Sabtu, 31 Desember 2022

Setahun Bersama Sembodo (Part 3)

Alhamdulillah selama menunggu transit dari Executive Class ke Executive Plus, yang lebih kurang satu jam lamanya, banyak hal yang bisa saya lakukan. Selain memanfaatkan waktu sholat di awal waktu, saya juga bisa memantau kedatangan bis dari rantau di Ranah Minang ini. Alhamdulillah ada Palala Belibis yang saya tumpangi tanggal 18 Desember yang lalu bersama Palala Sakeso yang masuk jam 12.30 di Terminal Bareh Solok ini. Di susul kemudian oleh Sembodo Al Aziz, Executive Plus. 

Masuk siang nya bus bus ini pertanda perjalanan aman selama jalur lintas timur yang mereka lalui. Dan berdasarkan info dari driver Al Aziz, kondisi merak Bakauheni juga aman. "Jarak tempuh selat Sunda pun stabil, dengan kapal executive ditempuh 1 jam", katanya. 

Dan di Terminal ini pula ada 3 atau 4 bus MPM serta satu ANS yang akan membersamai perjalanan kami ke rantau. 5 bus ANS sudah jalan lebih dahulu. Ada juga NPM Sutan Class yang berangkat lebih dahulu. 

Waktu transit juga kami nikmati dengan makan sate sesuai permintaan Dhifa. Serta beli sebotol susu dingin yang dia sukai. Perpindahan barang pun dibantu oleh kru Sembodo dari EC ke EP. Agent yang di terminal Solok pun ramah. Sembodo yang kami naiki ini berjulukan As Salam, yang artinya Maha Pemberi Keselamatan. InsyaAllah dengan Ar Rahiim dan As Salam ini kami sampai nanti di rantau dengan penuh kebersyukuran. Aamiin. 



Keluar dari terminal Solok sekitar jam 2 siang, termasuk terlambat dibandingkan bus lainnya yang sudah berangkat. Namun tak mengapa, yang penting kenyamanan tetap terjaga. Memang bus ini luar biasa servicenya. 

Ada pramugari nya, yang menginformasikan kondisi bus, service makan dan jam tempuh serta berdoa bersama yang disampaikan ketika bus sudah berjalan dari terminal. 30 jam perjalanan yang akan ditempuh, andai semuanya lancar. Penyampaian ini layaknya apa yang kita temui di atas pesawat saja. Setelah itu snack dibagikan kepada masing masing penumpang. Keren, pokoknya. 

Sepertinya pramugari itu ada di Executive Plus nya Sembodo, dan pramugara itu di Executive Class. Ini yang saya amati selama naik Sembodo dari Bukittinggi hingga saat tadi. Alhamdulillah beli satu tiket dapat merasakan perbedaan dua kelas Sembodo ini. Oh ya, pramugari atau pramugara ini menawarkan minuman kepada "passenger"nya. Boleh Terima atau tidak tergantung kita saja. Atau buat sendiri pun bisa. 

Tak lama berselang lepas terminal juga naik pemusik jalanan. Namun yang ini keren. Be-rabab dia di atas bus yang kami tumpangi ini. Hiburan asli ranah Minang yang sengaja saya videokan. Silakan dikomentari ya. Sayangnya saya tak sempat menyapa siapa namanya tadi, karena saat itu sebenarnya sedang fokus menulis jilid sebelumnya. 

Sepanjang perjalanan kami berpapasan dengan bus bus lainnya yang datang dari rantau. Ada ANS, NPM, Gumarang Jaya dan lainnya. Sempat mengejar ANS yang dahulu berangkat tadi dari terminal bareh Solok. Dan setelah itu saya sempat juga terlelap sejenak. Saya tak ingat berapa lama saya tertidur. Bangun menjelang Kiliran Jao, sekitar jam 16.10.

Dan di Pulau Punjung ada dua penumpang lagi yang naik, di nomor bangku 13 dan 14. Memasuki rumah makan Umega, bus Sembodo As Salam ini mengisi solat dahulu. Persiapan dalam perjalanan panjang nanti. Ini yang selalu menjadi kendala sepanjang Jambi dan Sumatra Selatan. Solar terbatas dan antri, apalagi di malam hari. 



Alhamdulillah jam 17.25 bus berhenti rehat di RM Umega. Rehat sejenak selama 30 menit sesuai apa yang disampaikan oleh drivernya.


https://dandidinda.blogspot.com/2023/01/setahun-bersama-sembodo-part-4.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pijar Park Kudus

Setelah sarapan dengan soto Semarang Mat Tjangkir porsi kecil kami lanjutkan balik ke penginapan sekitaran alun alun Kudus. Simpang Tujuh Re...