Kamis, 04 Juli 2024

Galuang Sungai Pua

Sore kemarin jam setengah empat saya dan Bundo naik motor menuju jorong Galuang nagari Sungai Pua. Bermotoran berdua menikmati suasana sore yang telah lepas dari terik nya mentari. Di beberapa spot masih terasa hangat tetapi menjelang jalur mendaki ke Sungai Pua terasa sejuk. Mungkin angin yang berembus dari Gunung yang berkabut di sebagian puncaknya mengantarkan kesejukan bagi bagi.


Galuang adalah jorong yang termasuk parah ketika terjadinya Banjir Lahar Dingin pada bulan Mei lalu. Banjir yang hanya sekitar 15 menit di Galuang meluluhlantakkan segala jalur yang dilalui. Di Galuang sembilan orang yang meninggal. Ada banyak rumah, masjid dan sekolah diterjang air dan menyisakan lumpur di dalamnya. Ada rumah yang roboh dan hanyut. Lima belas menit menyisakan nestapa yang mendalam di pertengahan bulan Mei lalu.


Dan ketika adzan ashar terdengar kami sudah sampai di Masjid Jami' Galuang. Masjid yang tak terlalu besar, tetapi sangat kokoh berdiri. Masjid yang bersih dan interior nya sangat luar biasa indahnya. Allah SWT menjaga rumahnya ini saat kejadian banjir lahar dingin ini terjadi. Begitulah kuasa Allah. Air masuk, ada kaca jendela yang pecah dan ada satu pintu yang jebol. Tetapi ketika kami sholat ashar di sini, boleh dikatakan tak ada tanda bahwa ada banjir terjadi di sini. Semuanya sudah bersih kembali. Jamaah nya pun terisi satu saf dibagian depan. 


Tetapi ketika melihat dibagian luar, di sisi kiri mesjid, masih tampak sisa bangunan yang telah hanyut ataupun rubuh sebagian. Ada tukang yang lagi bekerja selepas sholat ashar. 


Di seberang mesjid ada tiga rumah berjejer. Rumah lama, rumah yang baru selesai dibangun dan rumah yang sedang dibangun. Rumah lama milik ortu Meri Susanti , rumahnya Meri dan Iwan Mulyawan dan satu lagi rumahnya saudari Meri. Meri adik kami di Kimia Unand angkatan 97 dan suaminya Iwan kimia 95, yang juga satu angkatan dengan Nova di SMA 1 Bukittinggi.


Ketiga rumah ini dihantam banjir lahar dingin. Air masuk setinggi satu meter dan lumpur yang tersisa pasca kejadian sekitar 30cm. Mobil Terios dan motor milik keluarga Meri ini sampai terjun ke jurang yang ada di belakang rumah. 


Mendengar kisah langsung dari orang yang mengalami sangat berbeda rasanya dengan apa yang kita baca dan video yang kita tonton. Penuturan dan Mak Cin, mama dan papa serta adiknya Meri, membuat saya merinding. Banyak hal yang susah untuk dituliskan.


Tetapi atas setiap kejadian tentu menjadi bagan instrospeksi bagi kita bersama. Fenomena alam yang terjadi sejak November tahun lalu, erupsi gunung Marapi yang hampir tiap hari dan banjir lahar dingin menjadi bukti bahwa Allah SWT adalah pemilik kuasa atas segalanya. Yang tersisa masih Allah sayangi, Allah beri kesempatan untuk hidup dan menjadi hikmah di kemudahan hari.


Kerjasama segala pihak dalam pemulihan keadaan pasca kejadian sangat membantu bagi para korban menata kembali kehidupan nya masing masing. Dan Alhamdulillah hingga saat ini Gunung Marapi sudah kembali tenang. Boleh dikatakan erupsi sudah tak tampak lagi, meskipun "Batuk-nya Marapi" sesekali terdengar. Anggap saja sebagai pengingat bagi kita semuanya.


Dan di rumah Meri, kami mengantarkan sedikit amanat alumni ketika Reuni Akbar Alumni FIPIA pada tanggal 19 Mei lalu. Amanat yang harus disampaikan, meskipun tak banyak, tetapi anggaplah ada keterikatan bahwa kita satu almamater. Menjaga ukhuwah Islamiyyah. Amanat yang ditekankan oleh adinda Humahera Daniel, yang telah kami tunaikan.


Alhamdulillah. Semoga ada hikmah. Semoga ada berkah.


Kapau, 4 Juli 2024

2 komentar:

  1. Masya allah ,Terimakasih da jeje..
    yang telah sempat berkunjung ke rumah di kampung kami

    Alhamdulillah bersyukur ke pada allah swt atas rahmat dan kasih sayang allah , melalui tangan tangan uda uni kakak adiak sadonyo Alumni Kimia dan FMIPA Unand yang telah memberi kami amanah kepada kami...hanya kata ucapan terima kasih banyak yang bisa kami sampaikan kepada uda dan uni sadonyo semoga allah jadikan semua ini sebagai catatan amal buat uni dan uda dan allah lindungi kita semua dalam rahmat dan kasih sayang nya. Semoga ada ikhmah dari musibah ini khususnya buat kami dan kita semua. Sekali lagi terima kasih banyak ya uda uni dan adiak adiak sadonyo.

    Syukron
    Wassallam

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama sama Iwan. Alhamdulillah sanang Lo bisa silaturahmi langsung ka rumah Mery. Semoga BS main lagi ka sinan

      Hapus

Pijar Park Kudus

Setelah sarapan dengan soto Semarang Mat Tjangkir porsi kecil kami lanjutkan balik ke penginapan sekitaran alun alun Kudus. Simpang Tujuh Re...