Selasa, 15 Oktober 2019

Kisah inspiratif: Invisible Hands

Assalammualaikum wrwb, sahabat dumay ku

Hari ini saya dapatkan Kisah Inspiratif di salah satu WAG, yang sangat sayang kalo hanya dilewatkan membacanya. Untuk kisah yang satu ini sengaja saya save di blog saya ini, bisa dibaca suatu waktu kelak. Inspiring!!!

Tanggal 24 September yang lalu, di sebuah platform  subway di LA, seorang polisi secara diam2 merekam video seorang wanita homeless yang sedang menyenandungkan pantulan soprano operatik dalam bahasa Itali.
Jalur station kebetulan sepi, wanita ini seorang diri menggunakan kesempatan untuk menyenandungkan lagu yg memantul pada dinding subway.
Polisi ini berhasil merekam video yg berdurasi 1 menit, kemudian menyebarkan lewat media sosial.

Seketika video ini menjadi viral. Setelah ditemui wanita (52th) ini adalah seorang imigrant Rusia yang hijrah ke USA pada usia 24th.
Sebelum menjadi homeless, dia mengajar les piano dan biola. Tetapi karena dia punya problem kesehatan, dia terpaksa menjadi gelandangan yg memainkan biola di sepanjang jalan utk mencukupi kebutuhan hidupnya. Walaupun hidupnya jatuh, tapi dia sering memberi makan burung2 dara yang kelaparan.

Suatu saat, seseorang mencuri biola, satu2nya instrument yang membantu utk hidup (biola ini berharga sekitar 10.000$), pencuri bisa dibekuk, tapi melemparkan biola itu hingga hancur.

Wanita ini (Emily), disamping tidak punya rumah juga kehilangan sumber mata pencahariannya.

Disaat itulah, ketika dia sedang melantunkan suara soprano nya, seorang polisi berhasil merekam dan menyebarkannya, hal itu merubah nasibnya hanya dalam hitungan jam.
Segera, banyak netizen berkomentar agar polisi itu mencarinya kembali, karena banyak yang menggalang dana utk membantunya.

Baru 2 hari kemudian, Emily bisa ditemukan, dan dia sangat terkejut, karena dia tidak tahu sama sekali bahwa performance solonya beredar viral di media (dia tdk punya internet).

Saking terharunya, dia ragu utk menerima undangan dari seorang councilman, yang segera mengatur untuk mendapatkan rumah untuknya, dan netizen berhasil menggalang dana mencapai 65.000 $.

*****

Pesan moral dari kisah ini.

Dalam hidup ini, setiap kejadian membawa makna dan alasan. Hukum alam tetap berlaku dan tidak akan salah alamat, bagi siapapun yang percaya atau tidak, yang menghilang dimanapun  berada.
Dengan berserah diri terhadap sesuatu yg tidak bisa kita rubah, pasti selalu ada invisible hands yang bisa melakukan sesuatu yang tidak pernah kita harapkan.

Berbuat baik sekecil apapun (seperti yg dia lakukan pada burung2 dara) tetaplah sebagai tindakan yang terpuji, walaupun dia tidak mengharapkan imbalan apa2, tapi pasti  selalu ada invisible hands yang mengatur untuk menolongnya.

Maka itu, kita jangan lelah berbuat baik. Bukan kuantitasnya, tetapi qualitas keikhlasannya. Dan jika kita tidak bisa membantu orang yg sedang kesusahan/ kesulitan, setidaknya kita jangan menyakitinya.
Hidup ini penuh dg keajaiban yg tidak bisa kita prediksi.
Sebaiknya kita selalu mengasihi sesama, jauhi sifat iri, dengki, penuh kebencian, menghakimi, frustasi, putus asa, merasa hina dan tak berguna. Karena dalam pikiran bawah sadar (subconscious mind) terdapat infinite potential, itulah mengapa subconscious mind disebut subjective mind dan irrational mind.

Semoga bermanfaat

Bintaro, 15 Oktober 2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pijar Park Kudus

Setelah sarapan dengan soto Semarang Mat Tjangkir porsi kecil kami lanjutkan balik ke penginapan sekitaran alun alun Kudus. Simpang Tujuh Re...