alang Lebar Palembang. Ternyata betonisasi masih saja berjalan di kota ini, meskipun saat ini tak lagi mengganggu jalur bus. Tampak jalan yang ditempuh Sembodo sangat bagus sekarang ini. Pembangunan jalan sangat terasa di kota Palembang sejak beberapa tahun yang lalu. Jalan diperlebar, di betonisasi semuanya. 


Jam 7.05 bus mampir sejenak di terminal, sekedar "setor wajah" saja. Sepagi ini sudah ada petugas dishub di pintu terminal saat mbak Henny mengantarkan surat jalannya. Ada juga youtuber yang menyapa ketika bus masuk dan keluar terminal ini. 

Dan perjalanan pun berlanjut, namun tak lama. Bus rehat lagi di RM Basalero. Rehat untuk yang terakhir kalinya sebelum menyeberang ke pulau Jawa. Rumah makan ini ber-tagline "masakan kampuang" milik PO Yoanda Prima, bis urang awak yang berdomisili di Palembang. 

Ketika kami masuk ke dalam rumah makan ini, menjelang jam 7.30 lauknya baru matang. Ada gulai nangka, gulai tunjang, gulai ikan dan rendang. Nasinya masih panas. Ada juga lontong padang, bubur ketan hitam, bubur kacang hijau, bubur kampiun dan lupis. Untuk sarapan pagi, saya acungi jempol karena jarang sekali, hal begini yang tersaji sepanjang lintas Sumatra, di rumah makan yang disinggahi bus Jawa Sumatra. 

Bundo memesan seporsi gulai ikan buat Dhifa, nasinya masih dari nasi Ama yang dibungkus daun pisang dari Kapau kemarin. Bundo makan dengan asam padeh daging dan baluik lado hijau. Lauknya pun masih bawaan dari kampung. Dan untuk penyemangat Dhifa, saya buatkan pop mie. Sementara saya menikmati seporsi lontong Padang, tanpa telor. Dan terakhir bundo mencoba satu buah lupis sebagai makanan penutup. Total makan kami di sini Rp. 38.000,-.

Selesai makan pagi atau sarapan pagi perjalanan dilanjutkan lagi. Ternyata kami terlambat, Ar Rahiim sudah duluan datang dari kami di rumah makan Baselero tersebut. Info dari kru bus. Ternyata selepas SPBU tadi dia "lari kancang", meninggalkan kami di belakang. 

Sekarang kami sudah di tol Sumatra. Menyusul Ar Rahiim. InsyaAllah lancar perjalanan bisa sampai di Bakauheni nanti sekitar jam satu siang. Dan di jalur tol ini terasa betapa kecepatan bis ini diuji. Hampir semua kendaraan pribadi disalip, didahului. 


Tol relatif sepi. Mentari mulai meninggi namun driver kedua bawaannya santai, tapi laju bus sangat stabil. Rata rata 100 km/jam. Menuju pelabuhan Bakauheni tanpa lagi berhenti. InsyaAllah semuanya lancar, termasuk juga dalam penyebrangan nanti. Aamiin ya Rabb. 


Sekedar pelengkap tulisan, mengapa kami memilih Bus Sembodo Executive Plus ini? Semua tak lain ingin memberi kesan yang baik buat sang buah hati. Kesan yang nyaman selama dalam perjalanan. Alhamdulillah ini dia dapatkan. 


Dengan kapasitas seat 26, tentu bis ini menjadi lega. "Maunjua Class" istilah kerennya saat ini. Lebih daripada sekedar leg rest, bis biasanya. Dengan begini kita benar benar bisa selonjoran selama dalam perjalanan. Di dalamnya ada tempat menyimpan sandal ataupun sepatu. Empat seat dikorbankan untuk maunjua atau selonjoran seperti ini. Bis terasa lega. 


Seat Sembodo executive Plus ini juga lebih lebar, lebih empuk dibandingkan seat bis lainnya. Karena jaraknya agak longgar, mau rebahan pun tak terlalu menggangu penumpang bagian belakang. Dan ada meja kecil lipat yang tersimpan di sandaran tangan. Bisa digunakan buat makan ataupun buat kerja bagi yang bawa laptop. 


Di bagian depan, sebelah kiri cabin, ada tempat khusus yang dinamakan Cool Box. Bagi penumpang yang membawa makanan dingin ataupun makanan beku, baik untuk konsumsi di jalan ataupun sebagai oleh oleh bisa disimpan di sini. 


AVOD atau Audio Video On Demand ada tersedia di tiap bangku. Setahu saya baru dua armada bis yang menggunakan AVOD ini, yakni Palala dan Sembodo. Namun ukuran AVOD di Sembodo lebih besar sedikit dibandingkan Palala. 


Satu satunya armada yang menggunakan Pramugari atau Pramugara hanya ada di Sembodo, sehingga servis kepada penumpang lebih terasa. Jadi di bis ini ada empat kru semuanya. Dua driver satu helper dan satu pramugari atau pramugaranya. 


Totalitas untuk kenyamanan selama berkendara menggunakan bus, untuk saat ini Sembodo Executive Plus yang terbaik. Sesuai dengan harga yang dibayarkan. Rp. 785.000/seat.


Di bagian belakang bis, ada "smoking room" dan mini-bar nya. Ada air panas, kopi teh dan gula bagi penumpang yang membutuhkan. Selain itu bagi yang membawa pop mie, air panasnya tersedia. 


Dan terakhir ada CCTV-nya juga. Ada layar pantau yang bisa dilihat di area supir. Sehingga kondisi keamanan dan kenyamanan dapat dirasakan oleh penumpang. 


Demikian sedikit tambahkan mengenai Executive Plus dari Sembodo ini. Fasilitas ini tentu beda dengan Sembodo Executive Class, yang seat nya berjumlah 30. Harganya Rp. 670.000,-. So beda harga beda fasilitas. 


Dan dibalik itu ada juga sedikit kelemahan yang ada. Pertama untuk yang duduk di bagian depan. Disebabkan bis ini double glass, pandangan jadi terhalang oleh pembatas kaca dan AVOD nya. Yang ke-dua, toilet nya agak kecil, sehingga agak kurang nyaman bagi yang "berbadan" atau yang "agak berbadan" seperti saya. Hehehee... 


Tol Sumatra menuju Bakauheni

11.35 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pijar Park Kudus

Setelah sarapan dengan soto Semarang Mat Tjangkir porsi kecil kami lanjutkan balik ke penginapan sekitaran alun alun Kudus. Simpang Tujuh Re...