Senin, 15 Juli 2024

RM Simpang Raya Tempino (part 5)

Selepas rehat dan sholat jama' qashar di RM Umega Pulau Punjung Royal Platinum kami langsung melaju membelah malam di lintas pacu Jalinteng. Beriringan keluar dari rumah makan dengan Suite Family, konvoi. Boleh dikatakan jalan bareng duo Al Hijrah ini lebih cepat dari sebelumnya.


Nyaman sekali di jalur lurus lintas tengah ini. Sign kanan bis hampir selalu nyala, buat minta jalan ke kendaraan yang ada di depannya. Ada dua titik betonisasi dan satu jalan amblas yang membuat antrian kendaraan menuju Muaro Bungo. Buka tutup ini yang sedikit banyaknya menyebabkan keterlambatan bus bus yang dari rantau ataupun yang dari ranah saat ini. Malam ini di dua titik betonisasi sangat panjang di dua sisi jalan.


Mampir sejenak di terminal Bungo, bus langsung tancap gas lagi. Sekedar "setor wajah" di terminal karena tak ada penumpang yang naik dari sini. Di pertigaan lampu merah bus berbelok ke kiri menuju Tempino.


Saya tertidur setelah itu. Begitu juga penumpang lainnya sudah duluan tertidur. Tak ada lagi obrolan sesama penumpang, termasuk saya dengan Bundo. Hampir semuanya terlelap dalam mimpi nya masing-masing.

AC yang dingin, selimut bak bed cover yang lumayan tebal sangat memanjakan penumpang. Dari ujung kaki hingga leher bisa tertutupi oleh selimut Al Hijrah ini. Meskipun blower AC yang di atas kepala sudah kami tutup tetapi dinginnya AC masih saja terasa. Ini mungkin yang membuat penumpang lelap dalam tidurnya.


Sekali terdengar keriuhan ketika ada goncangan pada bus. Lumayan lama juga saya tertidur. Terbangun ketika bus sudah mendekati jalur ekstrim di Bajubang. Jalur rusak, berlubang yang agak dalam, membuat bus harus ekstra hati-hati. Mengurangi kecepatan, memilih jalan yang mungkin dilalui. Kadang lubangnya sudah selebar jalan. Di beberapa spot ada dua tiga orang pemuda yang memandu jalur bis menggunakan senter di tangannya. Namun tentu ada "ketiding" yang mereka julurkan ke para driver yang melewati jalur tersebut. Adanya mereka sangat membantu lalu lintas malam yang ada. Jujur mereka membantu. 


Di beberapa spot juga ada dua atau tiga truk kecil yang berhenti setelah jalan rusak ini. Mereka konvoi kecil-kecilan. Antisipasi kejahatan malam yang bisa saja terjadi di jalur ini. Bila ada kerusakan mereka akan berhenti berkelompok seperti yang saya lihat malam ini.


Mesin pacu Al Hijrah ini memang luar biasa tangguh. Boleh dikatakan tak ada yang menyalip kendaraan yang kami tumpangi ini. Kenyamanan Mercedes Benz yang satu ini memang layak dipuji. Chasis premium nya memanjakan penumpang malam ini. Semuanya lelap dalam tidurnya. Meskipun ketika ada lubang lubang sepanjang jalur Bajubang menuju Simpang Tempino. Air suspensi nya oke pake banget.


Di simpang Tempino bus berbelok ke kanan, memasuki Jalintim. Jalur Lintas Timur nya Sumatra. Boleh dikatakan ini jalurnya relatif lurus hingga nanti masuk di Jalur Tol Lintas Sumatra di Palembang nantinya. Moga diakhir tahun nanti jalur tol ini sudah bisa dinikmati mulai dari Tempino ini, sehingga akan mempercepat waktu tempuh rantau dan ranah. 


Teman lari sejak dari Bajubang yang saya lihat adalah ANS yang berada di depan bus kami. ANS ini akhirnya "nganan", melipir ke RM Wisata Minang sedangkan kami tetap lurus. Driver sempat masuk ke SPBU yang penuh sesak dengan antrian truk yang banyak dan panjang. Berharap ada celah untuk bisa mengisi solar. Tetapi akhirnya keluar dari jalur antrian, karena melihat Al Hijrah Suite Family sudah lewat. Dengan agak bersusah payah akhirnya bisa juga keluar dari antrian ini. Belum tahu nanti mau ngisi solar dimana lagi ini.



Dan akhirnya bus rehat di RM Simpang Raya. Sudah ada dua Al Hijrah Suite Family menanti kami. Satu dari Jakarta. Saya segera ke toilet yang ada di belakang rumah makan ini sementara Bundo tetap bertahan di dalam bus.


Dan akhirnya saya menikmati segelas kopi susu disini. Bundo akhirnya turun menemani dengan memesan seporsi sate ayam yang kami nikmati bersama.


Tak berapa lama hanya Al Hijrah kami yang tinggal. Dua suite family sudah berjalan duluan. Kami menyusul saat tulisan ini selesai.


Tempino 15/07/2024

03.28

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Car Free Day 15/09/2024

 Car Free Day  Minggu 15 September 2024 Sabtu siang Akbar, sepupunya Imam datang ke rumah. Dari kampus Untirta Sindang Sari Serang Banten be...