بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ.
Dia yang menang dan tetap tenang
Dia yang tetap diam tak mengeluh, meski ia dirundung sedih. Sesekali batinnya menangis, merintih, menahan sakit yang ia alami. Namun ia tetap menerimanya sebagai bagian dari takdir Alloh. Maka ia, sungguh perkasa untuk tetap tegar.
Dia yang tetap diam tak marah, meski ia demikian ingin marah. Tak ada perlawanan, tak ada rasa ingin membalas, tak juga ia sakit hati. Ia diam, dan ia sesungguhnya telah menang melawan hawa nafsunya.
Dia yang terlihat selalu baik baik saja, dia pula yang tak pernah mengungkapkan kesulitannya. Ia bersikap seolah ia tak perlu dikasihani. Ia sanggup membuang keluhan dan tetap hidup dengan kuat karena imannya.
Dia ada disekitar kita, bisa jadi dia adalah salah satu sahabat kita. Dia yang tetap sederhana namun selalu menampakkan keceriaannya ditengah tengah kita. Dia yang mungkin sedang lapar, tapi berpura2 sudah kenyang. Dia yang mungkin ingin, tapi berpura2 tak ingin padahal tak mampu.
Berapa banyak keluhan kecil yang kita keluarkan setiap hari? Mengumpat, kesal, bahkan hanya karena hal yang sangat sepele.
Berapa banyak pula kita tersinggung, saat salah sangka dengan ucapan seseorang, lalu kita marah demikian besar seakan kitalah orang yang paling terdzalimi.
Dan berapa banyak rasa syukur yang luntur, iman yang pudar, kesabaran yang telah habis hanya karena rentetan kejadian kecil dalam keseharian kita.
Semoga syukur itu hadir kembali, iman kita semakin bertambah, dan sabar kita tiada berbatas.
أمـــــين اللهــــــــــم أمـــــين
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Pijar Park Kudus
Setelah sarapan dengan soto Semarang Mat Tjangkir porsi kecil kami lanjutkan balik ke penginapan sekitaran alun alun Kudus. Simpang Tujuh Re...
-
Pagi ini kami menata semuanya dengan sangat baiknya. Management Waktu sangatlah terorganisir dengan baik. Berbenah di rumah sebelum berangka...
-
Mandi Pagi Setelah menempuh perjalanan lebih kurang 1300 an km dari Tangerang menuju Kapau Bukittinggi, pagi ini baru sempat mengantarkan T...
-
Alhamdulillah, pagi ini kami kembali ke rantau setelah dua Minggu berada di kampung halaman. Dua Minggu berkesan. Memberi kesempatan kepada ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar