Sabtu, 29 Juni 2024

Bersama Al Hijrah (part 2)

Bus Al Hijrah yang kami tumpangi sampai di terminal Poris Tangerang menjelang jam 11 siang. Sebentar saja bus berhenti di sini dan saya sempat turun sebentar untuk mengambil beberapa gambar. Tadinya mau sekalian BAK, tetapi oleh driver dikasih kode silakan gunakan toilet yang ada. 


Alhamdulillah nggak sampai 5 menit bus sudah  jalan lagi. Hanya menaikan beberapa penumpang dan koordinasi dengan agent Poris lanjut lagi keluar dari terminal menuju pintu tol terdekat.  


Bundo yang sejak tadi tidur tetap tak bergeming. Begitu juga dengan beberapa penumpang lainnya. Benar benar sesuai dengan namanya, sleeper bus. Membuat para penumpang nya dimanjakan dengan tiduran dan selonjoran. Unit suite family ini ada 35 seat, cocok buat kaum rebahan. Fasilitas AVOD , Audio Video On Demand nya ada di setiap seat nya. Sangat memanjakan bagi yang suka nonton.


Jam 11.30 bus sudah memasuki gerbang tol Cikupa. Agak tersendat seperti biasanya di sini. Dan saya sangat menikmati pemandangan yang ada di sepanjang jalur menuju Merak dari Deck Dua ini. Pemandangan agak luas dan lega juga. Alam yang indah terpampang.


Sesekali menikmati obrolan sesama "ughang piaman" yang ada di belakang saya. Ada juga yang mempromosikan Al Hijrah ini kepada sanak saudaranya, dengan video call. Memanglah bus ini viral. Banyak peminatnya. Dan bahkan menurut bang Berry Sanchez dalam waktu dekat ini akan ada tambahan 15 armada baru lagi dengan rincian masing-masing 5 kelas, yakni Suite Family, Suite Combi dan Royal Platinum. Benar benar armada baru, bukan daur ulang. Semoga saja saat balik ke Tangerang di pertengahan Juli nanti bisa menikmati Suite Combi nya Al Hijrah dengan armada barunya. Semoga ya...



Sempat merasakan derasnya hujan dalam perjalanan menuju terminal Serang walau tak lama. Di Terminal Pakupatan Serang bus hanya mampir sebentar. Menaikkan penumpang dan jalan lagi. Terminal ini bagus juga. Kecil tetapi tertata dengan baik. Bertingkat. Hampir mirip dengan terminal di Jawa Tengah dan Jawa Timur saya lihat. Terminal yang berdekatan dengan kampus Untirta Banten. Kampus dimana ada ponakan kami yang akan kuliah tahun ajaran baru ini di Fakultas Hukum nya.


Keluar dari terminal, masuk tol lagi dan jalannya serasa milik sendiri. Sepi dan lancar. Menjelang masuk ke pelabuhan Merak, bus berhenti sejenak di pinggir jalan di seberang Rumah Makan Karya Baru. Terlihat dua orang crew berlarian ke sana dan baliak dengan dua tentengan besar. Ternyata mereka membawa nasi kotak buat penumpang.


Wow. Servis makan siang, bukan lagi sekedar Snack. Keren ya? Belum ada selama ini yang melakukan hal seperti ini. Setidaknya ini meringankan "beban" penumpang. Nasi kotak dengan menu ayam goreng di perjalanan lintas Sumatra ataupun Jawa setidaknya 30.000 - 35.000 harganya. Insyaallah bisa dimakan nanti di atas kapal selama dalam penyeberangan. 


Jam 12.40 bus sampai di pelabuhan Merak terminal eksekutif. Pilihan favorit bagi bus Sumbar. Sementara Lorena yang kami lihat tadi di RM Karya Baru, yang juga hampir bersamaan sampai di pelabuhan memilih jalur regular. Mungki dia sudah berlayar, sementara kami kami menunggu kapal berikutnya. 


Agak rame memang suasana pelabuhan siang ini. Baik buat dan truk maupun kendaraan pribadi di terminal eksekutif Merak ini. Banyak yang mudik.


Dan sebelum tulisan ini diakhiri, Bundo sudah bangun dari tidurnya. Sabar adalah pilihan terbaik untuk menikmati kapal terbaik di dermaga executive Pelabuhan Merak.


Pelabuhan Merak 

29/06/2024 14.20 WIB

2 komentar:

  1. Bus sudah reguler ya? Ongkos berapa Jeje?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, class tertinggi nya Al Hijrah ini, dibandrol dengan harga tiketnya 725.000. Termurah di sleeper class nya jika dibanding armada lainnya.

      Hapus

Car Free Day 15/09/2024

 Car Free Day  Minggu 15 September 2024 Sabtu siang Akbar, sepupunya Imam datang ke rumah. Dari kampus Untirta Sindang Sari Serang Banten be...