Kamis, 05 Mei 2022

Menunggu Giliran Mandi

Alhamdulillah, terios yang kami sayangi ini, yang telah mendampingi selama 9 tahun april lalu, saat ini menunggu waktunya mandi. Setelah menjalani perjalanan panjang dari 22 April lalu hingga tadi pagi sampai kembali di rumah, di Puri Bintaro Hijau, kembali harus dimandikan. Banyak tempat mandi mobil saat ini yang tutup terpaksa mandi manjanya dengan hidrolic ditunda. Biasanya setelah perjalanan panjang, kami mandi manjakan dengan snow wash yang menggunakan hidrolic, supaya segala daki dan kotoran yang menempel bener bener bersih dari tubuhnya. Sayang sore ini, salah satu tempat langganan terios kami mandi manja tutup, karena karyawan nya masih libur lebaran. 

Dan kemarin adalah perjalanan yang luar biasa yang kami lakukan. Seolah olah saya dapat kuda tunggangan yang mengerti akan kebutuhan tuannya. Berlari sepanjang malam sejak dari masjid Agung Darussalam kabupaten Muara Rawas selepas sholat maghrib di tengah guyuran hujan yang lebat dan sedang, hingga sampai di Muara Enim. Dalam guyuran hujan tersebut seolah tahu bahwa tuannya harus sampai di tujuan sekitar jam 10 pagi esok. Menyatunya keinginan sang tuan dan kekuatan Terios ini terbukti, tak ada yang bisa mendahului kami. Semua yang di depan tersalip dengan baik. Berpacu menuju pintu toll Kayu Agung dan terus berlari kencang sepanjang Toll Sumatra. 

Berhenti sejenak hanya ketika mengisi pertalite dan sholat subuh saja, dan yang agak lama ketika sudah sampai di Bakauheni. Rehat selama penyebrangan. Dan kembali lagi berpacu di sepanjang Toll Cilegon hingga Bintaro. Alhamdulillah, jam 10.10 sampai di rumah dengan selamat.

Alhamdulillah total perjalanan 28 jam dari Kapau hingga ke rumah adalah capaian terbaik saya selaku "solo driver". Sepanjang perjalanan, tak ada kantuk sepicing pun. Catatan tersendiri 24 jam pas dari Kapau hingga Bakauheni. Alhamdulillah stamina saya masih oke, dan yang penting makin bernyali sepanjang lintasan, termasuk saat saat masuk daerah rawan sepanjang linteng di malam hari. Hanya tawakal pada Allah semata, yang lain lain mah lewat, InsyaAllah. 

Dan cemongnya bedak Sumatra yang menempel pada Terios kami pun harus segera dibersihkan. Sama halnya ketika sampai di Kapau waktu mudik kemarin pun langsung dibersihkan. Tak peduli tuannya masih jetlag, yang penting ada kesempatan, langsung dimandikan. 

Sembilan tahun bersama, mengantarkan kebersamaan kami sekeluarga sepanjang lintasan Jawa dan Sumatra menjadikan Terios ini bagian dari kehidupan kami. Dan sang "junior" kami, Imam pun sudah mulai mendapatkan "rasa" dengan Terios ini. Sudah dijajal oleh Imam di Toll Sumatra sekitaran Tol Kayu Agung hingga keluar tol Kramasan dan juga dari komplek Jondul Padang hingga ke Bandara Internasional Minangkabau. 

Apapun itu, kondisi Terios ini tetap kami jaga. Kami rawat semaksimal mungkin. Semoga kelak Imam pulang, lulus sebagai alumni Gontor siap menunggangi Terios ini sama baiknya dengan sang ayah nya. 

Dan segala bedak Sumatra harus disingkirkan. Malam ini menunggu giliran dengan no urut empat. Terios ini memang tangguh, setangguh tuannya. Staminanya kuat, sekuat staminanya tuannya, InsyaAllah. 
☺😃🙃



1 komentar:

Pijar Park Kudus

Setelah sarapan dengan soto Semarang Mat Tjangkir porsi kecil kami lanjutkan balik ke penginapan sekitaran alun alun Kudus. Simpang Tujuh Re...