Ini adalah pengalaman yang luar biasa. Menikmati dua armada dalam sekali perjalanan dari Jakarta ke ranah Minang dengan kelas premiumnya PO Al Hijrah.
Di terminal Bareh Solok kami transit. Berpindah dari Suite Family atau sleeper bus ke Royal Platinum nya Al Hijrah. Alhamdulillah dapat lagi bus tronton nya. Sesuai permintaan adinda Endry Masril di status wall Facebook saya sebelumnya. Sekali mendayung, dua pulau terlampaui. Sekali beli tiket, dua armada terbaru dari PO Al Hijrah ternikmati. Warbiyasa. Saya sangat bersyukur.
Dan bagi Bundo ini menjadi komparasi yang menguntungkan. Kami sudah punya pengalaman dengan yang sleeper maupun royal class. Bundo senang, tentunya saya juga senang. Alhamdulillah pengalaman yang sangat menyenangkan bagi kami berdua.
Sayang melewati danau Singkarak malam hari tak banyak yang bisa dinikmati. Rumah Makan Pongek Sasau yang kami lewati, diingatkan Bundo. Begitu berkesannya kami waktu itu, mampir di bulan Ramadhan. Rehat, tiduran, sahur dan subuh berjamaah di sini.
Singkarak malam hari begitu syahdunya. Banyak juga kulineran dan pasar Ombilin masih saja rame. Memang kalo untuk refreshing keluarga tempat ini sangat mengasyikkan. Makanan enak semuanya. Banyak pilihan. Moga lain waktu kami sekeluarga bisa melipir lagi ke sini.
Pitalah. Ada satu penumpang yang turun di sini. Dari Pitalah ini lah saya direkomendasikan dan diajak makan siang oleh kanda Sisfa Yonaldi. Beliau orang pitalah asli. Saya bersyukur bisa berkenalan juga dengan kakak-kakak beliau saat berkunjung Desember tahun lalu. Wow. Banyak yang dikenang. Mengenal dan mengenang kebaikan beliau.
Di Padang Panjang Al Hijrah Ombak Sunua ini nyolar dulu. Kebetulan dapat yang tak panjang antriannya. Solar masih saja susah selama perjalanan di lintas Sumatra. Supir bus harus pintar mencari SPBU yang kosong buat "minum" busnya sekalian menghemat waktunya. Apalagi esok pagi bus ini akan berangkat lagi menuju Rantau.
Sebentar di sini langsung menuju Panyalaian. Ada janji saya dengan Liza di sini. Ada produk kuliner nya yang saya pesan sebelumnya. Sebuah kolaborasi sesama alumni FMIPA Unand yang telah terjalin selama ini.
Liza juga menjadi customer Dapur Bundo Nova. Dia sering berpesan gulai tambunsu ataupun tambunsu goreng lado hijau buat adik laki-laki nya di daerah Kebayoran. Alhamdulillah, bus berhenti sejenak, mengambil pesanan kami yang sudah disiapkan oleh Liza.
Dan bus selanjutnya menuju kota Bukittinggi. Mungkin tidak akan berhenti karena penumpang yang tertinggal hanya kami saja. Kami akan turun nantinya di Simpang Tanjung Alam dan bus akan lanjut ke Kota Batiah, Payakumbuh. Rehat semalam disana untuk kembali ke Jabodetabek esok pagi.
Sebuah trip yang menyenangkan. Menjalin silaturahmi dengan banyak orang. Berkenalan dengan orang kepercayaan almarhum Pak Nasrul Chas, sahabat perjalanan sejak dari Jakarta bersama Al Hijrah Suite Family. Almarhum pak Nasrul ini adalah kakak kandung dari Uda Ardi Chas. Beliau dan istri serta anak semata wayangnya turun di terminal Bungo propinsi Jambi. Sebuah trip sarat makna bagi kami berdua.
Dan sebentar lagi kami akan sampai di tujuan. Begitu juga dengan tulisan ini akan saya akhiri. Tujuh segmen bersama Al Hijrah. Luar biasa.
Jam 10 malam kami sampai di simpang tanjung alam. Bagasi dibantu turunkan oleh crew Al Hijrah yang ramah. Dan sebelum sampai dirumah, sejenak saya menikmati segelas teh telur pinang dan Bundo menikmati Sate Danguang-Danguang seporsi dimakan ditempat dan seporsi buat Ama di rumah. Alhamdulillah, segala syukur hanya milik Allah SWT semata. Semoga dengan kesyukuran kami ini, nikmat ini Allah tambah. Kami yakin itu. Dan terakhir semoga kelak undian umroh tiga orang dari PO Al Hijrah ini, kami salah satu pemenangnya. Aamiin ya Rabb 'alamin.
Wassalam
Bukittinggi 30/06/2024
23.25 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar