Minggu, 20 Oktober 2019

Kemarau Panjang

Kemarau Panjang

Beberapa sawah yang sempat diterlihat sepanjang tol cipali kami ini sangatlah gersang. Tak terbayang betapa nelangsanya hidup para petani yang mengandalkan hidup semata dari para petani. Begitu juga dengan para owner nya yang kebanyakan adalah orang orang Jakarta atau kora kot besar lainnya di pulau Jawa ini.

Sebagai sumber ketahanan pangan, mungkin sudah saatnya diantisipasi bagaimana mempertahankan sumber air bisa mengalir selama musim kemarau yang panjang ini. Begitu pula bagaimana meningkatkan ketahanan kehidupan para petani ini.

Banyak multipliet effect dari kegagalan panen ini, kegagalan dalam musim tanam dikarena hujan yang tak kunjung datang.

Karena dalam perjalanan ini saya belum tahu bagaimana dengan sawah yang ada di sekitaran pondok Modern Gontor Putri yang ada di Ngawi. Selama ini yang saya tahu pengairan mereka menggunakan sumur bor dengan kedalaman tertentu sehingga selalu saja bisa tanam di saat musin kemarau.

Musim kemarau tahun ini memang lebih panjang dari biasanya. Dan salah satu teman yang punya sawah keluarga hektaran di daerah perbatasan Jabar dan Jateng juga mengeluhkan kegagalan panen ini. Begitu juga dengan petani penggarap yang mengelola sawah mereka selama ini. Padahal sistem yang diterapkan selama ini adalah bagi hasil. Jadi dengan kegagalan ini, berarti semuanya juga dibagi bersama. Yang sangat merasakan tentu adalah mereka para petani.

Semoga denga hujan yg sudah turun di beberapa lokasi di nusantara ini segera memberi harapan buat semuanya. Mari jaga lingkungan ini. Jangan main babat saja, main bakar saja, mumpung kemarau. Jaga hutan yang ada sebagai sumber cadangan air ketika kemarau datang.

Hujan, berkahmu sangar ditunggu, tetapi banjirmu jangan dulu.
:)

Cirebon, menjelang RM Aroma
18.08 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Car Free Day 15/09/2024

 Car Free Day  Minggu 15 September 2024 Sabtu siang Akbar, sepupunya Imam datang ke rumah. Dari kampus Untirta Sindang Sari Serang Banten be...