Jumat, 12 Juli 2024

Safar dan Silaturahmi

Kamis menjelang sore saya, Nova dan ustadz Efri sengaja berkunjung ke Masjid Abu Darda. Penasaran saja selama ini dengan mesjid yang iconik dan sering dibicarakan orang. Selama ini kami belum pernah mampir meskipun sering berkunjung ke kota Pekanbaru. Sebelum sampai ke tujuan kami mampir sejenak ke rumah Efri, mengambil sesuatu yang tertinggal.


Dalam perjalanan menuju ke Abu Darda dapat kabar untuk berkunjung ke UIN Sultan Syarif Kasim di Panam. Ajakan mampir ini oleh Edi Erwan sahabat lama saya. Jadilah kami ke sana terlebih dahulu disebabkan waktu dinasnya yang mulai mepet.


Sebuah perjalanan persahabatan yang dulu terbina di antara saya dan Bung Eron ini. Sama sama "Budak Melayu" yang kuliah di Unand beda fakultas, meskipun satu angkatan. Sama sama berproses di HMI. Sama sama pernah mendapat amanah sebagai ketua umum komisariat pada era yang sama saat itu. Sama sama juga mengikuti Up Grading Kepemimpinan di HMI Cabang Padang. Sama sama wisuda juga di bulan Maret 1997. 


Setelah wisuda dan menjadi alumni, kami tak pernah bertemu lagi. Hanya berkabar di medsos dan chat WA saja.


Dalam pertemuan yang singkat kemarin, kami baru bercerita perjalanan hidup masing-masing. Saya yang ditemani oleh adik sepupu ini, beberapa waktu lalu wisuda magisternya di UIN Suska dan kenal nama saja dengan Prof. Edi Erwan. Allah takdirkan kami bertemu dan bisa ngobrol santai.


Oh ya Efri ini adalah seorang ustadz lulusan S1 nya di Islamic University of Madinah dan saat ini mengajar Ma'had Tahfiz Abu Darda. Tetapi orang umum, lebih banyak mengenal Masjid Abu Darda, yang memang berdampingan langsung dengan Ma'had nya. Masjid yang selalu viral di setiap bulan Ramadhannya. Masjid yang dibangun utuh oleh satu orang saja, dan setiap harinya selama bulan Ramadhan selalu menyediakan "pabukoan" antara 1 000-1.500 paket. Plus dimalam itikaf, sahur dan berbuka puasa.


Masjid yang tidak menerima sumbangan dari para jamaah dan donatur manapun. Pemiliknya adalah pak Dasrul, pemilik PT Wahana. Orang yang humble, yang hasil usahanya juga digunakan untuk dakwah. Kabarnya saat ini juga sedang membangun masjid lainnya setara di Masjid Abu Darda ini di pinggiran kota Pekanbaru.

Jadi kami ke UIN ini adalah bonus. Bonus bagi siapa saja yang mau menjalin silaturahmi. Alhamdulillah Edi Erwan, Wakil Rektor 3 bidang Kemahasiswaan ini ada keluangan waktu dan atas izin Allah kami bisa bersilaturahmi kembali. Rasanya kami sudah tidak pernah bertemu hampir  27 tahun lamanya. Namun suasana pertemuan kemarin tak mengurangi kehangatan kami seperti dulu.


Perjalanan hidup beliau mungkin bisa menjadi pelajaran bagi adik-adik alumni Unand ataupun alumni dari mana saja, yang baru tamat. Izin saya sampaikan secara ringkas sebagai berikut.


Sejak tamat beliau bekerja sebentar di koperasi Pertamina di Dumai, sempat juga mengikuti WAMIL juga di Dumai. Lolos tes hingga akhir, tetapi kalah bersaing akibat titipan ORDAL waktu itu.


Tak puas di Dumai, beliau back to Padang. Ada kabar buka lowongan dosen waktu itu di Unand dan Jambi. Dengan segala pertimbangan, termasuk bukan "urang awak" dia memilih untuk menjadi dosen di Jambi. 


Alhamdulillah diterima di sana dengan ijazah S1 nya. Tujuh tahun mengajar dan istri beliau tetap bekerja di Telkom Padang, dan akhirnya baru bisa pindah ke UIN Suska tahun 2007. Di UIN diamanahi sebagai sekretaris Jurusan, hanya sekitar empat bulan dia langsung dapat kesempatan studi S2 ke Malaysia. Tamat 2010 langsung lanjut lagi S3 nya di Jepang. 


Mungkin karena terasah sebagai seorang aktivis dan juga seorang pembelajar ketika mahasiswa, karirnya menanjak selepas pulang dari Jepang. Menjadi Dekan Fakultas Peternakan dan menyandang gelar Profesor dalam usia relatif muda di UIN Suska dan sekarang menjadi Wakil Rektor 3 bidang Kemahasiswaan.


Sebuah perjalanan bertemu dengan seorang sahabat yang tetap humble sedari dulu. Senyumannya khas, tak ada kesan kesombongan dari apa yang telah beliau nikmati dan raih saat ini.


Anak-anak beliau empat orang, lelaki semuanya. Dua orang kuliah di Universitas Brawijaya Malang dan dua orang masih di sekolah lanjutan di kota Pekanbaru. Sejak beliau di UIN Suska, istri beliau fokus mengurus keluarga. Sebuah keluarga yang harmonis, insyaallah.



Selesai silaturahmi kami pun berpisah. Sholat ashar kami dahulu di lantai dasar gedung rektorat ini, sebelum ke parkiran untuk melanjutkan perjalanan ke mesjid Abu Darda sesuai niat semula.




Di kawasan abu Darda saya dan Nova bisa merasakan aura yang berbeda dari suatu keseriusan dalam mengelola institusi pendidikan secara swasta yang berkelas dan berkelanjutan. Sejak dari TK hingga SMA dan Ma'had Tahfiz Alquran. Suatu kawasan yang membutuhkan lahan yang luas dan sebuah mesjid yang sangat besar dan megah, terintegrasi. Dan itu dapat kami temui di kawasan terpadu Abu Darda ini. Oh ya,  perumahan untuk pengurus yayasan, ustadz juga disediakan jika ada yang berminat menempati.


Demikian sekedar catatan lagi ini atas safari ke Bumi Melayu kemarin, menjelang sore dalam waktu yang sangat singkat dan namun berkesan.


Hidup akan terus mengalir, semoga mengalirnya selalu ke tempat tempat kebaikan dan tempat tempat terbaik. Tempat terbaik di muka bumi ini adalah rumah Allah dan rumah tangga 


Demikian, semoga bermanfaat.


Kapau, 6 Juli 2024

22.20 WIB

2 komentar:

  1. Pagi ini sehabis olah raga saya mandi dan terus sholat dhuha , sehabis sholat saya sarapan ala kadarnya ditemani kopi . Disaat minum kopi teringat tulisan ini yg mau saya baca tadi malam ..ternyata tulisan sangat inspirasi sebuah perjalanan yang baik ( bersafar sambil bersilaturahmi ) .dan saya sangat menikmati tulisan ini sebagai pelengkap sarapan pagi saya...heheehhh..
    Selamat dan semoga sukses selalu buat Aryandi dan Nova..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, terimakasih kakanda atas tanggapannya. Semoga kami terus bisa produktif menulis

      Hapus

Pijar Park Kudus

Setelah sarapan dengan soto Semarang Mat Tjangkir porsi kecil kami lanjutkan balik ke penginapan sekitaran alun alun Kudus. Simpang Tujuh Re...