Rabu, 07 Desember 2022

Silaturahmi, Sinergi dan Kolaborasi

Lepas olahraga jalan kaki bersama Nova Yanti, kami kembali ke de Lapau Minangness Culinary, tempat dimana motor tadi di parkir. Namun dalam perjalanan ke sana, sempat berkabar sebelumnya dengan da Taufani Tasmin Sutan Saiyidi via WA, saat kami menikmati soto Surabaya Cak Bejo, dekat Family Club Graha Raya. Soto yang bikin Nova penasaran selama ini. 

Ternyata beliau habis kajian subuh di mesjid yang ada komplek Pinang Griya, langsung menuju lokasi dimana kami sudah menunggu. Tanpa mampir ke rumah. Alhamdulillah, sambil menikmati teh telor gula aren, berdua dengan Nova banyak hal hal bermanfaat yang kami dengar dari da Af ini. Sebuah perjalanan hidup yang penuh lika likunya, sarat makna ketika beliau dan istri bertekad hijrah. Ya hijrah total. Dan setiap hijrah selalu ada tantangan yang Allah berikan sebagai ujian. Ujian 'kenaikan kelas' tentunya. 

Terutama ketika beliau bercerita bagaimana perjalanan umroh yang beliau lakukan, yang sangat berkesan. Bisa umroh ketika ekonomi sedang di titik terbawah. Bukan ketika sedang 'berada' dulunya. Dan bertekad melakukan banyak perubahan dalam hal kebaikan, menutupi kesalahan yang pernah ada. Begitu juga tekad beliau untuk bisa kembali umroh, bersama istri dan anak anaknya. Pesan lain yang saya tangkap adalah seringnya kita berbagi untuk orang lain, sementara untuk anak dan istri terabaikan. Nah ini juga point yang bagus yang musti kita perhatikan. Jangan lupakan anak dan istri ketika bepergian. Oleh oleh utama adalah untuk mereka. 


Begitu juga dengan rencana mereka yang ingin back to hometown. Suatu hal yang menarik bagi saya, terutama rencana rencana yang akan dilakukan, takkan kalah serunya. Kampung halaman selalu menggiurkan. Namun mempunyai penghasilan tetap di kampung, musti dipertimbangkan dengan matang. Butuh persiapan dari sekarang. 


Dalam kehangatan dan manisnya obrolan serta seruputan teh telor, kami juga kedatangan sahabat saya, pak Abbas, yang juga teman Jajang Fadli Sutan Ibrahim di AC dulunya. Beliau yang kini aktif di ASAR Humanity, lembaga yang mirip dengan ACT. Andaikata ACT masih eksis sampai sekarang, pak Abbas ini pastilah tetap di sana. Namun ada hikmah dibalik ini semua, terutama bagi teman teman yang bergerak di lembaga kemanusiaan. 


Ada yang nyambung dengan apa yang saya lakukan dua minggu yang lalu dengan di Cianjur. Ada kepedulian yang sama, ada sinergi dan kolaborasi. Dan di tengah keseruan kami bercerita, pak Abbas harus pulang duluan. Dan surprise bagi saya, ternyata pak Abbas sudah membayar minuman kita semuanya. Alhamdulillah selalu ada keberkahan dalam setiap pertemuan. Selalu ada rezeki dalam setiap silaturahmi. Dan ini terbukti. Tak lama berselang da Af pun berpamitan, karena si Uni sudah bertanya via WA. 


Pulang dari de Lapau, sang Bundo langsung mandi, saya masih harus mengantarkan pesanan Ufia untuk tetangga yang sudah berkabar sejak di Graha Raya. Ada tiga tetangga yang memesan air mineral ukiran galon dan botol mini. Namun menyapa mereka, lain pula pesonanya. Apalagi ada teman di RT 02 yang lagi gotong royong, sapaan pagi, saling cerita dan guyonan menambah keakraban bertetangga. Pagi terasa indah dan penuh kehangatan. 


Tak lama berselang saya mandi dan bersiap kondangan. Ada undangan baralek dari Rahmatina Zubir , sahabat kuliah dulu dari Padang. Anak kakaknya, nikah dan resepsi di Seskoal, Aula Yos Sudarso. Minggu lalu, saya berkabar saya tentative saja datangnya. Maklum tugas ke Cianjur belum bisa dipastikan pulangnya kapan. Namun alhamdulillah, atas izin Allah semuanya lancar, sabtu malam minggu sudah kembali di rumah. 

Meskipun capek, pagi minggu tetap dipaksakan berolahraga. Ada perjalanan ribuan km yang akan ditempuh pertengahan bulan ini. Butuh stamina yang prima. Olahraga jalan kami kami usahakan. Dan tadi lebih kurang 5 km berjalan selama satu setengah jam. Lumayan membuat badan berkeringat. 

Jam 12 siang kami sampai di Seskoal. Masuk gedung, mengisi daftar hadir dan tak lama disambut oleh kanda Yusrizal, sejawat di British School Jakarta dulunya, yang kebetulan juga kakak ipar dari Itin. Ada sedikit perubahan, terutama di berat badannya, agak kurusan, namun alhamdulillah sehat. Kemudian bertemu dengan Itin, Nanik dan da Deri, Agem Siti Gemala dan da Cecep, saudara saudara Itin lainnya yang kami kenal baik dan terakhir bertemu dengan Dessy Yulia yang kami nantikan. Yang kami ingin dengar 'olah-vokal'nya yang selalu power full. Lady rocker pada zamannya kami kuliah dulu, terutama pada ajang JAMSIKA (Jumpa Musik Kampus). Event tahunan yang selalu digelar oleh Senat Mahasiswa FMIPA. 


Pulang kondangan, saya tertidur. Bangun bangun setelah ada dering telepon dari kakanda Budi Nurul Hamdi. Senior saya di Farmasi Unand angkatan 84. Pensiunan dari Darya Varia, yang sekarang buka usaha apotek dan alkes serta semacam Roti Boy atu Roti O begitu. Seorang senior yang tetap produktif di masa tuanya. Keren kan? 


Janjian kami di RM Putra Minang dekat SMK Penabur. Janji untuk menyerahkan sebagian donasi dari alumni FIPIA FMIPA Unand buat rekan rekan di DPP Ika Farmasi Unand yang akan berangkat ke Cianjur, Selasa pagi. Alhamdulillah sinergi dan kolaborasi sesama alumni tetap terjaga. Ada kepedulian yang sama. Jujur saya agak terbantu karena kemarin di mobil barang juga penuh. Penuh banget, bahkan untuk melihat kondisi belakang mobil dari spion saja sangat sedikit celah yang ada, akibat tumpukan barang. 


Ada empat kantong yang berisi jilbab dan sajadah serta pampers yang kami berbagi dalam menyalurkannya. Selain itu juga berbagi informasi tentang kondisi di lapangan dan berbagi pengalaman, termasuk juga tentang Rumah Teduh Sementara yang digagas oleh sahabat saya Jajang. 

Dan di rumah makan ini kami ditemani oleh adinda Ranti Parma. Alumni Kimia Unand angkatan 2018 yang baru wisuda September kemarin. Sudah mulai bosan, pengen cari kerjaan. Alhamdulillah semoga dari obrolan kemarin dengan da Budi, Ranti bisa melihat celah yang ada, dimana kebetulan anaknya da Budi baru bekerja marketing di salah satu perusahan kosmetik, di kawasan Jakarta Barat kantornya. Ranti ini anaknya pak Haji Japar Skb salah satu ownernya RM Putra Minang Grup. 

Saya menikmati jus naga, dan da Budi teh telor, diselingi karupuak lado dan kue bawang khas minang. Alhamdulillah teh telornya enak dan da Budi suka. Rekomendasi dari saya sangat tepat. Alhamdulillah. 


Pulang ke rumah, pas adzan isya berkumandang. Lelah masih saja bergayut, tapi hati senang, bisa memanfatkan waktu dengan baik. Bisa bersilaturahmi, bersinergi dan berkolaborasi. 


Semoga berkah dan Allah SWT ridho hendaknya. Aamiin


Parung Serab. 

Senin, 5 Desember 2022

Jam 06.30

1 komentar:

  1. Alhamdulillah Jeje yg baik. Semoga segala kebaikkan dan ikhtiar utk silaturahmi di balas berlipat lipat oleh Allah SWT. Aamiin yra

    BalasHapus

Pijar Park Kudus

Setelah sarapan dengan soto Semarang Mat Tjangkir porsi kecil kami lanjutkan balik ke penginapan sekitaran alun alun Kudus. Simpang Tujuh Re...