Rehat Sejenak
Menjelang jam sembilan kami meninggalkan komplek Riung Bandung, tempat sulaturahim sejak sabtu kemarin. Rencana semula mau mampir sebentar sebelum balik ke Tangerang di rumah Andes, di Kopo Indah Permai. Tetapi pesan WA yang saya kirim tak berjawab, akhirnya kami langsung menuju pintu tol Buah Batu. Saya intip status WA dia terakhir jam 2 an dini hari, berarti masih tidur, saya duga.
Cerah cuaca pagi itu agak bisalah kendaraan ini dipacu. Bandung di pagi minggu sangat sepi. Tak banyak kendaraan yang kami temui selama dalam perjalanan di tol. Terios saya pacu mendekati batas atas kecepatan di jalur tol, kadang tanpa sadar melewati ambangnya. Terutama ketika menikmati turunan yang panjang.
Berpacu dengan bus primajasa yang dari tasik menuju kampung rambutan agak membuat adrenalim saya agak naik. Lumayan juga buat menghilangkan kantuk yang mulai menyerang.
Dhifa yang tak banyak sarapannya tadi pagi, membuat saya sedikit memaksa Nova untuk rehat sejenak di rest km 97. Sebuah rest area yang sangat saya senangi setiap balik dari Bandung.
Ada tiga alasan setidaknya saya rehat suka rehat di sini. Yang pertama, alamnya yang sangat indah. Posisinya yang di atas bukit membuat udara di sini terasa segar dan alam yang terbentang ketika kita rehat di warung terbuka dekat mesjid sangat indah untuk kita nikmati. Puaskan paru paru dengan oksigen yang kaya tak berbayar ini, sedangkan mata bebas memandang melihat keelokan alam yang terbentang.
Yang kedua karena mesjid dan toiletnya sangat bersih dan nyaman. Alhamdulillah setelah buang air, saya berwudhu dan menyempatkan sholat dhuha di sini. Mesjidnya sangat wangi, khas aroma arab yang saya senangi. Saya rasa wanginya itupun melekat ke pakaian yang saya kenakan. Sangat menenangkan aromanya. Biasanya sholat wajib yang sering saya lakukan di sini karena balik dari bandung biasanya sore sehingga maghrib dan isyanya, ya di sini.
Ke tiga area parkir yang luas dan termasuk rest area yang komplit. Di sini setelah selesai sholat saya melakukan top up e-money dan Nova membeli cemilan buat di jalan. Ada kacang, roti kasur dan tahu susu.
Rehat di sini sejenak saya pesankan seporsi mie rebus plus sepiring nasi buat Dhifa dan secangkir kopi mix buat saya.
Sebenarnya tadi di rumah ni Nengsi kami semuanya sarapan. Tetapi Nova bilang, Dhifa kurang berselera. Entah karena masih kekenyangan akibat makan malam kemarin yang banyak plus cemilan menjelang tidur, atau karena bangun yang terpaksa yang membuat dia kurang mood untuk makan, atau bisa jadi karena enggan pulang terlalu cepat. Boleh jadi karena kombinasi di antaranya. :)
Ada lebih kurang sekitar 45 menit kami di sini sebelum melanjutkan perjalanan balik ke Tangerang.
Rehat kadang kita perlukan buat penyegaran. Setidaknya untuk perjalanan selepas km 97, rehat di sini sangat strategis, karena jalan yang akan kita tempuh relatif berbahaya, melewati turunan yang tajam sebelum bertemu dengan akses tol dari cikampek. Beberapa kejadian laka sering terjadi di sini.
Plang peringatan agar kita hati hati terlihat jelas di sisi jalan selepas KM 97 ini. Turunan dan tikungan yang ada di jalur ini, serta kecepatan angin yang bisa datang tiba tiba adalah sebagian besar penyebab kecelakaan.
Belum lagi kalo ada kendaraan yang remnya blong, sering pula terjadi di sini. Saya sangat menghindari berada di belakang ataupun di depan bus dan truk di jalur ini. Berusaha menghindar, mencari aman.
So rehat itu perlu, meskipun sejenak.
Minggu, 09/02/20.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar