Tak berapa lama tiba di rumah, Dhifa si bungsu kami, bangun dan langsung minta gendong. Kolokannya masih ada walau usianya sudah 9 tahun lebih. Tingginya menjulang sudah hampir setelinga saya, sehingga membuat saya agak susah juga menggendongnya. Lumayan lama digendong, selama itu mungkin dia menahan rindu. Puas, dia baru turun dan saya pun segera mengambil wudhu melaksanakan sholat subuh di rumah. Ada sesuatu yang hilang juga rasanya pagi ini.
Setelah sholat subuh dia melanjutkan tidurnya lagi. Sabtu ini dia ada ekskul science dan dokcil, begitu kata istri. Dua aktifitas ini selalu menemani dia di SDI Amalina dalam semester ini.
Menjelang jam 7 saya pun mengantarkan Dhifa ke sekolah. Di jalan dia berpesan agar aku menjemputnya jam 9.30 karena pengen cepat cepat ke rumah Apuknya, melihat dedek bayi yang lahir hari Senin lalu.
Ternyata ketika saya jemput jam yang di nantikan, dia keluar sambil senyum senyum berkata, "Maaf ya yah, aku masih ada tambahan latihan buat ikut lomba Science. Aku lupa bilang sama ayah. Ayah balik lagi ya, nanti jemput aku jam 11."
"Ya nggak apa apa Nak. Nanti ayah balik jemput lagi jam 11", jawab saya.
Alhamdulillah bisa balik ke rumah lagi, sekalian beli makanan kucing yang ternyata sudah habis.
Siangnya jam 11 kami meluncur ke rumah Rini Apuk sesuai janji dengan Dhifa jalan Ceger Raya terus melalui pasar Cipadu. Panasnya pool banget.
Sesampai di rumah Rini, ada Ibu mertua Rini yang datang ketika Rini mau melahirkan kemarin. Alhamdulillah Rini dan Lilik atas izin Allah memiliki anak perempuan juga. Lengkap sudah karena dua pertama cowok, yakni Rizky dan Syafik. Yang baru lahir ini belum dinamai, ada dua pilihan antara Aisyah atau Syofia. Dua duanya nama yang bagus.
Tadinya Dhifa mau nginap di sini, dan begitu yakinnya dia bilang begitu, namun ketika saya pamit mau pulang dan siap siap dengan motor ternyata dia juga sudah siap dengan tas dan sepatu yang sudah terpasang. Hehehee, entah kenapa dia berubah fikiran. Tetapi saya duga karena dia tahu bahwa ayahnya baru pulang dan dia belum puas main dengan saya.
Dan kami pun pulang. Sebelum sampai di rumah kami pun mampir di RM Talago Minang karena dia lapar. Makan kami di sana, saya dengan tuna balado entah kenapa dia memilih tunjang. Biasanya lele plus perkedel. Porsi makannya pun sekarang sama dengan saya, bahkan kadang nambah sepiring nasi putih.
Siang ini benar benar pool panasnya. Dia habiskan dua gelas es teh manis saat makan di rumah makan tersebut.
Kami pun pulang, ternyata istri saya baru juga sampai. Hari ini Nova ada seminar di Alium hotel di Tangerang kota. Akhirnya menjelang sore ini kami nikmati bersama di rumah, bercanda dan bercerita tentang seminggu safar ke Jatim kemarin. Bercerita tentang kakak Dhila dan abang Imamnya dan teman temannya.
Sebenarnya saya berencana balik hari Kamis, tetapi si kakak minta hari Jumat karena dia belum puas. Sempat saya candain, "Kasihan bunda dan adek kak, sudah lama ayah tinggalin". "Biar nanti kakak yang nelpon bunda, yah", jawabnya. Ternyata benar dia telpon bundanya ketika hp nggak ditangan saya dan itu didengar oleh Dhifa.
Tak lama berselang ternyata dia bilang ke bundanya, "Bun, kan ayah bisa pulang ketika kakak balik ke kamarnya".
"Suruh aja bun, ayah pulang cepat", pintanya. Hehehehe, bundanya hanya tertawa.
"Ndak bisa begitu dek. Ayah nggak mau kehilangan kepercayaan dari kakak", begitu bundanya menjelaskan.
Kebersamaan dengan Dhifa berlanjut hingga tidur malam. Dia tidur bersama saya, berusaha dekat dengan saya. Biasanya bundanya yang selalu menemani dia tidur. Namun kali ini dia memilih saya.
Mungkin karena capek dalam perjalanan dengan bis kemarin kami pun tertidur pulas. Tidur lebih awal.
#####
Ternyata tak bertemu seminggu bagi Dhifa adalah sesuatu yang lama. Alhamdulillah, saya bersyukur bisa menjadi ayah yang dirindukan oleh anak anak. Mudah mudah akan seperti ini selalu dan selama.
Ya Allah kabulkan keinginan ku ini. Aamiin ya Rabbal alamin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar