Rabu, 30 Oktober 2019

Hikmah: OPINI

Semoga kisah dibawah menginspirasi dan mencerahkan kita:

#####

Bagaimana seekor kerbau bisa mati hanya karena sebuah *OPINI* :

1. Sehabis pulang dari sawah KERBAU rebahan dikandang dengan wajah lelah dan nafas yang berat. datanglah seekor anjing, kemudian kerbau berkata: "aah..temanku aku sungguh lelah dan kalau boleh besok aku ingin istirahat sehari saja"

2. ANJING pergi dan ditengah jalan dia berjumpa dengan kucing yang sedang duduk di sudut tembok, kemudian anjing berkata: "tadi saya bertemu dengan kerbau dan dia besok ingin beristirahat dulu. sudah sepantasnya sebab boss beri kerjaan terlalu berat"

3. KUCING lalu bercerita kepada kambing: "Kerbau komplain boss kasi kerjaan terlalu banyak dan berat, besok dia tidak mau kerja lagi"

4. KAMBING pun bertemu ayam dan dia berkata: "Kerbau tidak senang bekerja dengan boss lagi , mungkin ada pekerjaan yang lebih baik lagi".

5. AYAM pun berjumpa dengan monyet dan dia bercerita pula: "Kerbau tidak akan kerja lagi untuk boss dan ingin kerja ditempat yang lain".

6. Saat makan malam MONYET bertemu boss dan berkata: "Boss, si kerbau akhir-akhir ini telah berubah sifat nya dan ingin meninggalkan boss untuk kerja di boss yang lain"

7. Mendengar ucapan monyet sang BOSS MARAH BESAR dan tanpa bertanya terlebih dahulu dia lalu menyembelih si kerbau karena dinilai telah berkhianat kepadanya.

Ucapan asli kerbau: *"SAYA LELAH DAN BESOK INGIN ISTIRAHAT SEHARI"* lewat beberapa teman ucapan ini telah berubah dan sampai kepada sang boss menjadi: "Si kerbau akhir-akhir ini telah berubah sifatnya dan ingin meninggalkan bossnya dan kerja pada boss yang lain".

Sangat baik untuk disimak:

1. Adakalanya *SATU PEMBICARAAN BERHENTI* hanya sampai telinga kita saja dan *TIDAK USAH* sampai kepada telinga orang lain.

2. *JANGAN TELAN BULAT-BULAT* atau percaya begitu saja *SETIAP BERITA* atau perkataan orang lain sekalipun itu keluar dari mulut orang terdekat kita. kita perlu *CHECK* and *RECHECK KEBENARANNYA* sebelum bertindak atau memutuskan sesuatu, konfirmasi dan crosscheck kepada sumbernya langsung.

Selasa, 29 Oktober 2019

Hikmah: Belajar Sabar dan Ikhlas




Di Tepi Jln Ada bapak jualan cemilan. Aku beli 3 bungkus kripik

Kutanya, "berapa, Pak?"

Sambil nunduk bapak itu jawab  "ibu ambil apa saja?"

Aku Spontan mengernyitkan dahi, batinku, "koq Bapaknya kenapa tanya, yah?"
"3 kripik, Pak."

"28 ribu, ibu", jawabnya.

Kusodorkan uang Selembar 100 ribu.

"Berapa ibu uangnya?" masih dalam posisi nunduk nanyanya.

Aku mulai  bingung dengan pertanyaannya.
Ku jawab,  "100 ribu, Pak."

Bapak itu lalu berdiri meraba² kantong celananya sambil ngeluarin beberapa uang.

Astaga… ternyata bapak itu ada masalah di matanya dan sepertinya gak bisa lihat.

Ya Tuhan.. knp aku tak pandai menjaga Hati.
Maafkan jika hati ini belum mampu berbaik sangka sama org

Bapaknya sibuk membongkar uang yang dikeluarkan dari kantong celananya. Nyaris dikeluarkan semua di tangannya.

Lalu dia bilang, "ambil saja ibu kembaliannya."

Seketika aku terkejut mendengar intruksi dari si Bapak.

Lalu secara spontan aku bertanya pada Bapak itu, "Pak, Klo saya kasih uangnya 10 ribu terus saya ambil kembalinya 50 ribu dari tangan Bapak dan Bapak kan ga tau. Terus nanti bapak rugi dong?"

Lagi lagi jawaban yang sederhana muncul dari mulutnya, *"Tuhan.. Ga Akan Salah Alamat Kasih Rejeki*.. ibu, kalo skrg saya harus rugi, saya yakin Tuhan.. pasti lagi nyiapin Rejeki lain buat saya. Hidup Tak Hanya Sebatas Untung dan Rugi, tapi Hidup Belajar Tentang Sabar dan Ikhlas," katanya.

Ah aku nih memang Sensitif kalau ketemu orang Hebat seperti ini Rasanya gak bisa Nahan Air dari Pelupuk Mata ini. Ooh Tuhan... Gemetar hati ini mendengarnya.

Bapak itu nanya lagi, "sudah ambil kembaliannya belum bu ?"(rada bingung & ragu)..akhirnya

Kujawab, "ga usah, Pak! Hari ini Tuhan.. kirim Rejeki untuk Jenengan."

Bapaknya senyum sambil bilang, "Terima kasih, ibu."

Aku terus Sadar..
Ya Tuhan..ampuni aku.., Maafkan aku..dari setiap Kegelisahan dan keraguan Hati ini akan Rezeki dariMu..

Disaat semakin susahnya mencari Uang..si Bapak penjual cemilan ini dgn Keterbatasan Matanya Tetap Bertahan dan Yakin bahwa Tuhan.. selalu ada Bersamanya..

Hari ini Belajar lagi dari Manusia Hebat penjual cemilan bahwa Hidup *Tak Hanya Sebatas Untung dan Rugi*..

Semoga Alloh Senantiasa Melindungi
Aamiin...🙏🙏🙏

Sumber NN

Hikmah: CANGKANG TELUR

Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh

Semangat Subuh

CANGKANG TELUR

Ada sebuah anekdot lucu tapi mengandung makna yang dalam. Begini lengkapnya. Ada seekor induk ayam yang bertelur pada hari Senin. Anggap saja hanya satu butir telur yang keluar dari rahim sang induk tersebut.

Sebagaimana kebiasaan, telur yang lemah itu dierami oleh sang induk siang dan malam agar kehangatan meresap ke dalam cangkangnya. Setelah beberapa hari, maka menetaslah dari dalam telur itu seekor anak ayam pada hari Sabtu.

Pertanyaannya, jika suatu hari si anak ayam ditanya tentang hari kelahirannya, apakah ia harus menjawab hari Senin atau Sabtu? Di satu sisi, Senin adalah hari pertama ia keluar dari rahim ibunya. Di sisi lain, Sabtu adalah hari pertama ia melihat dunia!

Nah, saudara pasti memiliki jawaban sendiri. Tetapi jika si anak ayam itu meminta pendapat kepada saya, tentu akan saya katakan kepadanya,

"Nak, engkau terlahir dua kali. Pertama ketika engkau dilahirkan dari rahim ibumu. Kedua ketika engkau dilahirkan dari cangkangmu."

Tentu saja kenyataannya tidak akan ada yang hendak bertanya kepada si anak ayam. Karena dalam dunia ayam, tidak ada petugas sensus. Namanya juga anekdot!

Tetapi dalam dunia manusia, adakah orang-orang yang terlahir dua kali? Mungkin. Bisa saja ada orang yang telah terlahir dari rahim ibunya, tetapi hingga hari ini ia belum terbebas dari cangkangnya.

Boleh jadi ada orang-orang yang terkurung dalam kelemahannya sendiri, dan ia belum bisa terbebas hingga hari ini. Seumpama cangkang yang menyelubungi si anak ayam.

Siapa tahu ada di antara kita yang tidak pernah berani memulai tindakan yang sudah direncanakan sejak dahulu. Ia tahu masa depannya tergantung pada pilihannya hari ini, tapi ia tak pernah berbuat apa-apa. Seumpama cangkang yang melingkupi si anak ayam.

Kalau-kalau ada seseorang yang kita kenal, setiap hari dilalui hanya menjalankan rutinitas menunggu malam. Ia tahu hidupnya kosong dari manfaat, tetapi ia tak juga melakukan perbaikan apa-apa. Seumpama cangkang yang merungkup si anak ayam.

Jangan-jangan bahkan diri kita, yang tidak pernah punya kemauan untuk upgrade diri sendiri. Perkaya ibadah, perbanyak ilmu, dan perbagus akhlak, hanya angan-angan kosong tanpa usaha untuk diwujudkan. Seumpama cangkang yang menggelimuni si anak ayam.

Bebaskan dirimu, terlahirlah kembali, dan lihatlah dunia ini untuk pertama kalinya!

وَلِكُلٍّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا ۖ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ ۚ أَيْنَ مَا تَكُونُوا يَأْتِ بِكُمُ اللَّهُ جَمِيعًا ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

"Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."

(Surat Al-Baqarah : 148)

Selamat menunaikan ibadah sholat subuh berjamaah di masjid, semoga Allah menerima amal ibadah kita. Aamiin

Senin, 28 Oktober 2019

Rindu si Bungsu

Sabtu, 26 Oktober 2019 lebih kurang jam 4.30 saya sampai di rumah setelah menempuh perjalanan dr Ngawi jam 18.00, jumat menjelang malam kemarin. Dijemput istri dari pool Harapan Jaya. Relatif cepat perjalanan dengan bus Harapan Jaya kali ini. Total 10 jam lebih sudah sampai di Ciledug.

Tak berapa lama tiba di rumah, Dhifa  si bungsu kami, bangun dan langsung minta gendong. Kolokannya masih ada walau usianya sudah 9 tahun lebih. Tingginya menjulang sudah hampir setelinga saya, sehingga membuat saya agak susah juga menggendongnya. Lumayan lama digendong, selama itu mungkin dia menahan rindu. Puas, dia baru turun dan saya pun segera mengambil wudhu melaksanakan sholat subuh di rumah. Ada sesuatu yang hilang juga rasanya pagi ini.

Setelah sholat subuh dia melanjutkan tidurnya lagi. Sabtu ini dia ada ekskul science dan dokcil, begitu kata istri. Dua aktifitas ini selalu menemani dia di SDI Amalina dalam semester ini.

Menjelang jam 7 saya pun mengantarkan Dhifa ke sekolah. Di jalan dia berpesan agar aku menjemputnya jam 9.30 karena pengen cepat cepat ke rumah Apuknya, melihat dedek bayi yang lahir hari Senin lalu.

Ternyata ketika saya jemput jam yang di nantikan, dia keluar sambil senyum senyum berkata, "Maaf ya yah, aku masih ada tambahan latihan buat ikut lomba Science. Aku lupa bilang sama ayah. Ayah balik lagi ya, nanti jemput aku jam 11."

"Ya nggak apa apa Nak. Nanti ayah balik jemput lagi jam 11", jawab saya.

Alhamdulillah bisa balik ke rumah lagi, sekalian beli makanan kucing yang ternyata sudah habis.

Siangnya jam 11 kami meluncur ke rumah Rini Apuk sesuai janji dengan Dhifa jalan Ceger Raya terus melalui pasar Cipadu. Panasnya pool banget.

Sesampai di rumah Rini, ada Ibu mertua Rini yang datang ketika Rini mau melahirkan kemarin. Alhamdulillah Rini dan Lilik atas izin Allah memiliki anak perempuan juga. Lengkap sudah karena dua pertama cowok, yakni Rizky dan Syafik. Yang baru lahir ini belum dinamai, ada dua pilihan antara Aisyah atau Syofia. Dua duanya nama yang bagus.

Tadinya Dhifa mau nginap di sini, dan begitu yakinnya dia bilang begitu, namun ketika saya pamit mau pulang dan siap siap dengan motor ternyata dia juga sudah siap dengan tas dan sepatu yang sudah terpasang. Hehehee, entah kenapa dia berubah fikiran. Tetapi saya duga karena dia tahu bahwa ayahnya baru pulang dan dia belum puas main dengan saya.

Dan kami pun pulang. Sebelum sampai di rumah kami pun mampir di RM Talago Minang karena dia lapar. Makan kami di sana, saya dengan tuna balado entah kenapa dia memilih tunjang. Biasanya lele plus perkedel. Porsi makannya pun sekarang sama dengan saya, bahkan kadang nambah sepiring nasi putih.

Siang ini benar benar pool panasnya. Dia habiskan dua gelas es teh manis saat makan di rumah makan tersebut.

Kami pun pulang, ternyata istri saya baru juga sampai. Hari ini Nova ada seminar di Alium hotel di Tangerang kota. Akhirnya menjelang sore ini kami nikmati bersama di rumah, bercanda dan bercerita tentang seminggu safar ke Jatim kemarin. Bercerita tentang kakak Dhila dan abang Imamnya dan teman temannya.

Sebenarnya saya berencana balik hari Kamis, tetapi si kakak minta hari Jumat karena dia belum puas. Sempat saya candain, "Kasihan bunda dan adek kak, sudah lama ayah tinggalin". "Biar nanti kakak yang nelpon bunda, yah", jawabnya. Ternyata benar dia telpon bundanya ketika hp nggak ditangan saya dan itu didengar oleh Dhifa.

Tak lama berselang ternyata dia bilang ke bundanya, "Bun, kan ayah bisa pulang ketika kakak balik ke kamarnya".
"Suruh aja bun, ayah pulang cepat", pintanya. Hehehehe, bundanya hanya tertawa.
"Ndak bisa begitu dek. Ayah nggak mau kehilangan kepercayaan dari kakak", begitu bundanya menjelaskan.

Kebersamaan dengan Dhifa berlanjut hingga tidur malam. Dia tidur bersama saya, berusaha dekat dengan saya. Biasanya bundanya yang selalu menemani dia tidur. Namun kali ini dia memilih saya.

Mungkin karena capek dalam perjalanan dengan bis kemarin kami pun tertidur pulas. Tidur lebih awal.

#####

Ternyata tak bertemu seminggu bagi Dhifa adalah sesuatu yang lama. Alhamdulillah, saya bersyukur bisa menjadi ayah yang dirindukan oleh anak anak. Mudah mudah akan seperti ini selalu dan selama.

Ya Allah kabulkan keinginan ku ini. Aamiin ya Rabbal alamin.









Minggu, 27 Oktober 2019

Aku Memiliki Allah Yang Maha Besar

Alkisah seekor rusa betina sedang hamil tua. Ketika mendekati detik-detik kelahirannya, rusa ini pergi ke suatu tempat yang jauh di sisi hutan yang berdekatan dengan sungai.

Tiba-tiba sesuatu yang tidak ia bayangkan terjadi !

Terdengar suara gemuruh dari langit dan tiba-tiba tampak kilat yang menyambar kepermukaan bumi. Hutan kering ini terbakar dahsyat karena percikan api dari petir tersebut.

Ketika rusa ini menoleh ke kiri, tampak seorang pemburu telah siap melesatkan anak panah ke arahnya. Saat menoleh ke kanan, ia pun terkejut melihat seekor singa lapar yang siap menerkamnya.

Maka tiada pilihan bagi rusa ini selain :

1. Mati dimangsa singa.
2. Mati terkena panah.
3. Mati terbakar.
4. Atau mati tenggelam karena melompat ke sungai.

Yang jelas bahaya mengancam dari berbagai penjuru dan tidak ada lagi kesempatan untuk berlari.

Lalu apa yang harus ia lakukan? Bersedih dan merintih? Menangis dan menjerit?
Atau ia harus berlari sementara kondisinya begitu lemah? Atau menyerah pada keadaan?

Rusa pun pasrah. Dia hanya fokus untuk melahirkan bayinya.

Lalu apa yang terjadi?

Kilat-kilat yang menyambar mengganggu pandangan si pemburu. Akhirnya panah yang dilesatkan pun meleset dan mengenai si singa lapar. Singa malang itu mati seketika. Tiba-tiba hujan datang begitu deras dan memadamkan kebakaran di hutan tersebut. Pemburu lari mencari tempat berteduh dan tidak fokus lagi kepada rusa tersebut.

Rusa pun melahirkan dengan selamat !

Sahabatku....

Segala kesulitan menyerbumu dari segala arah. Masalah datang bertubi-tubi seakan tak memberimu kesempatan untuk bernafas lega.

Masalah di tempat bekerja,
Masalah di dalam rumah,
Masalah di jalan,
Masalah dengan anak-anak kita semuanya datang bersamaan.

Seakan kamu tidak bisa lagi berbuat apa-apa..

Lalu apa yang harus dilakukan?
Jadilah seperti Rusa. Biarkan semuanya berjalan apa adanya.

Lakukan sesuatu yang mampu kau lakukan !
Selebihnya serahkan kepada Allah

Karena Allah yang mengatur jalan kehidupanmu..

Saudaraku...
Sungguh Allah  menyayangi hamba-Nya melebihi kasih sayang ibu pada anaknya. DIA lah yang akan menyelesaikan semua masalahmu dan menyembuhkan luka-lukamu.

Jangan berkata, Ya Allah aku memiliki masalah yang besar…

Tapi katakan, Hei masalah, aku memiliki Allah Yang Maha Besar"

Tetap istiqomah...
Semoga bermanfaat 😉


Sabtu, 26 Oktober 2019

Anak Urang, Anak Awak

Sesampai minggu pagi di Gontor Putri 3 jam 00.45 dini hari, saya titipkan barang di bapenta dan tidur di masjid. Sengaja tidur di sini supaya bisa terbangun menjelang subuh nanti. Maklum karena kecapekan takut saja bablas tidurnya.

Alhamdulillah tidur sejenak tepat jam 03 45 alarm di HP pun berbunyi. Segera bangun dan ke kamar mandi. Setelah berwudhu saya sempatkan sholat sunnah dan menunggu waktu subuh. Selesai menunaikan ibadah subuh saya segera ke warung mbak Kus sekedar mencari secangkir kopi panas dan makan pagi pengisi perut yang terasa dingin.

Sembari makan ada walisantri juga yg menemani obrolan pagi itu. Saya pesankan dua nasi bungkus lengkap dengan sayur dan lauknya buat Dhila dan Firna temannya. Saya yakin Firna akan menyusul ke bapenta karena saya membawa titipan dari Abinya dan sudah mengetahui akan kedatangan saya hari minggu itu.

Di bagian administrasi saya titip nama Fadhilah Az Zahra untuk dipanggilkan sesuai prosedur pondok. Tak lama berselang, betul saja mereka berdua datang.

Dengan Firna memang Dhila sangat dekat ditambah rumah kami pun berdekatan. Kadang kami yang titip ke Abi ataupun Ummi nya bila mereka berkunjung. Sudah seperti saudara saja kami ini.

Makan pagi mereka pun saya siapkan termasuk titipan buat Firna baik paket maupun amplop dari Abinya.

Saya pun tertidur. Entah berapa lama mereka di bapenta,  saya nggak ingat. Karena ketika saya bangun mereka tak ada.

Siang mereka datang lagi, saya sudah siapkan rendang dari bundanya Dhila, sekalian Firna mengambil paketnya yang belum dibawa pagi tadi.

#####

Senin pagi saya pamit ke Dhila hendak mengurus penjilidan buku kelas enamnya yang sejak Juni lalu kita titipkan pada pak Wawan, sekaligus melihat M. Imam Abdurrahman. Kebetulan kata si kakak, senin ini Imam tak banyak kegiatan, jadi bisa bertemu dengan agak leluasa. Karena kondisi semua Gontor sama saat ini. Semua ujian serentak dilaksanakan pada hari Selasa.

Berangkat dari Widodaren menjelang jam delapan, saya naik ojeg ke depan gapura GP3. Alhamdulilah, tak lama berselang bus Sumber Selamat yang menuju Surabaya datang. Dulunya bus ini bernama Sumber Kencono yang sering diplesetin orang menjadi Sumber Bencono akibat supir bus ini terkenal ngebut dalam membawa kendaraan, sering menyebabkan kecelakaan. Makanya  mereka ganti nama.

Meski sudah ganti nama, tetapi bawaan supirnya tetaplah sama. Saya pikir, awetlah kampas rem bus ini, karena jarang dipake. Hehehe

Sejam lebih saya sampai di terminal Madiun, dengan tiket Rp. 11.000,-. Selanjutnya perjalanan dilanjutkan dengan mini bus menuju kpta Ponorogo dengan tiket Rp. 10.000,-. Jaraknya dekat, tetapi karena bus yang seukuran "metro mini" suka mengambil penumpang di jalan memakan waktu satu jam lebih juga. Tetapi karena saya tak diburu waktu, enjoy aja.

Dari terminal Seloaji Ponorogo dilanjutkan dengan ojeg. Harga ojeg dr sini ke Gorda Rp 30.000,-. Jarak terdekat tetapi harga beda jauh. Hehehe, wajar juga lah karena sifatnya personal, sedangkan dengan bus kolektif.

#####

Setiba di Gorda kira kira jam 11 siang. Di bapenta segera registrasi kehadiran dan titip pesan pemanggilan untuk ananda Imam dan satu lagi anak dari walisantor dekat rumah titip duit. Tak lama berselang mereka datang saat mau menunaikan ibadah sholat zuhur berjamaah.

Bada zuhur saya makan siang bersama dengan Imam. Dia kaget karena saya datang mendadak. Dan itu diumumkan ketika saat lagi kumpul se rayo. Imam malu, katanya, karena semua orang tahu. Tetapi sejatinya mereka bahagia karena ada "nutrisi baru". Hehehe

Selanjutnya saya ceritakan mengapa mendadak hadir, dia paham bahwa ayah datang karena ada urusan juga buat kakaknya di Gontor Pusat. Saya pamit ke Imam mau ngurus penjilidan buku Dhila, tetapi dia minta nanti malam bisa makan bareng dengan teman teman konsulatnya. Saya sanggupi. Karena sebagian anak anak ini pasti ada keperluan menelpon dengan orang tuanya, dan tentu saja titip transferan uang juga ujung ujungnya. Standar orangtua berkunjung.

Tetapi enaknya di Gorda, kita bisa menjamu anak anak. Agak leluasa, tidak seperti di Gontor Putri yang memang ketat.

Jam dua lewat dikit saya ke Penjilidan pak Suwandi dengan ojeg. Di jalan saya sempat kontak dengan pak Wawan juga. Alhamdulillah tak lama berselang saya ketemu dengan pak Suwandi dan istrinya serta pak Wawan. Saya hanya pengen memastikan sampai dimana proses penjilidan ini dan kapan selesainya. Dan dijanjikan selesai rabu siang. Terlihat memang sedang dikerjakan dalam proses press.

Selesai semuanya, saya segera balik ke Gorda dengan ojeg yang tadi juga.  Kebetulan beliau berkenan menunggu. Dijalan saya beli 10 bungkus dawet jabung yang terkenak di Ponorogo ini buat anak anak sekalian cemilannya. Plus buat pak ojeg.

Malam itu kami makan nasi bungkus yang ada di pondok selepas sholat isya. Ada sepuluh anak. Segala cemilan yang ada saya keluar, biar anak anak makan sesuka mereka, sesuai maunya. Ada brownies, kue roma kelapa, dawet jabung, gemblong. HP saya yang jadi sasaran mereka.

Saya pesankan pada mereka jangan dwngan kehadiran saya di sini mengganggu proses belajar mereka. Tetaplah fokua pada ujian yang akan dilaksanakan besok pagi. Jangan temui saya di bapenta pagi hari karena pagi hari waktu terbaik membaca ulang apa yang akan diuji hari itu.

Kemudian kompromi terjadi bahwa mereka akan makan siang bersama keesokannya. Sekalian saya mempersiapkan uang buat anak anak ini, titipan orang tuanya.

#####

Bersambung....

Ditulis di atas Harapan Jaya
Kreo 04.26




Jumat, 25 Oktober 2019

Safar Seminggu ke GONTOR

Alhamdulillah tuntas sudah kewajiban dan segala amanah saya sore ini. Jalan jalan yang panjang selama seminggu ini, dari GP3 ke Gorda dan GONTOR pusat.

Membantu apa yg bisa dibantu sesama walsantor, baik yang pernah tatap muka maupun yang tidak. Baik di Gorda maupun GP3 terlebih anak anak kami yang kelas enam saat ini.

Ada banyak cerita, suka maupun duka.

*****

Beberapa duka yang saya sampaikan disini semoga jadi catatan bagi kita semuanya agar kita mengingatkan anak anak kita bisa selesau tepat pada waktunya.

Jangan mereka pulang karena terpaksa dijemput orangtuanya. Kelas enam GP3 hingga saat ini sudah tiga orang yang pulang. Padahal hanya beberapa bulan tertinggal. Semuanya karena melanggar disiplin. Baik oleh anaknya maupun karena kelengahan orang tuanya. Skorsing setahun.

Kelas empat di GP3 sepasang pulang terpaksa. Begitu juga kelas lima di Gontor pusat lima orang. Terpaksa pulang takkan kembali lagi.

Sudah tahun tahun terakhir. Sangat disayangkan. Untuk itu senantiasa mari doakan dan ingatkan anak anak kita agar selalu patuh dan taat akan aturan pondok.

*****

Sukanya selama seminggu ini, saya merasa bisa membantu para walsantor yang menitipkan pesan maupun transferan semaksimal saya bisa.  Mengajak anak anak makan bersama sesama Tangerang Raya plus Serang dan Cilegon khususnya yang di Gorda.

Senang hati saya melihat kebersamaan mereka semuanya dalam musim ujian kali ini maupun menjelang perpulangan mereka nanti.

*****

Ditulis di atas bus Harapan Jaya di terminal kota Sragen.

Naik di terminal Gendingan jam kira kira jam 18.00 menuju Tangerang diantar oleh ojeg dari Gontor Putri 3 jam 17.10


Rabu, 23 Oktober 2019

Perfect Stranger

Perfect Stranger

Ini adalah kumpulan buku buku ananda Fadhilah Azzahra selama belajar di Gontor Putri 3 hampir enam tahun terakhir. Sebuah koleksi buku yang lengkap terdiri dari dua puluh buah buku pelajaran sejak kelas 1 hingga kelas 6 beserta goresan pena yang ada di dalamnya plus empat buku extra lagi seperti kamus dsb.

Sesuatu yang tak pernah terfikirkan bagi saya selaku orang tua bahwa ananda kami akan memiliki buku selengkap ini, dijilid menjadi seperti "ensiklopedia" dengan judul Perfect Stranger. Apalagi bagi saya yang hanya mendapatkan pendidilan umum sejak SMP hingga SMA ketika masih dalam level pendidikan seperti dia saat ini.

Tetapi disinilah kreativitas anak anak Gontor dibuktikan. Mereka memiliki buku seperti ini bukan hanya sebagai koleksi saja, tetapi sebagai bahan ujian untuk bisa dinyatakan lulus dari Gontor kelak.

Semua materi ajar yang pernah diberikan sejak kelas 1 hingga kelas 6 (setara kelas 7-12) akan diujikan semuanya. Bagaimana mungkin akan menguasai materi bila buku ini tak lengkap?

Tetapi penguasaan materi dalam jilidan buku ini semuanya, akan mereka "lahap" saat karantina yang diadakan oleh pondok lebih kurang hampir tiga bulan lamanya. Semua santri harus mengikuti karantina ini tanpa terkecuali. Saat karantina ini mereka akan belajar bersama, saling mengingatkan dan menguatkan satu sama lainnya. Ada lebih kurang 400-an santri yang akan bersama ananda nantinya.

Satu per satu mata pelajaran tersebut akan diujikan secara bertahap dalam waktu yang telah ditentukan sebagai salah satu syarat kelulusan disamping ujian praktek mengajar dan penilaian lainnya.

Jadi buku buku ini yang akan menghiasi keseharian mereka selama masa karantina yang akan dilaksanakan pada Januari tahun depan.

Selepas itu tentu buku buku ini akan menjadi kenangan terindah bagi mereka kelak ketika lulus. Menjadi asset yang takkan ternilai sepanjang perjalanan hidup mereka ke depan. Menjadi sumber ilmu ketika butuh kembali melihat catatan catatan penting yang mereka dapatkan dari para guru mereka. Menjadi pengikat bathin dengan pondok tempat mereka pernah belajar. Menjadi jembatan silaturahim kelak ketika mereka teringat dengan para sahabat saat dewasa kelak.

Tetapi bagi saya ini adalah salah satu asset keluarga yang harus dijaga. Semoga tetap utuk selamanya. Sebisanya!!!

Sebelumnya ucapan terima kasih saya haturkan kepada pak Suwandi dan istrinya beserta team yang telah membantu penjilidan buku anak kami ini, pak Wawan sang Kuncen santri, yang juga ayahnya Chintya Bella serta walisantri kls 6 GP3 yg tergabung dalam WAG The Prominent dimana kita saling dukung terhadap kegiatan anak anak kita selama hampir dua tahun ini.

Dan terakhir ada nama nama kami sekeluarga di cover depan dan belakangnya. Thanks kakak tercinta. We love you so much.

Gontor Putri 3
23 Oktober 2019
11.05 WIB




Minggu, 20 Oktober 2019

Tibanya Makin Cepat


Setelah menulis tentang Aroma Harapan Jaya tadi malam saya tertidur. Kalo hanya disebabkan kekenyangan rasanya bukan, karena makan hanya sekedarnya saja. Tetapi bisa jadi karena kenyamanan bus dan ketenangan sang drivernya. Beberapa kali saya memang tertidur selama dalam perjalanan, begitu juga yang disebelah saya. Jauh lebih lama lagi tidurnya, bahkan kami pun tak sempat bercerita banyak.

Tetiba saja saya terbangun menjelang bus keluar di exit tol weleri. Ini artinya bus sudah mau istirahat untuk ke dua kalinya di RM Sari Rasa, sebagai perlintasan semua bus yang menuju Jawa numplek semuanya di sini.

Jam masih menunjukan 9 lewat. Itu artinya perjalanan yang kami kami tempuh sangat cepat. Biasanya masuk ke RM ini menjelang jam 12 malam.

Saya turun segera dari bus ketika sampai di RM ini menuju toilet sebelum orang rame. Hehehe, ini adalah rutinitas ketika bus berhenti meskipun sebenarnya di bus sendiri ada toiletnya, tetapi tetap saja kurang nyaman.

Lepas dari itu, saya hendak mencari cemilan ringan tetapi tak ada sesuai. Akhirnya keliling melihat bus bus yang ada malam ini. Berjejeran dengan bus saya semuanya adalah bus Harapan Jaya dengan tujuan akhirnya Blitar. Ada Gunung Harta dan barusan lewat di depan saya Rosalia Indah double decker. Keren, katanya saya dalam hati. Semoga kelak ada Rosalia Indah DD ini yang mampir di pool Ciledug. :) :)

Sebentar saya bus berhenti disini, penumpang naik dan melanjutkan perjalanan. Saya pun tertidur lagi setelah bus masuk tol di weleri lagi. Tahu tahu jam 11.30 saya terjaga ketika bus sudah masuk terminal Solo. Itu artinya sudah dekat ke GONTOR Putri. Perkiraan saya jam 1 nanti sampai.

Hehehe, lagi lagi tertidur. Dan baru terjaga ketika sudah masuk perbatasa Jateng Jatim. Baru saya bertahan untuk tak tidur lagi karena sudah dekat.

Tepat jam 00.45 bus pun berhenti di depan Gapura GP3, dan langsung disambut "bentor" yang sudah stand by mengantarkan penumpang yang turun untuk diantar sampai ke pondok.

Mereka selalu ada, karena rezeki mereka disini. Dan soal harga semuanya sudah menjadi standar. Keikhlasan kita saja untuk memberi lebih dan itu sudah lazim. Apalagi kita yang tiba tengah malam seperri saya ini. Berbagi itu indah.

Di sinilah hebatnya kerjasama Gontor dan penduduk setempat, baik di Ngawi maupun Ponorogo yang saya rasakan. Semua harga ada standarnya sesuai jarak,  mau kemana saja kita pergi dengan ojeg pangkalan yang ada. Baik siang maupun malam. Semuanya sesuai tarif dan tak ada yang "main pakuak" atau menetapkan tarif seenaknya. Agak berbeda di tempat lain. Lain driver lain pula harganya. Kadang butuh waktu untuk bersitegang soal tarif ini. Disinilah hebatnya Gontor dan tentu ini semuanya karena nilai nilai keislaman lebih ditanamkan. Nilai kejujuran dan keadilan diterapkan, sehingga banyak keberkahan. Buktinya penumpang selalu memberi lebih bagi para driver ojeg yang ada di sini maupun yang di Ponorogo.

Akhirnya saya benar benar datang lebih awal di GP3 kali ini. Total perjalanan dengan bus kali ini 12 jam 45 menit. Jauh lebih cepat dari biasanya. Mantap deh!!!

#KampungNanDamai
#Gontorputri3
#POHarapanJaya

Aroma Harapan Jaya

Aroma Harapan Jaya

Alhamdulillah selesai sudah rehat pertama di RM Aroma dan bus Harapan Jaya yang saya naiki pun mulai bergerak melanjutkan perjalanannya. Bus kami pertama yang datang di rumah makan ini dan ketika selesai makan tadi sudah ada tambahan tiga bus lagi, semuanya HD dan satu Double Decker dari Ciputat. Semoga suatu waktu nanti berkesempatan naik bus DD ini. Harganya untuk kelas VIP sama, kecuali sleeper classnya.

Oh ya ini adalah kali kedua saya makan di RM Aroma ini. Ada dua tempat makan di sini. Lokasi tak begitu jauh keluar dari pintu tol dan kadang kalo kita sebagai penumpang biasanya yang jadi pertanyaan adalah kualitas masakannya. Betul kan?

Kalo yang saya nikmati malam ini, saya boleh kasih nilai tertinggi lah. Cocok dengan selera Padang yang melekat oada diri ini, walau masakannya bukan masakan Padang. Yang membuat uenak tado adalah sambel kecapnya. Mantap nian, terasa sekali campuran manis dan pedas dari potongan rawitnya. Membuka selera.

Standar masalan kalo kita di lintas Jawa ini selalu ada ayam, sayur, sambel dan kerupuk nya. Sayur asemnya tadi juga enak, terasa semua rasa yang ada. Samalah halnya dengan sayur asem khas Betawi. Pokoknya uenak dek. Plya ada tambahan potongan timun.

Ayam gulainya juga uenak, bumbunya terasa. Apa karena saya minta tambahin bumbunya tadi ya? Hehehe, tetapi nggak mengecewakan lah. Biasanya suka dikasih ayam goreng kalo di beberapa tempat rumah makan bus lainnya. Kali ini tidak. Berbeda.

Sambelnya tadi ada dua pilihan, sambel merah dan samvel kecap. Saya lebuh memilih sambel kecap dan ternyata oke banget. Mantap lah rasanya.

Nasinya juga oke. Kelas rumah makan Padang. Nasi pra. Saya sering surut nafsu makan kalo berasnya beras pulen. Agak gimana gitu kalo makannya. Tetapi ini mantap.

Minumnya khaslah, teh tawar. Tetapi saya lihat tadi ada gula juga bagi yang berminat teh manis.

Secara keseluruhan rumah makannya bersih. Toiletnya jyga bersih dan musholanya juga bersih.

Alhamdulillah barusan turun tadi dati bus, saya sempatkan videoin kondisi rumah makan tersebut sebelum rame. Ternyata feeling saya so good. Karena agak kurang nyaman kalo mengambil gambarnya ketika orang rame.

RM Aroma dan Bus Harapan Jaya kombinasi dua nama yang oke. Semoga besok dengan pelantikan presiden dan wakil presiden yang baru akan memberikan Aroma Harapan untuk Indonesia Jaya.  Semoga segala harapan ini terwujud pasca pelantikan Jokowi Makruf Amin beserta bergabungnya Gerindra dalam pemerintahan nanti dan para Jendral Pengkhianat segeralah minggat dan tobat.

Indonesia Jaya harapan seluruh warga.

Ditulis di atas Harapan Jaya menuju KANADA, Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 3.

19.13 WIB.

#Gontor
#KampungNanDamai
#Darussalam
#RMAroma
#POHarapanJaya

Kemarau Panjang

Kemarau Panjang

Beberapa sawah yang sempat diterlihat sepanjang tol cipali kami ini sangatlah gersang. Tak terbayang betapa nelangsanya hidup para petani yang mengandalkan hidup semata dari para petani. Begitu juga dengan para owner nya yang kebanyakan adalah orang orang Jakarta atau kora kot besar lainnya di pulau Jawa ini.

Sebagai sumber ketahanan pangan, mungkin sudah saatnya diantisipasi bagaimana mempertahankan sumber air bisa mengalir selama musim kemarau yang panjang ini. Begitu pula bagaimana meningkatkan ketahanan kehidupan para petani ini.

Banyak multipliet effect dari kegagalan panen ini, kegagalan dalam musim tanam dikarena hujan yang tak kunjung datang.

Karena dalam perjalanan ini saya belum tahu bagaimana dengan sawah yang ada di sekitaran pondok Modern Gontor Putri yang ada di Ngawi. Selama ini yang saya tahu pengairan mereka menggunakan sumur bor dengan kedalaman tertentu sehingga selalu saja bisa tanam di saat musin kemarau.

Musim kemarau tahun ini memang lebih panjang dari biasanya. Dan salah satu teman yang punya sawah keluarga hektaran di daerah perbatasan Jabar dan Jateng juga mengeluhkan kegagalan panen ini. Begitu juga dengan petani penggarap yang mengelola sawah mereka selama ini. Padahal sistem yang diterapkan selama ini adalah bagi hasil. Jadi dengan kegagalan ini, berarti semuanya juga dibagi bersama. Yang sangat merasakan tentu adalah mereka para petani.

Semoga denga hujan yg sudah turun di beberapa lokasi di nusantara ini segera memberi harapan buat semuanya. Mari jaga lingkungan ini. Jangan main babat saja, main bakar saja, mumpung kemarau. Jaga hutan yang ada sebagai sumber cadangan air ketika kemarau datang.

Hujan, berkahmu sangar ditunggu, tetapi banjirmu jangan dulu.
:)

Cirebon, menjelang RM Aroma
18.08 WIB

Kanada Lagi


Alhamdulillah siang tadi menjelang jam 12 memulai perjalanan lagi ke Kanada, memenuhi janji dengan si putri sulung kami. Kali ini perjalanan menggunakan bus Harapan Jaya, High Deck terbaru dari karoseri Tentrem. Pesan tiket juga baru pagi tadi dapat no 3B.

Bus baru keluar 4 bulan yang lalu, sangat lega dan yg penting pemberangkatan hari ini dapat tiket promo. Lumayan lah kelas VIP dengan harga 215.000,- dengan tujuan Ngawi. Biasanya 235.000. Khas nya bus Jawa dengan harga tiket segitu sudah termasuk makan malam dan snack pagi. Tetapi karena turunnya nanti di Gontor Putri 3 snack paginya nggak bakalan terpakai karena kita turun sebelum RM bus ini.

Perjalanan tadi lumayan lancar. Beberapa titik yang rawan macet selama ini sudah begitu parah lagi terutama simpang susun tol cikunir-jati asih. Hal ini mungkin karena sidah mulai rampungnya "elevated toll".

Saat ini masih dalam perjalanan menuju RM Aroma di Cirebon tempat istirahat berikutnya. Diperkirakan tiba di sana sekitar jam 18.00-18.30 WIB sehingga bisa menikmati makan malam, maghrib dan isya sekalian nanti.

Perjalanan sangat lancar dengan kecepatan bus stabil. Beberapakali bus ini disalib oleh kendaraan pribadi maupun beberapa PO bus lainnya, tetapi sang driver tetap tenang dalam membawa bus ini.

Penumpang penuh sejak dari Agen Bis di Bekasi Timur tadi. Saya pikir akan kosong beberapa bangku, ternyata terisi semuanya. Tujuan akhir bus ini adalah kota Tulungagung. Namun beberapa penumpang akan turun nampaknya di  beberapa kota menjelang pagi hari. Perkiraan nanti saya turun di GP 3  Mantingan sekitar jam 03 dini hari.

Doakan ya, semoga kami selamat dalan perjalanan ini.

#Kanadayangdirindukan
#KAmpungNAnDamai
#Darussalam.

Selasa, 15 Oktober 2019

Kisah inspiratif: Invisible Hands

Assalammualaikum wrwb, sahabat dumay ku

Hari ini saya dapatkan Kisah Inspiratif di salah satu WAG, yang sangat sayang kalo hanya dilewatkan membacanya. Untuk kisah yang satu ini sengaja saya save di blog saya ini, bisa dibaca suatu waktu kelak. Inspiring!!!

Tanggal 24 September yang lalu, di sebuah platform  subway di LA, seorang polisi secara diam2 merekam video seorang wanita homeless yang sedang menyenandungkan pantulan soprano operatik dalam bahasa Itali.
Jalur station kebetulan sepi, wanita ini seorang diri menggunakan kesempatan untuk menyenandungkan lagu yg memantul pada dinding subway.
Polisi ini berhasil merekam video yg berdurasi 1 menit, kemudian menyebarkan lewat media sosial.

Seketika video ini menjadi viral. Setelah ditemui wanita (52th) ini adalah seorang imigrant Rusia yang hijrah ke USA pada usia 24th.
Sebelum menjadi homeless, dia mengajar les piano dan biola. Tetapi karena dia punya problem kesehatan, dia terpaksa menjadi gelandangan yg memainkan biola di sepanjang jalan utk mencukupi kebutuhan hidupnya. Walaupun hidupnya jatuh, tapi dia sering memberi makan burung2 dara yang kelaparan.

Suatu saat, seseorang mencuri biola, satu2nya instrument yang membantu utk hidup (biola ini berharga sekitar 10.000$), pencuri bisa dibekuk, tapi melemparkan biola itu hingga hancur.

Wanita ini (Emily), disamping tidak punya rumah juga kehilangan sumber mata pencahariannya.

Disaat itulah, ketika dia sedang melantunkan suara soprano nya, seorang polisi berhasil merekam dan menyebarkannya, hal itu merubah nasibnya hanya dalam hitungan jam.
Segera, banyak netizen berkomentar agar polisi itu mencarinya kembali, karena banyak yang menggalang dana utk membantunya.

Baru 2 hari kemudian, Emily bisa ditemukan, dan dia sangat terkejut, karena dia tidak tahu sama sekali bahwa performance solonya beredar viral di media (dia tdk punya internet).

Saking terharunya, dia ragu utk menerima undangan dari seorang councilman, yang segera mengatur untuk mendapatkan rumah untuknya, dan netizen berhasil menggalang dana mencapai 65.000 $.

*****

Pesan moral dari kisah ini.

Dalam hidup ini, setiap kejadian membawa makna dan alasan. Hukum alam tetap berlaku dan tidak akan salah alamat, bagi siapapun yang percaya atau tidak, yang menghilang dimanapun  berada.
Dengan berserah diri terhadap sesuatu yg tidak bisa kita rubah, pasti selalu ada invisible hands yang bisa melakukan sesuatu yang tidak pernah kita harapkan.

Berbuat baik sekecil apapun (seperti yg dia lakukan pada burung2 dara) tetaplah sebagai tindakan yang terpuji, walaupun dia tidak mengharapkan imbalan apa2, tapi pasti  selalu ada invisible hands yang mengatur untuk menolongnya.

Maka itu, kita jangan lelah berbuat baik. Bukan kuantitasnya, tetapi qualitas keikhlasannya. Dan jika kita tidak bisa membantu orang yg sedang kesusahan/ kesulitan, setidaknya kita jangan menyakitinya.
Hidup ini penuh dg keajaiban yg tidak bisa kita prediksi.
Sebaiknya kita selalu mengasihi sesama, jauhi sifat iri, dengki, penuh kebencian, menghakimi, frustasi, putus asa, merasa hina dan tak berguna. Karena dalam pikiran bawah sadar (subconscious mind) terdapat infinite potential, itulah mengapa subconscious mind disebut subjective mind dan irrational mind.

Semoga bermanfaat

Bintaro, 15 Oktober 2019

Sabtu, 05 Oktober 2019

Kajian Anak

Kajian ANAK

Sudah lebih sebulan ini saya mempunyai "new job" setiap weekend. Sabtu - Minggu. Berburu info tentang kajian anak. Kalo biasanya hanya sekali sekali saja kita dapatkan info ini. Sekarang sudah rutin tiap minggunya ada. Dan itu ada di sekitaran Ciledug, Bintaro.

Kajian Anak yg diisi oleh kak Yogi dan kak Erlan. Luar biasa meningkatnya aktifitas kajian anak anak ini di dua kawasan ini saat ini. Kadang kala kami harus berkejaran waktu dari satu tempat ke tempat lainnya.

Biasanya tempat kajian anak ini ada di Masjid Al Muhajirin Kompleks Taman Asri, Masjid Ash Shaff Emerald Bintaro, Masjid Immanudin Graha Raya, Masjid Nurul Amal Ubud Village Ciledug dan Masjid Al Jihad Mencong Ciledug. Kadang kak Yogi maupun kak Erlan ini berpindah tempat meskipun dalam satu hari.

Masya Allah sang ortu pun saya lihat tetap semangat mengantar dan menemani buah hatinya mengikuti kajian anak anak ini. Luar biasa. Bahkan pernah di sabtu sore di Masjid Emerald jamaah ciliknya sampai membludak. Tak bisa menampung anak anak ini. Begitu juga parkiran penuh baik yg bermobil maupun bermotor. Bahkan untuk pulang saja kita sudah harus bersabar.

Hari ini kami mengantarkan Dhifa di sini, di Masjid Al Muhajirin. Dhifa sangat bersemangat ketika kami berangkat, walaupun hari panas 'berdengkang', di atas motor tadi sempat tertidur dengan nyenyaknya sementara bundanya di belakang. Namun ketika sampai di tujuan lumayan segar. Alhamdulillah ada stamina full mendengar a story telling dari kak Yogi.

Kajiannya bagus, khas buat anak anak. Hebat kak Yoginya. Hebat DKM Masjidnya. Hebat Komunitasnya. InsyaAllah ke depan akan lahir anak anak muslim yang cerdas dan hebat juga.

Yang menarik sehabis kajian ini anak anak dapat paket. Hehehe :) :)







Pijar Park Kudus

Setelah sarapan dengan soto Semarang Mat Tjangkir porsi kecil kami lanjutkan balik ke penginapan sekitaran alun alun Kudus. Simpang Tujuh Re...