Trip to Bukittinggi: Via Tempino
(Part 1)
Sejatinya kami merencanakan untuk mudik akhir tahun ini antara 19-20 Desember, setelah selesainya urusan Bundo Nova di sekolahnya. Tetapi telepon dari Ama sabtu dan minggu akhirnya kami berusaha mempercepat agenda pulang kampung ini. Alhamdulillah, semua urusan tugas dan izin selalu ada kemudahan. Semua kebutuhan Air mineral Ufia bagi pelanggan selama tiga minggu ke depan saya lengkapi sebisanya, baik galon, gelas maupun yang botol. Begitu juga mempersiapkan segala yang akan dibawa mudik, termasuk kesiapan mobil.
Alhamdulillah, kamis pagi urusan Bundo dan saya, kami berangkat jam 9.45 WIB dari rumah. Sebelum masuk tol Bintaro Jaya, saya mampir sebentar di SPBU mengisi full tank terios dengan pertalite, Rp 270.000 dan menambah angin di keempat ban.
Beres semuanya, perlahan mobil mengarah ke pintu toll Bintaro Kunciran.
Selama tol menuju kunciran kendaraan masih sepi, tetapi ketika masuk ke tol merak mulaibterasa rame, baik truk maupun kendaraan pribadi. Bus bus yang menuju sumatra belum terlihat banyak.
Di Rest Area saya rehat sejenak untuk mencoba mangaktifkan aplikasi Ferizy yang sudah saya install sebelumnya untuk memesan tiket kapal penyeberangan ke bakauheni. Ternyata tak semudah saya bayangkan. Hampir setengah jam, saya menyerah. Akhirnya meminta petunjuk selama dalam perjalanan di tol kepada adinda Riko, dimana bisa beli tiket manual.
Setelah keluar pintu tol cilegon timur, saya segera merapat ke SPBU pertama yang saya temui yang berada di sisi kanan jalan. Saya mampir di Alfamart memesan tiket di sini. Dan ternyata sudah ada yang lebih awal datang dari saya untuk tujuan ke Palembang. Tak lama berselang di belakang saya juga ada suami istri yang ikut antri. Hanya sebentar saja, dengan bermodalkan KTP dan no kendaraan, tiket kapal pun didapat. Saya berfikir manual begini jauh lebih praktis, nggak banyak isian, termasuk data anggota keluarga yang bakalan naik kapal.
Sementara saya beli tiket ternyata sang bundo jyga telah selesai memesan nasi bungkus untuk makan siang kami nanti di kapal. Akhirnya terios mulai bergerak cepat memuju dermaga. Sengaja kami memilih kapal regular supaya nanti setelah makan siang, saya bisa tidur satu jam dua jam buat menjaga kebugaran selama dalam perjalanan di tol sumatra menuju Palembang.
Masuk dermaga, langsung masuk kapal. Tak pake lama. Alhamdulillah, kapal pun tak terisi penuh. Lebih kurang jam 12.30 sudah berjalan perlahan meninggalkan pelabuhan Merak. Ombak yang agak besar siang itu membuat goyangan di kapal agak terasa membuat pusing si Dhifa. Bersyukur sebelum kapal berlayar tadi kami sudah makan siang dan sholat jamak antara zuhur dan ashar. Sempat sejenak bertegur sapa dengan satu keluarga etnis medan. Mereka bertiga dengan anaknya yang sudah mulai dewasa.
Tak berapa lama kapal jalan saya pun pindah tempat ke ruang lesehan, dimana di sana ada tempat untuk tidur. Alhamdulillah, sebelum bersandar di Bakauheni bisa tidur satu jam-an lebih. Sehingga ketika keluar dari kapal jam 14.30 tetap bugar.
Mantap pasti menyenangkan trip nya lintas timur
BalasHapusAlhamdulillah dan tanpa terasa sudah mulai diakhir akhir mudik nih. Hehehee
Hapusmantap ...jalinsum lover
BalasHapusAlhamdulillah, di JLo banyak manfaatnya
Hapus