Kamis, 24 Desember 2020

Damailah Bangsaku


Ada yang bilang happy ending setelah perjalanan yang panjang, penuh orak dan duri yang dilalui. 


Yaaaah yang happy ending mereka, dan kita yang sudah babak belur harus kembali merekat luka sebisanya, sesama anak bangsa. Walau ada yang kecewa, itulah nasib. Setelah ini harusnya tak ada lagi istilah cebong, ceceby,  kampret, kadrun, buzzeRP, influenseRP. Sudahlah, hentikanlah. Bagi yang ada organisasinya, bubarkanlah.


Mereka yang telah kita perjuangan sudah bisa duduk bersama di istana, sementara diantara pendukungnya ada yang menetap di penjara. Ada yang teraniya hidupnya. 


Namun itulah hidup, hidup dalam kancah permainan politik. Kadang kawan bisa jadi lawan, lawan bisa jadi kawan. 


Akankah masih percaya dengan janji para politisi?

 

Saya masih percaya, masih percaya ada sekelompok orang yang tetap memegang integritas dan loyalitas yang tinggi untuk negeri ini. Mereka akan tetap berjuang meski dalam diam. 


Sejatinya hidup ini ada keseimbangan. Dan apabila keseimbangan ini terganggu, alam dan seisinya akan mencari keseimbangan yang baru sesuai petunjukNya, menurut sang Maha Pemilik atas segala galanya. Sejatinya kepada Dia lah kita selalu berharap dan selalu bermunajat. 


Damailah Indonesiaku atas ridhoMu. Berdirilah dengan kokoh bagi yang memegang amanah untuk negeri ini. Buktikan bahwa anda adalah tokoh bangsa, bapak bangsa, bukan kaum pecundang.


Yang pengkhianat pasti akan mendapatkan laknat, cepat atau lambat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pijar Park Kudus

Setelah sarapan dengan soto Semarang Mat Tjangkir porsi kecil kami lanjutkan balik ke penginapan sekitaran alun alun Kudus. Simpang Tujuh Re...