Senin, 04 Desember 2023

Trip Report: Tangerang - Ponorogo Bersama Narendra (1)

Alhamdulillah, sore ini saya dan Bundo sampai juga di terminal Poris Plawad. Kami ingin healing ke Ponorogo sekalian melihat si bujang. Agenda ini sudah kami rencanakan sejak senin lalu, setelah dihitung hitung segalanya. InsyaAllah ini awal liburan bagi saya dari kantor. Half-term break selama semingu setelah awal term yang lumayan berat pasca Covid. British School Jakarta memberikan break semingu bagi seluruh murid dan tim edukasi nya. 


Di awal break ini sang Bundo kangen dengan anak bujangnya. Ada yang ingin di lepas ataupun pesan yang ingin disampaikan langsung sebelum anak kami ini memasuki masa karantina nya di Gontor. InsyaAllah karantina selama sebulan sebagai bagian persiapan menjelang ujian akhir di kelas 6. Selama karantina ini, tak bisa dikunjungi, karena anak anak ini fokus belajar dan belajar, dengan materi sejak kelas satu hingga kelas enam. 


Semua buku pelajaran musti lengkap, begitu juga dengan catatan pelajaran. Mereka dikumpulkan dalam satu ruangan. Belajar bersama. Lepas dari segala aktifitas pondok. 


Masa akhir yang lumayan berat. Namun berat nya ini mesti dilalui. Dilalui bersama sama sekitar ratusan santri kelas enam. Hanya Gontor yang memberikan pendidikan begini dan itu sudah hampir seabad lamanya. Kebersamaan, senasib sepenanggungan ini yang kelak akan mengikat mereka dimana pun nanti mereka berada. Bonding mereka sangat kuat satu sama lainnya. 


Nah momen menjelang karantina ini yang ingin kami manfaatkan bersama sang Bundo. Di liburan Desember sepertinya tak sempat lagi ke Gontor. InsyaAllah Desember saya bertugas sendirian menjemput yang Bontot di Kudus, Bundo bertugas membagikan rapor anak didiknya kelas 12 dan lanjut meeting bersama wali muridnya bersama pimpinan Sekolah Menengah Farmasi Tangerang 1.


Diskusi yang matang ini, berakhir dengan pemilihan armada yang akan mengantarkan kami ke Ponorogo. Armada berangkat sore atau malam sehabis jam kantor. Pilihan akhir jatuh kepada PO Narendra ini. 


Bus double decker, busnya orang Ponorogo asli. Temasuk Armada baru dengan kelas tronton. Bagi saya ini adalah pertama kalinya naik bus dua tingkat dengan jarak jauh, antar kota antar propinsi. Dengan harga seat Rp. 320.000,- dan dapat di bagian atas dengan nomor urut 1C dan 1D, sesuai permintaan Bundo yang selalu ingin di depan. Alhamdulillah. 


Ini termasuk Bus mewah di kelas nya. Yang biayanya mungkin masih terjangkau dengan fasilitas yang diberikan. Saya pribadi memang ingin memberikan yang terbaik, yang ternyaman bagi belahan jiwa saya ini. Dan jujur dengan mengunakan Bus biaya perjalanan lebih ringan dibandingkan membawa kendaraan sendiri. Kami bisa lebih enjoy. Stamina tak terlalu terkuras, termasuk isi kantong tentunya. Harga yang dibayarkan sesuai dengan fasilitas yang kami nikmati saat ini. 


Jam empat Bus meninggalkan terminal sesuai janji agennya kepada saya kemarin. Sore menyusuri jalan menuju Grogol di beberapa tempat sepanjang Daan Mogot supir dan kru bis menaikkan penumpang nya. Hampir penuh Bus ketika masuk pintu tol Grogol, sisa nanti diambil di Bekasi Timur dan Cikarang Barat. Menurut kru bis, saat saya tanya di terminal Poris, Bus ini full seat. 


Macet Jakarta sore ini sangat terasa, terutama menjelang Cawang. Selepas itu sudah mulai agak longgar Bus mulai bisa berlari, meskipun kadang agak tersendat juga sesekali, terutama menjelang Bekasi. 


Dan sekarang, disamping saya Bundo sudah tertidur dengan pulas, dan saya pun akhiri tulisan ini setelah Bus baru keluar dari Cikarang Barat. Bus akan laju terus hingga ke tempat peristirahatan pertama kami nantinya. 


Rehatnya nanti di rest Area. Kita lihat saja restoran apa dan menu apa yang akan diberikan sebagai servis makan dari Bus berkelas ini nantinya. Habis ini saya akan siap siap tidur dulu, membersamai si Bundo. 


19.45 di Tol Jakarta-Cikampek. 

13 Oktober 2023

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pijar Park Kudus

Setelah sarapan dengan soto Semarang Mat Tjangkir porsi kecil kami lanjutkan balik ke penginapan sekitaran alun alun Kudus. Simpang Tujuh Re...