Tulisan lama saya di majalah kantor, TEMBIKAR, majalah Host National Staff di British International School saat itu.
Ini adalah perdana saya menulis ulang trip perjalanan sahabat saya, Cahyo Sakti bersama keluarganya saat mereka liburan ke Padang Sumatra Barat.
Ditulis 30 Mei 2011 dan diterbitkan di majalah tsb pada bulan Juni 2011. Sengaja judulnya saya ganti dengan yang di majalah dulu. Yang lainnya sama, termasuk photo photo yang ada.
*****
Sumatera barat adalah salah satu wilayah di negeri ini yang sangat lengkap sebagai tujuan wisata. Mulai dari wisata Budaya. Sejarah, Pendidikan, Kuliner, Kesehatan, Alam maupun wisata khusus lainnya seperti MIFAN Water Park atau pun sejenis Water Boom plus outboundnya, semuanya ada di propinsi ini. Semuanya tersebar di hampir semua DATI II yang ada.
Ditulis 30 Mei 2011 dan diterbitkan di majalah tsb pada bulan Juni 2011. Sengaja judulnya saya ganti dengan yang di majalah dulu. Yang lainnya sama, termasuk photo photo yang ada.
*****
Sumatera barat adalah salah satu wilayah di negeri ini yang sangat lengkap sebagai tujuan wisata. Mulai dari wisata Budaya. Sejarah, Pendidikan, Kuliner, Kesehatan, Alam maupun wisata khusus lainnya seperti MIFAN Water Park atau pun sejenis Water Boom plus outboundnya, semuanya ada di propinsi ini. Semuanya tersebar di hampir semua DATI II yang ada.
Menuju Sumatera barat bisa
ditempuh dengan menggunakan pesawat dari Bandara Soekarno Hatta yang berbagai
airline yang ada dengan harga tiket yang sangat variatif, Frekuesi penerbangan
menuju Bandara International Minangkabau (BIM) sangat ramai mulai dari subuh
hingga malam hari. Lamanya penerbangan dari Soekarno Hatta menuju BIM lebih
kurang 1.20 menit. Saat akan ‘landing” di BIM kita akan terpesona dengan pemandangan
pantai yang sangat kontras dengan suasana pegunungan, kombinasi biru dan hijau
yang sangat semukau. Beberapa pulau kecil yang terdapat di sekitar kota padang
pun terlihat.
Semakin dekat dengan bandara,
jika cuaca cerah kita akan melihat dengan jelas Padang Kota Tercinta. Begitu
juga dengan bukit kapur tempat beroperasinya pabrik semen tertua di Indonesia,
Semen Padang, dan kampus Universitas Andalas yang kedua nya berada di antara
hamparan pegunungan bukit barisan.
Perjalanan dari BIM untuk
menjelajahi sumatera barat bisa dimulai dari mana saja tergantung pada pilihan
kita. Namun menggunakan mobil carteran sekelas Xenia dan Avansa, masih dalam tarif yang
sangat murah. Rata-rata Rp. 250.000,- per hari. Hal ini bisa kita booking
jauh-jauh hari sebelum mendarat di ranah minang.
Namun bila ada saudara yang
siap mengantarkan kemana kita pergi tentu hal ini akan menghemat dalam
pengeluaran. Seperti yang kami rasakan ketika pulang pertama kali setelah
sekian tahun menikah dengan gadis keturunan minang.
Liburan 4 hari di awal februari
nan lalu sengaja aku alihkan ke sumatera barat bersama seluruh anggota
keluarga. Selepas dari BIM kami dijemput oleh keluarga untuk memulai
petualangan, Malam pertama kami menginap di Pangeran Beach Hotel di Kota Padang . Hotel yang
terdapat di pinggir pantai padang
ini merupakan salah satu hotel yang bisa direkomendasikan di antara beberapa
hotel lainnya. Suasana yang menghadap langsung ke laut lepas, samudera Indonesia,
merupakan pilihan yang tepat bagi yang suka dengan “sunset” dan “sunrise”. Hotel
yang berada di tengah kota Padang
memudahkan kita untuk menjelajahi wisata kuliner yangtersebar di seantero kota atau mengnjungi
objek wisata seperti Hutan Raya Bung Hatta di Indarung dan Pantai Air Manis
tempat legendanya si Malin Kundang. Tempat berbelanja untuk oleh-oleh yang
terkenal di Padang bisa ditemui di Cristien
Hakim, Nipah, dan Mahkota yang hampir semua orang tahu di kota
Padang ini.
Setelah melepas penat
semalaman, esoknya kami meluncur ke Danau Maninjau via kabupaten pariaman.
Sepanjang perjalanan yang kami tempuh mengingatkan akan dahsyatnya gempa yang
terjadi pada 30 september 2009 nan lalu. Bekas reruntuhan bangunan sepanjang
perjalanan masih terlihat. Namun pesona pantai yang terhampar di sepanjang
jalan yang kami lalui dapat mengobati kegundahan tersebut. Begitu juga dengan
wisata kuliner yang terkenal dengan aneka olahan ikan yang ada di sepanjang
pantai ini. Di antara rumah makan yang terkenal di kawasan ini adalah Rumah
Makan Gulai Ikan Pauah.
Memasuki Danau maninjau, seolah
mata tak puas – puas nya menatap kawasan danau terbesar di Sumatera Barat ini,
Danau yang dikelilingi oleh jejeran bukit barisan yang terjal sepanjang sisinya
sangat memukau. Penginapan yang kami tuju disini adalah Nuansa Resort Hotel.
Di Maninjau ini kita akan
ditemani oleh aneka masakan ikan air tawar, daging dan sayuran sesuai dengan
pilihan selera masing-masing. Makan apapun disini dijamin enak, atau bahkan
lebih enak. Udara yang dingin, apalagi menjelang malam hingga pagi hari
membutuhkan kita akan tambahan jaket yang esktra tebal.
Jika ada kesempatan bisa
melakukan tambahan “exercise” di Maninjau ini dengan bersepeda mengelilingi semua
sisi danau ini. Jalan yang sangat bagus, udara yang sangat segar, penduduk yang
ramah akan memberi kesan tersendiri. Butuh waktu lebih kurang 5/6 jam untuk
mengelilingnya dengan kecepatan yang standar. Jika ingin mengelilingi danau ini
dengan sepeda sebaiknya dilakukan di pagi hari. Namun bila tidak mau capek,
acara keliling danau ini bisa dilakukan dengan sepeda motor dengan kisaran
waktu 1.5 atau 2 jam. Baik sepeda ataupun sepeda motor bisa disewa di sekitar
pasar Maninjau dekat Hotel yang kami tempati.
Di area penginapan hotel juga
tersedia kapal-kapal yang bisa mengantarkan kita untuk menjelajahi danau dengan
harga sewa yang sangat terjangkau. Dari tengah danau kita dibuat takjub dengan
pesona alam yang luar biasa ini. Kemana mata memandang yang terlihat adalah
jajaran bukit barisan yang ditumbuhi pepohonan nan hijau. Di beberapa titik tertentu bekas longsoran
akibat gempa 2009 masih terlihat.
Ke Bukittinggi
Selepas check out dari hotel
tujuan kami adalah Bukittingi, kota wisata, kota tujuan utama bagi
semua pelancong dari berbagai daerah ke Sumatera Barat ini. Hal yang perlu
diperhatikan sebelum melanjutkan perjalanan adalah check kesiapan fisik
kendaraan.
Menuju Bukittingi dari Maninjau
ini kita akan melewati tanjakan yang panjang, penuh dengan tikungan yang tajam.
Area ini lah yang terkenal dengan nama kelok 44. Bagi yang suka mabuk jalanan
alias mual, disarankan untuk minum obat antimabuk sebelum berangkat.
Namun semuanya ini akan
terbalas dengan segala kepuasan ketika sudah mencapai setengah perjalanan.
Karena pemandangan yang sangat indah pun akan membuat mata seakan tidak mau
lepas melihat pesona danau maninjau dari ketinggian. Jika sempat parkirkan
mobil barang sejenak untuk mengambil view yang ada. Ada rumah makan yang terdapat di pinggang
bukit ini yang menjadi tempat rehat, sambil menikmati panorama alam yang jarang
kita temui di tempat lain. Daerah yang terkenal untuk melihat keindahan danan
Maninjau dari ketinggian adalah “Ambun Pagi”.
Sesampai di Bukittinggi kami
langsung menuju hotel yang udah di booking jauh hari sebelumnya, yakni hotel
the Hills. Hotel yang jaraknya “sepelemparan
batu” dari jam gadang ini bener bener ruarrr biasaaaa. Pemandangan dari
jendela yang menghadap ke gunung singgalang sangat eksotis. Belum lagi
arsitektur dan interior nya yang bernuansa minang dicampur dengan unsur
kolonial. Wahhhh bener bener keren deh, apalagi buat yang honeymoon. Hotel ini
muanteepp banget.
Ngarai
Sianok
Kemeriahan
Jam Gadang di Malam Hari
Pasarnya
pun terkenal ramai, terlebih ketika hari Rabu dan Sabtu, semua orang tumpah
disana. Selain kota wisata, bukittingi juga
adalah kota
perdagangan. Ada Pasar Atas, Pasar Bawah dan Pasar Aur Kuning yang terkenal. Para
pedagang dari Jambi, Riau, Sumatera Utara bahkan Malaysia pun ada disini. Jadi
selain plesiran, bagi yang suka shopping, bukittinggi ini bisa juga menjadi
salah satu tujuan.
Bagi
yang suka bordiran dan sulaman terawang, disini dengan sangat mudah di cari. Di
pasar atas ini harga mukena, kain, dan kebaya bordir sangat miring. Untuk baju
koko sulaman terawang bisa ditawar seharga Rp75.000 saja. Bakal kain yang sudah
dibordir bisa didapat dengan harga Rp 50.000 saja (untuk atasan) dan Rp 100.000
untuk stelan (tergantung jenis kainnya juga). Yan g
paling premium adalah bordir krancang yang katanya membuatnya sulit banget
karena hand made. Untuk sebuah bahan kebaya krancang bisa dihargai 400-500 ribu
(apalagi yang terbuat dari sutera... wah bisa lebih mahal).
Untuk
urusan perut alias yang senang dengan wisata kuliner, Bukittinggi TOP Banget dah. Yan g mesti didatangi adalah warung nasi Kapau yang
ada di LOS LAMBUANG (Lambuang=perut). Hehehe, ini tempatnya wiskul terkenal,
dimana orang padang
berada pasti ingat dengan tempat ini.
Hai kawan! Kalau orang Padang pulang dari rantau, tak makan disini
berarti belum pulang kampong, menteri aja makan disini booo. Rasa, bentuk
penyajian dan suasananya tidak akan pernah anda temui di tempat lain. Makanan disajikan seperti tangga (bertingkat). Pedagangnya berdiri di atas,
dengan cekatan mengambilkan makanan yang jauh dari jangkauannya memakai sendok
yang begitu panjang (+/- 2 meter). Kita duduk di bangku panjang di depan
hidangan sambil menengadah melihat keunikannya. Jangan lupa anda bisa memesan
cindua langkok (cendol dicampur emping beras pulut) yang terletak disamping
nasi kapau oleh penjual yang berbeda.
Di Pasar Ateh kita bisa belanja oleh-oleh: Kerupuk Sanjai, Kacang
Tojin, Rendang Telur, dendeng yang siap goreng, aneka ikan kering dan makanan
khas minang lainnya. Ataupun bisa mampir di Sanjai Mintuo, Nitta sebagai tempat
membeli buah tangan.
Back to Jakarta
Setelah puas menikmati suasana
bukittinggi, menjelang pulang ke Jakarta kami
teruskan perjalanan menuju kota padang panjang.
Di padang
panjang, kota serambi mekah, kita bisa mampir di
Minang Fantasi
(Mifan) di Padang
Panjang, area yang selalu ramai di akhir minggu dengan aneka
permainan air dan outbound. Atau bisa mampir di sate Mak Syukur atau sate Saiyo
yang terkenal, atau makan di RM Datuak yang semuanya ada di dekat area Mifan
tersebut.
Selepas itu kita bisa istirahat
sejenak di Lembah Anai dengan menikmati panorama AIA TAJUN, air terjun.
Lingkungan Lembah Anai sangat mengagumkan. Hutan tropis
yang lebat yang mengesankan dan merupakan hutan lindung. Didasarnya mengalir
Sungai Batang Anai dengan airnya yang bening dan kelihatan sebuah air terjun
setinggi 40 meter dekat sekali dengan jalan raya.
Selepas lembah anai ini ada satu lagi maskot wisata yang mesti kita
singgahi yakni Anai Resort Golf
Course dan MALIBO ANAI tempat wisata dan penginapan
yang sangat menarik seperti daerah puncak, bogor . Namun suasana di sini sangat lah
tenang dan jauh dari keramaian. Dan bagi yang senang golf, tempat ini salah
satu event yang sering di pakai di sumatera barat.
Anai Resort terletak 550 m di atas permukaan laut, merupakan Golf Course
terbaik di Sumatera Barat yang berstatus Internasional dengan 18 hole, dirancang oleh Designer Lapangan Golf
International Thomas dan Perret. Berbagai fasilitas terdapat di lokasi bungalow
seperti kolam renang alami dan restoran.
Perjalanan yang panjang, yang
sangat menyenangkan bagi kami sekeluarga. Memang benar bahwa sumatera barat
adalah tempat salah satu tujuan wisata yang lengkap. Dengan hanya menggelilingi
sebagian kecil, mungkin sepertiga bagian dari Sumatera Barat dalam liburan 4
hari tiga malam februari yang lalu memberi keyakinan bahwa daerah ini adalah
syurga bagi segala wisata yang ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar