Minggu, 30 Juni 2024

Rehat II RM Umega

Jam 13.40 bus sampai di rumah makan Umega. Saya dibangunkan oleh tetangga untuk segera turun, rehat makan. Entah mengapa saya dan Bundo bisa terlelap menjelang rehat kedua ini.


Saya segera turun duluan, Bundo menyusul. Maklum agak beberes dulu dan agak bersabar karena sebagian penumpang turun dibagian depan. Kami langsung menuju kamar mandi dan sholat jama' qashar.


Palala, Transport Express dan Al Hijrah yang bergelar Pantai Sunua sudah duluan sampai. Sambil menunggu Bundo selesai sholat saya mengambil gambar di beberapa spot di bagian sekitaran mushola Umega ini. 



Bagi yang punya kenangan dengan era 80-90 trip Sumbar Jakarta, pasti bagian belakang tempat wudhu dan kamar mandi jadul ini adalah tempat rutin yang digunakan. Biasanya dulu sampai di sini malam hari dari Padang atau Bukittinggi. Sangat jarang yang sampai di sini sore hari. Begitu juga bila dari Jakarta. Beda dengan sekarang.


Meskipun sudah ada kamar mandi dan tempat wudhu yang baru serta ada mesjid di bagian belakang, area lama ini masih tetap dijaga dan digunakan. Entah mengapa pihak RM Umega tidak mau merenovasi total. Padahal jika diperbaiki dan dikembangkan dengan baik, mushola dan tempat wudhu pria dan wanita tentu bisa dipisahkan. Musholla bisa dibuat lebih besar, bergranit dan berkarpet bagus serta ber-AC. Bagian kiri dan kanan bisa dijadikan tempat wudhu pria dan wanita, terpisah. Tentu ini menjadi keren sekali. Akan memanjakan para jamaah dan customer Umega yang tak pernah berkurang sedari dulu. Tidak akan pernah rugi berinvestasi untuk akhirat. Benarkan?


Bundo selesai sholat kami berdua menuju rumah makan. Bundo dengan pilihan soto tanpa nasi, saya memilih Babek dan satu telor gulai. Minum dengan teh tawar dan teh manis hangat. Bundo ternyata membawa nasi bungkus daun yang masih awet, palai bada dan dendeng lambok. Saya lupa dengan lauk yang dibawa Bundo ini. Seharusnya saya tidak mengambil Babek, cukup dengan satu telor gulai saja. Tapi apa boleh buat. Total yang kami makan disini Rp. 72.000,-.


Oh ya sepanjang jalan dari Tempino beberapa bagian jalan ada yang berlubang dan ada yang dalam perbaikan. Di jalan yang berlubang supir Al Hijrah hati hati banget memilih jalannya. Jalan ini sepanjang Bajubang hingga Tebo. 


Begitu juga di lintas tengah Sumatra, ada dua titik perbaikan jalan yang membuat sistem buka tutup. Selama antrian ini ada banyak pedagang yang naik, menjajakan dagangannya. Saya dan Bundo menikmati apa yang mereka jual, antara lain onde-onde, kacang tojin dan pergedel jagung. Lumayan buat ngisi lambung.


Sekian dulu trip report part 5 ini.


30/06/2024 15.23

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Car Free Day 15/09/2024

 Car Free Day  Minggu 15 September 2024 Sabtu siang Akbar, sepupunya Imam datang ke rumah. Dari kampus Untirta Sindang Sari Serang Banten be...