Sabtu, 31 Desember 2022

Setahun Bersama Sembodo (Part 2)

Setelah Sembodo Ar Rahiim yang kami tumpangi selesai nyolar, perjalanan dilanjutkan lagi. Lumayan juga waktu tunggu hingga solar terisi di sini. Lebih kurang setengah jam antri dan ngisinya. 

Ketika bus keluar dari SPBU, naiklah satu penumpang sesaat. Sesaat saja, ketika yang "dijojokan" nya ada yang beli. Babalanjo juo lah si Bundo akhirnyo. "Paragede jo panukuik angek" yang dijual oleh pedagang tersebut.


Dan ternyata bus tak masuk ke Terminal Bukit Surungan Padang Panjang. Hal ini disebabkan karena tidak ada penumpang yang naik di sana. Bus melaju memasuki kota Padang Panjang. Kami menikmati perjalanan dalam kota ini sambil makankudapan yang tadi dibeli Bundo. Pergedel jagung dan pancake nya enak. Masing masing nya Bundo beli 10.000 rupiah saja. 

Dan ketika sampai di Kubu Karambia, bus Sembodo ini melaju terus menuju Ombilin. Ternyata tak masuk ke Terminal Dobok Batusangkar. Tak ada penumpang sepertinya. Selepas ini saya sempat tertidur. Dan bangun bangun ketika sudah sampai di Pasar Ombilin. 

Saya bangunkan juga Dhifa dan Bundo untuk sama sama menikmati pesona Danau Singkarak. Tetapi mereka berdua memilih tidur. Saya yang berada di no seat no 1, tak bosan bosannya memandang ke arah Danau. Pesonanya begitu kuat. 


Riak Danau yang cukup besar menandakan angin berembus dengan kencang nya. View rumah makan yang berada di tepian danau Singkarak sangat menggoda saya. Jujur saja, jika berkendara di jalur ini saya ingin mampir untuk sekedar ngopi di sini. Ada banyak pilihan, diantaranya RM Angin Berembus, RM Tanjung Indah dll. Banyak pilihan, tak ada yang tak enak di sini. Apalagi semilir angin Danau yang berembus ditingkahi oleh cuaca cerah ceria, akan memanjakan mata kita. Bilih Singkarak yang terkenal disertai nasi panasnya akan memanjakan selera anda. Sayang hal begini tak bisa kita nikmati dengan bus, kecuali bus ALS saja. Hanya ALS yang berhenti makan di RM Angin Berembus. 

Dan disepanjang jalan di pinggir Danau Singkarak ini terlihat dia akses jalan menuju Gontor 9. Yang pertama selepas jembatan Ombilin dan satu lagi di Singkarak. Gontor 9 salah satu kampus Gontor yang berada di atas awan. 


Dan di sini juga timbul niat saya suatu saat nanti pengen berkeliling Danau Singkarak bersama anak anak. Entah itu dengan mobil ataupun sewa kapal. Sepertinya asyik, membersamai kegiatan seperti ini bersama mereka dan bundanya. Dengan mereka "bonding"-nya beda. Moga asa ini terwujud kelak. Asa yang simple simple saja. Murah meriah tentunya, tapi bermakna. 


Tak terasa juga Danau Singkarak terlewati, jam 12 kurang sudah sampai di perbatasan antara Tanah Datar dan Kabupaten Solok. Perkiraan jam 12.20 sudah sampai di Terminal Bareh Solok. Kudapan yang masih tersisa masih saya nikmati. 

Dan akhirnya jam 12.23 Sembodo sudah sampai di loketnya di TBS. Ada pemeriksaan di pintu masuk Terminal sebelumnya. Formalitas saja sepertinya. Dan naik lagi tiga orang pedagang, yang jual sate, nasi goreng dan "pinukuik". Rezeki para pedagang ini ada juga di sini, di setiap bus yang masuk ke Terminal. Mereka sopan semuanya, ini terlihat dari cara mereka menyapa para penumpang. 


Di terminal ini kami melakukan sholat jamak qashar. Allah lebih suka fasilitas yang Dia berikan dimanfaatkan, apalagi digunakan di awal waktu. Dan bagi para musafir, sholat jamak qashar adalah fasilitas yang Allah berikan. Setelah selesai sholat saya dan Bundo menemani sang buah hati untuk jajan. Melepas selera sang buah sebelum dia balik ke pondoknya nanti. Sate adalah pilihan kami. Satu sate kami nikmati bersama. Seru kan itu? 


Dan di TBS ini kami menanti bus Executive Plus Sembodo. Saya sempatkan juga dengan jalan jalan ke PO bus lainnya yang baru datang dari rantau serta yang akan berangkat bareng dengan Sembodo. 


15.00 WIB 

https://dandidinda.blogspot.com/2022/12/setahun-bersama-sembodo-part-3.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pijar Park Kudus

Setelah sarapan dengan soto Semarang Mat Tjangkir porsi kecil kami lanjutkan balik ke penginapan sekitaran alun alun Kudus. Simpang Tujuh Re...