Setelah selesai tadi urusan pondok Tahfiz buat anak kami Dhifa, di Riyadhul Qur'an, kami segera pamit pada ustadz Isa dan ustadz Tri selalu pimpinan yayasan dan sekolah di sana. Masih dalam guyuran hujan yang sudah mulai berkurang kami turun dengan perlahan menikmati suasana yang syahdu ini.
Sejak dari kota Demak bada sholat zuhur tadi hujan dengan derasnya hingga sampai di pondok pesantren tersebut. Dengan hujan seperti ini membuat kemacetan yang terasa selepas keluar tol kota Semarang tadi agak berkurang, sehingga kami datang ke pondok Riyadhul Quran ini agak lebih cepat. Dingin sepanjang perjalanan hingga sampai di lokasi sangat terasa. Maklum pondok ini posisinya di kaki gunung Muria. Namun kehangatan dalam komunikasi sejak kedatangan kami di salah satu pondok tahfiz di kabupaten Kudus dengan pihak administrasinya hingga pamitan tadi membuat kami yakin ananda kami akan betah di sana kelak. Apalagi ternyata ada link dengan adik sepupu saya ustadz Efrifraira dengan pembina pondoknya semoga makin menguatkan kami, agar si kecil ini bisa hapal al Qur'an sesuai permintaan kakak dan bundanya. Aamiin ya Rabb.
Tak terasa 15 menit menuruni jalan menuju alun alun kota Kudus terasa cepat. Kami parkir di Joy's cake yang ada di sebalah kanan jalan. Parkiran kecil namun rame. Maklum Kudus hanya kota kecil namun tertata dengan baik.
Di belakang Joy's cake itu ada toko toko kecil sebagai tempat kulineran nya khas Kudus. Pujasera nya ada di sini. Dingin nya hari membuat kami mencari yang hangat hangat. Dan kesukaan si Bundo adalah soto. So kami pesan soto ayam dan soto kerbau serta pindang ayam. Ada cemilannya juga antara lain Otak Goreng dan Sumsum Goreng selain sate telor dan ampelanya. Mungkin hanya di sini yang ada otak dan sumsum goreng, dugaan saya. Minum kami hanya segelas teh manis buat Dhifa, kami berdua cukup dengan air putih hangat saja. Soto dan pindang ayam harga seporsi nya hanya Rp. 17.000, sudah termasuk nasinya itu. Yang dicampur bersama dengan soto dalam satu mangkok. Total makan enak kami di sini bertiga 98.000 rupiah.
Link video kita kulineran bisa dilihat di bawah ini.
Lanjut ke penginapan OYO yang berada dekat alun alun ini dengan pilihan satu kamar saja, yang bisa diisi bertiga. Alhamdulillah harganya 150.000,- rupiah. Pilihan kami disini karena akses dekat dengan alun alun yang terkenal dengan Simpang 7 Kudus nya.
Dan dekat alun alun ada mesjid Agung. Mesjid tua peninggalan sejarah Belanda sepertinya. Mesjid yang terawat dengan baik. Airnya bening sebening pualam yang melekat pada terasnya dan bagian dalam mesjid tempat sholatnya. Ada banyak tiang dengan ukuran besar besar. Mungkin jangkauan tangan dua orang belum cukup untuk memeluknya.
Gerimis hujan masih mengguyur hingga malam ini. Namun alhamdulillah masih dapat momen menyimpan kenangan yang mungkin akan bisa diulangi kelak, ketika melihat Dhifa di sana kelak. Tiga bulan pertamanya Dhifa di sana, tak boleh dilihat sama sekali. Dan itu sesuai aturan pondok. Kami maklum, karena tiga bulan adalah masa transisi yang hebat. Lewat masa itu, InsyaAllah bisa dikunjungi sekali sebulan. Namun kami takkan ambil seperti itu. Kami yakin dengan banyak dikunjungi akan mempengaruhi mentalitas nya kelak yang dalam tahap belajar. Akan diatur waktunya yang pas saja.
Dan kebiasaan saya yang suka cari cari info tentang kota ini berakhir dengan obrolan seru dengan petugas penjaga parkiran mesjid Agung ini. Banyak hal tentang Sunan di Demak dan Kudus yang saya ketahui. Di Kudus ada dua, yakni Sunan Kudus yang makamnya hanya sekitar 1km dari alun alun kota dan Sunan Muria yang makamnya sekitar 18km. Dan di Demak di masjid Agungnya ada makam Raden Patah dan satu lagi makam Sunan Kalijaga.
Kalo Demak terkenal dengan sebutan Kota Wali sedangkan Kudus terkenal dengan Kota Santri, Kota Kretek dan Kota Atlet Badminton nya. Kalo di Demak ada Simpang Enam nya, di Kudus ada Simpang Tujuh nya. Sementara Semarang dengan Simpang Lima nya. Nah kalo Simpang Raya ada dimana, ayo??? Hehehee, just kidding, karena saya yakin anda bisa menemuinya di beberapa rumah makan Padang.
Demikianlah sekedar catatan penutup malam hari ini. Rehat dulu buat esok lanjutkan trip ke Kota lainnya. Di sini waktu berlalu lebih cepat daripada waktu di Tangerang.
Bersyukur segala yang ditargetkan tercapai hari ini. Kita mendukung program One Home One Tahfiz. InsyaAllah, semoga setidaknya salah satu anak kami bisa menjadi hafizhah kelak. Dan ini sedang kami usahakan dari sekarang.
Penginapan OYO, Alun Alun Kota Kudus
26 Mai 2022
19.50
Tidak ada komentar:
Posting Komentar