🌷Bahaya mudhif🌷
(kunjungan orang tua)
Bagi santri mudhif itu seperti air 💧
Jika sesekali ia akan cukup menyegarkan 💦
Jika kebanyakkan ia akan menenggelamkan 🌪
Menenggelamkan jiwa kemandirian ❄
Menenggelamkan semangat 💪
Pada akhirnya anak akan hanyut dalam karakter manja ⚫
Dan jiwa-jiwa santri semakin lama akan semakin terkikis 🔺
Biarkan ia menangis saat ini 😭
Kelak air matanya akan mampu menumbuhkan jutaan bunga 💐
Biarkan ia sedih saat ini 😥
karena suatu saat akan berganti dengan senyuman kebahagiaan 🤗
Perhatikan 📣
Tujuan kita memasukkan anak ke pesantren untuk dididik bukan untuk dikunjungi 🙏
Langitkan doa 🤲
Tingkatkan amalan 🕌
Mereka adalah hafidz hafidzah alim alimah yang akan menghantarkan kita ke surga 🌳
〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️
⭕Ketika anak mengeluh dan mengadu tentang pesantren⭕
Dengarkan ceritanya dengan baik 🔍
beri ia waktu untuk meluapkan rasa 📷
ketika selesai berikan ia senyuman terindah dan katakan padanya 😄
💎menuntut ilmu membutuhkan perjuangan💎
Perjuangan meninggalkan kenyamanan rumah 🏛
Berjuang untuk qonaah (menerima apa adanya) bukan selalu mencari apa yang tidak ada. 😔
Tugas orangtua menguatkan dan meyakinkan bukan mengiyakan dan menyetujui setiap keluhan hingga mengajukan argumen yang berlebihan. 🤦♀
Biarkan ia mandiri menghadapi tantangan, rintangan hingga sikap sabar dan tanggung jawab akan segera tertanam. 🤗
Agar kelak ia mengerti bahwa kesuksesan akhirat dan dunia itu diraih dengan perjuangan dan pengorbanan...
#####
Alhamdulillah, semoga dengan pengalaman pengalaman memondakan anak selama ini di Gontor Putri Kampus 3 dan Gontor Putra Kampus 2, InsyaAllah menjadikan kami kuat untuk ananda ketiga kami, Dhifa, di Ma'had Riyadhul Quran Kudus.
InsyaAllah tiga bulan lagi kami akan mengunjungi Dhifa sesuai aturan yang pondok lakukan. Tiga bulan pertama tak boleh dikunjungi. Tentu ini adalah cara pondok untuk mengikat hati santri santri nya untuk tetap istiqomah dalam belajar, terutama dalam menghafal Al-Quran. InsyaAllah kami patuhi.
Benar apa yang disampaikan tulisan di atas, jangan terlalu sering dikunjungi. Dan kami belajar juga atas pengalaman wali santri lainnya. Kemandirian anak akan tenggelam, begitu juga dengan semangatnya.
Ada yang punya pengalaman lainnya? Silakan sharing di kolom komentar di bawah ya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar