Alhamdulillah, tepat jam 05.15 kami meninggalkan rumah dengan tujuan ke Ponorogo. Awalnya mau berangkat sekitar jam 3 dini hari, sebagaimana biasanya kami kalo mau safar. Berhubung bundo tadi malam sampai di rumah dari Bandung jam 22.30, kami ketiduran. Terbangun seperti biasanya dengan "dentuman alarm bertubi tubi, tepat jam 3.45. Kami segera bersiap siap. Akhirnya sebagai supir satu satunya, saya putuskan untuk berangkat bada subuh saja.
Saya ke mesjid dan bundo serta dhifa sholat berjamaah di rumah. Pulang dari mesjid semuanya sudah ready, termasuk bekal yang mau dibawa. Ada nasi dan gulai cincang serta tiga butir telor rebus sisa kemarin. Lumayan buat sarapan atau makan siang kami nanti.
Dengan penuh kesegaran dan semangat yang luar biasa, kami jelajahi jalur menuju pintu TOL Pondok Aren Bintaro. Semburat pagi menyapa kami di sepanjang tol. Bak dapat kawan, saling pacu terjadi di sepanjang tol yang belum begitu padat. Terlambat sedikit saja keluar dari rumah, bakalan merasakan macet. Dan menurut google map sampai di Ponorogo diprediksi sekitar 10 jam
Artinya perjalanan pagi ini, terhindar dari macet.
Sedikit agak macet menjelang kampung rambutan, namun segera terurai lagi setelahnya. Lancar jaya hingga masuk tol Japek (Jakarta Cikampek), tol layang yang terkenal dengan nama tol MBZ nya. Singkatan dari 'owner' nya Syech Mohammed Bin Zayed. Jam 6.10 sampai di sini dan keluar di KM 47 setengah jam kemudian.
Macet kembali terjadi antara KM 52 hingga KM 54 akibat banyaknya kendaraan yang mau keluar di exit tol Cikarang. Alhamdulillah selanjutnya kembali lancar. Biasanya kami selalu rehat di KM 57, sholat atau sekedar melepaskan penat. Namun karena perjalanan tadi relatif lancar, tak terlalu capek, bye bye dari jauh saja ke rest area yang memiliki mesjid nya yang sangat megah ini.
Rehat pertama saya lakukan di rest area KM 102 disebabkan pengen buang air saja. Sebentar saja di sini, hanya sekedar melepaskan hajat. :)
Rehat kedua sekalian ngisi BBM kami lakukan di Rest Area KM 207. Pengisian Pertalite hingga full sejumlah Rp. 250.000.
Selanjutnya perjalanan masih tetap saja lancar. Kendaraan masih sepi. Tak banyak truk truk besar yang kami temui sepanjang jalan. Hanya bus Rosalia Indah dan Harapan Jaya yang kami temui selepas pengisian BBM tadi hingga exit tol Kendal. Bus Bus ini jelas dari Sumatra, dari Sumatra Selatan dan Lampung. Mereka sepertinya sengaja beriringan dengan kecepatan sedang. Tak terlihat ngebut sedikitpun. 'Bedak Sumatra' sangat tebal menempel di bodynya.Kalo dari arah Jakarta dsk biasanya baru berangkat siang hari. Atau kalopun ada armada bus yang berangkat pagi, tentu belum lewat jam segini, sekitaran jam sembilan.
Setelah masuk Semarang, 'my mother rice' merasakan lapar. Tak kuat lagi kudapan kacang medan dan kue koya mengisi perutnya. Maklum sejak berangkat subuh tadi, kami memang belum makan. Dan akhirnya makan siang serta sholat kami lakukan di rest area KM 429. Rest Area terindah pemandangannya, konon. Kami sampai di sini jam 11.15. Itu artinya, telah enam jam perjalanan kami.
Rehat makan dan sholat di sini selama satu jam. Saya makan dengan gulai cincang, bundo makan dengan soto yang dia pesan dan dhifa makan cincang plus indomie telor. Soto di warung pojok no 16 itu uenak banget. Harga seporsi hanya 16.000. Kami semuanya mencicipinya. Emang uenak. Harganya juga murah dengan kualitas seperti itu. Pujasera Rest Area 429, warung pojok 16, sotonyo mantap banget. Indomie telor dipesan di warung lain dengan harga 16.500. Setelah makan kami sholat dan Dhifa pesan satu lagi kudapan kesukaannya, Waffle, yang outletnya berada antara pujasera dan masjid. Alhamdulillah kenyang dan sholat pun tertunaikan dengan baik.
Jam 12.15 perjalanan kami lanjutkan. Up and down di toll kami nikmati. Alam yang indah terpampang di antara bukit dan pergunungan. Kendaraan bisa dipacu agak cepat, dengan tetap memantau sepi atau tidak nya kendaraan sepanjang jalur tol menuju kota Surabaya dan Malang ini.
Exit tol Madiun kami lewati dengan tiga 'bar' pertalite sisa. Berarti sepanjang Rest Area KM 207 hingga exit tol Madiun BBM terpakainya Rp. 250.000.
Madiun terlewati, langsung disambut dengan gerbang kabupaten Ponorogo. Jalur masih sepi namun kendaraan roda dua agak dominan di jalanan membuat saya harus mengurangi kecepatan. Masuk alun alun kota Ponorogo, makin terasa dekat Pondok Modern Darussalam Gontor kampus Dua yang dberada di daerah Siman.
Alhamdulillah, sekitar jam 3 sore saya mengisi BBM lagi sebanyak Rp. 315.000 di SPBU yang baru ganti kepemilikan nya yang tak jauh dari Gontor Dua. Hanya sepelemparan tombak saja jaraknya. SPBU ini dulu, kurang menarik. Agak jorok. Kalo tak terpaksa takkan ngisi BBM di sini.
Namun sekarang SPBU ini sudah rapi. Rapi banget. Ganti pemilik, ganti manajemen, ganti karyawan dan ganti suasananya. Halamannya terkesan luas, kombinasi cor-an dan paving blok. Mushola nya bagus dan sedang dibangun cafe juga. Nah SPBU nya sekarang dengan mesin baru. Benar benar keren... Darimana saya tahu? Tentu dari pandangan mata dan dari obrolan dengan petugas SPBU tentunya, yang merupakan karyawan baru di sana. SPBU ini baru semuanya.
Pawon Dengok, Siman Ponorogo
14 Juli 2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar