Pagi ini kami menata semuanya dengan sangat baiknya. Management Waktu sangatlah terorganisir dengan baik. Berbenah di rumah sebelum berangkat menuju Petukangan tempat dimana kami sudah berjanji dan dikabari oleh bang Berry Sanchez tadi malam. Jam 9 sudah stand by di sana menunggu bus Al Hijrah yang akan membawa kami ke Sumatra.
Menyuci dan menjemur, memasak, sarapan berdua, merapikan rumah yang harus ditinggalkan, menyakinkan diri bahwa semuanya aman ketika ditinggalkan dua pekan ke depan. Alhamdulillah koordinasi berdua dengan Bundo sangat menyenangkan. Semuanya teratur dan tertata dengan baik sebelum grab car menjemput kami berdua.
Jam 08.30 kami meninggalkan rumah setelah pak Subagyo, pemilik Sigra yang akan mengantarkan kami ke Petukangan. Agak susah mendapatkan taxi online pagi ini. Mengantisipasi keterlambatan ketika telah berangkat dari rumah, saya langsung berkabar ke bang Berry, Agen bus Al Hijrah Petukangan Ciledug ini.
Pak Bagyo paham kondisi kami yang butuh segera sampai di Petukangan. Mengisi waktu selama dalam perjalanan, kami banyak bercerita yang menyenangkan dengan pak Bagyo. Beliau sudah paham bahwa kolong tol Petukangan tersebut adalah shelternya para penumpang bus Sumatra dan ada banyak content creator cilik di sana. Pak Bagyo orangnya ramah.
Jam 09.25 kami sudah sampai di Petukangan. Pak Bagyo membantu menurunkan barang bawaan kami. Tarif 35.000 kami bayarkan 40.000. Saya tak tahu kenapa harga online murah pagi ini. Diskon atau tidak saya kurang paham, tetapi saya bayar tetap lebih. Semoga ini pembuka rezeki selanjutnya bagi pak Bagyo. Dan kami adalah penumpang perdananya pagi ini.
Segera saya menghampiri bang Berry yang terlihat dari jauh. Membayar satu seat lagi seharga 725.000. Booking fee satu seat sebelumnya sudah saya bayarkan bulan lalu. Semuanya melalui transfer, tak ada lagi pembayaran tunai. Karena agen pun melakukan transfer ke PO Bus. Tidak boleh driver membawa uang sewa penumpang.
Alhamdulillah ini adalah perdana kami naik sleeper bus. Bagaimana keseruannya, yuk simak tulisan ini esok hari kami sampai di Kapau Bukittinggi. Namun yang jelas semuanya saya usahakan tercatat, sebagaimana trip dua lalu bersama Palala dan Sembodo. Sekarang giliran nya Al Hijrah.. dengan kelas Suite Family nya
Berangkat pagi ini kami terkesan dengan suasana olahraga. Hobby kami yang jalan kaki, akan kami bawa ke mana saja. Ada sepasang sepatu couple yang akan menemani kami melangkah bersama dari Jawa hingga Sumatra. Kebiasaan olahraga jalan kaki akan kami laksanakan nantinya di Bukittinggi, Padang dan Pekanbaru insyaAllah. Kami juga sama-sama menggunakan celana training dalam perjalanan kali inu. Dress code yang senada , Dongker dan hitam. Secara kebetulan juga ternyata warna baju yang kami pakai pun senada dengan dress code nya crew Al hijrah.
Jam 10-an lewat dikit bus datang dan terparkir sejenak di akses tol Petukangan ini. Kru dan agen bergotong royong memasukkan bawaan para penumpang ke dalam bagasi. Dan dikabari juga bahwa bus nanti tidak akan berhenti makan di RM Lampung. Kalo mau membeli makanan nanti bus akan mampir di Merak sebelum menyeberang. Usahakan makan di kapal karena bus akan langsung menuju Palembang.
Bagi saya ini adalah kesempatan langka dan hebat. Kalo lancar semuanya, jam 7 atau jam 8 malam sudah sampai di kota Palembang. Keren itu. Seru juga ya?
Sekitar jam 10.20 bus meninggalkan Agent petukangan menuju terminal Poris. Bus Al Hijrah putar balik menuju tol Bintaro Bandara Soekarno-Hatta. Rute yang sama dengan bus Palala. Mereka tidak masuk ke terminal Kalideres karena menghindari macet yang relatif sering terjadi disana.
Setengah jam perjalanan lebih kurang bus sudah sampai di terminal Poris.
Tol Cikupa, 29/09/2024
11.29
Tidak ada komentar:
Posting Komentar