Minggu, 18 Desember 2022

Malala jo Palala (Part 1)

Alhamdulillah, setelah selesai satu tugas hari jumat dan sabtu kemarin, sekarang saatnya menunaikan tugas berikutnya. Yakni pulang kampung ke Kapau menggunakan armada PO Bus Palala. 

Segala yang direncanakan berjalan sesuai waktunya. Terutama berkaitan trip ke Kudus,  menjemput sang buah hati yang menjalani libur semester pertamanya di Pondok Pesantren Ma'had Riyadhul Quran. Atas izin Allah segalanya Allah mudahkan, lancar dan selamat dalam perjalanan. Inilah kuncinya. Dari sini berlanjut untuk liburan di kampung halaman, sesuai permintaan Dhifa, anak kami yang bontot saat ini. 


Tiket dengan PO Palala ini sudah kita booking hampir sebulan yang lalu. Bus ini termasuk salah satu bis yang relatif cepat sampai di ranah minang ini, selalu full seat. Memesan lebih awal, jauh lebih aman. 

Jam 8 pagi saya sudah diingatkan oleh da Indra, agennya di Kreo. Memastikan bahwa kami ready untuk berangkat hari ini. Dikabarkan bahwa penumpang harus stand by jam 09.30 di bawah kolong tol di Ciledug. Saya baru paham bahwa kenapa tempat ini dipilih sebagai tempat naiknya penumpang. Para supir sebenarnya ingin menghindari macet arah Kreo. Dari titik ini, di kolong tol Ciledug/Cipulir bis berputar balik masuk tol, menuju tol bintaro serpong langsung menuju terminal Poris. Bus Palala ini tidak masuk ke terminal Kalideres. 


Alhamdulillah, menjelang jam 10 bus datang. Ketika kami naik bus sudah hampir terisi penuh. Bus dari Karawang, mampir di Cikampek, terminal Kampung Rambutan, pondok Pinang sebelum mengambil penumpang di daerah Ciledug. Lumayan rame yang naik di sini. Dan yang agak bikin kaget, ternyata ada yang menyapa saya. Irna Dewita orangnya. "Da Jeje", katanya. Alhamdulillah selain Dewi, adik kelas di Kimia Unand angkatan 95, batambah juo dunsanak dalam perjalanan pulang kampung saat ini. 

Ada rombongan dari Turawan, Rambatan, yang dagang di Cipulir. Ada yang dari Karawang. Dua duanya rombongan yang akan ada hajat pernikahan di kampung halaman. Satu di Rambatan satu lagi Batipuh Padang Panjang. Takana maso mudo awak dulu dek nyo. Dari rantau, nikahnya di Kapau, 21 tahun yang lalu. 

Dek lamak ota, alhamdulillah nggak terasa bus jam 10.30 sudah masuk terminal Poris Tangerang. Menanti penumpang terakhir untuk lanjut ke pelabuhan Merak Banten. Alhamdulillah pas ketika bus Palala yang akan ke Padang, kami akhirnya meninggalkan terminal Poris jam 11.05.

Di terminal Poris ini kami menyaksikan para 'content creator' meliput bus Palala ini. Ada yang sejak keluar tol hingga masuk tol lagi meliput telolet bus yang asyik bukan main ini. Bermodalkan motor, penumpang yang di belakang mem-videokan bus ini, tentu sang supir bang Fadli sangat paham. Klakson asyik bernyanyi sepanjang liputan. Suaranya asyik. Palala 03 keren teloletnya. Sayang saya nggak sempat merekamnya tadi. 

Dari terminal Poris, Palala 03 yang berjulukan Belibis, full seat. Dan sebelum berangkat bang Fadli, pilot Belibis dan kru nya sempat makan lontong Padang yang berada di sebelah kanan bis tadinya. "Paruik supir kanyang", InsyaAllah ota bakalan dengan tenang. 

Alhamdulillah saat ini, jam 11.35 kami nikmati jalan tol dengan dendamg lagu Minang. Ada kepuasan dari para penumpang dengan servis dan keramaham kru. Do'akan perjalanan kami ini lancar ke ranah Minang. 

Tol Merak, 11.35


Part 2: https://dandidinda.blogspot.com/2022/12/malala-jo-palala-part-2.html

2 komentar:

  1. Balasan
    1. terimakasih. Semoga ada liputan lagi diakhir tahun ini ya. Maaf telat balasnya

      Hapus

Pijar Park Kudus

Setelah sarapan dengan soto Semarang Mat Tjangkir porsi kecil kami lanjutkan balik ke penginapan sekitaran alun alun Kudus. Simpang Tujuh Re...