Senin, 22 Juli 2024

Maksi Sederhana

Alhamdulillah dengan lauk alakadarnya cukup membuat lapar hilang. Warna yang ada cukup menantang. Membangkitkan nafsu, membuka selera.


Sederhana itu nikmat. Apa adanya saja yang disajikan oleh pemilik dapur membuat nasi berpindah semuanya ke lambung. Habis makan, nasinya tak ada sisa.


Simple saja lauknya hari ini. Maco Jo sapek goreng. Sambalado jariang Mudo. Ampok teri Medan Jo karupuak jangek. Abuih lobak Singgalang. Yang satu piring lagi rendang dari kampung, sayang yang ini tak tersentuh jadinya.


Yang simple ini menjadi pembuka selera. Ini saja cukup untuk membuat bahagia. Nasi habis, pedas sambel hijau nya masih terasa dan keringat bercucuran. Untung saja yang punya dapur lagi dinas, ngajar di sekolahnya. Kalo tidak tentu nampak "congok" nya kita. Andai tadi berdua tentu ndak cukup tadi nasinya.


Lauk sederhana itu nikmat. Lauknya orang kampung memang beda. Namanya pun tak rumit rumit untuk disebut. Ndak patah-patah lidah kita melafalkannya. Sederhana. Dan sederhana itu nikmat.


Ya kan, ya kan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pijar Park Kudus

Setelah sarapan dengan soto Semarang Mat Tjangkir porsi kecil kami lanjutkan balik ke penginapan sekitaran alun alun Kudus. Simpang Tujuh Re...